Tugas Rumah. Cerita Penutup

5. Mengurangkan dua kumpulan benda  Guru menugasi siswa untuk mengurangkan dua kumpulan benda di depan kelas.  Guru membimbing siswa untuk menulis kalimat matematika pengurangan berdasarkan gambar.  Guru menugasi siswa untuk menulis kalimat matematika pengurangan berdasarkan gambar. 6. Mendengarkan cerita  Guru mengajak siswa untuk mendengarkan cerita.

C. Catatan

PKn 1. Semua siswa mempunyai hak yang sama di sekolah. 2. Hak siswa di sekolah misalnya: - mendapat rapor - menerima pelajaran - mendapat nilai - bertanya kepada guru - mendapat perlindungan - disayang guru - meminjam buku perpustakaan - menggunakan alat-alat belajar di sekolah 3. kewajiban siswa di sekolah: - belajar dengan rajin - melaksanakan piket - memperhatikan guru - mengembalikan buku perpustakaan yang dipinjam - membayar uang sekolah - melaksanakan tata tertib sekolah 4. Hak dan kewajiban harus dilaksanakan secara seimbang. 5. Hak dapat kita terima setelah melaksanakan kewajiban. 6. Akibat tidak melaksanakan kewajiban dengan sungguh-sungguh: - mendapat nilai jelek - tidak memperoleh hak - dimarahi - bodoh 7. Sebelum bertanya kita berkewajiban untuk tunjuk jari.

D. Tugas Rumah.

PKn Tulislah hak-hak yang sudah kamu terima di sekolah Tulislah kewajiban yang sudah kamu lakukan di sekolah

E. Cerita Penutup

Kisah Ali Ali berdiri mengamati tempat tidurnya. Tidak ada lagi tempat tidur di situ, tidak ada lemari, dan tidak ada mainan. Hanya ruangan kosong. Semua barang Ali sudah dipak dan dimasukkan ke mobil. Keluarganya akan pindah rumah. Ali memandang kamarnya untuk yang terakhir kali. Ada noda tinta di dinding dekat jendela. Ada cat tembok yang sedikit mengelupas karena poster-poster bintang sepak bola kesayangannya harus dilepas dan dibawa ke tempat yang baru. ”Ini kamar kesayanganku,” katanya dalam hati. Tiba-tiba Ali mendengar namanya dipanggil, ”Ali” seru suara itu. Ali tidak langsung menyahut panggilan itu. Ia sedang berpamitan dengan kamarnya. Kemudian, dengan suara keras ia berkata, ”Selamat tinggal kamarku tersayang” Ali keluar dan melihat Anton, sahabatnya, berdiri di tempat yang sebelumnya adalah ruangan tamu. ”Aku Cuma mampir sebentar,” kata Anton. ”Aku mau main sepak bola.” Ali dan Anton biasanya pergi bermain sepak bola bersama-sama. Mereka berdua berdiri di dekat pintu. Ali jadi pemdiam, ia tidak ingin bicara apapun kepada Anton. ”Sekolah barumu nanti seperti apa ya, Li?” tanya Anton. ”Nanti aku kasih tahu,” jawab Ali lirih. ”Aku mau ke lapangan dulu,” kata Anton. ”Sudah dulu ya, Li?” ”Ya,” jawab Ali sedih. Ali duduk di teras depan rumahnya. Ia memandang kepergian sahabatnya dengan sedih. Dalam hati Ali berkata, ”Aku tidak tahu apakah aku bisa bertemu Anton lagi. Ia sahabat terbaikku.” Rasanya Ali ingin menangis. ”Sudah siap, anak-anak?” tanya ayah Ali mengahampiri mereka. ”Kita tunggu ibumu sebentar lagi. Ibumu sedang pamit ke tetangga sebelah.” Ali hanya menjawab dengan anggukan kepala. ”He... kalian kenapa?” tanya ayah Ali heran. ”Kami tidak ingin pindah, ayah,” jawab Ali. ”Ayah mengerti maksudmu,” kata ayah Ali. ”Ayah juga sedih.” ”Siapa yang paling kalian rindukan nanti?” tanya ayah Ali sambil ikut duduk di lantai karena kursi di teras itu sudah diangkut semua. ”Aku akan rindu dengan Anton dan teman-teman sekolahku,” jawab Ali. ”Ayah akan rindu dengan rumah ini,” kata ayah Ali. ”Dan semua teman kerja Ayah. Ayah senang tinggal di sini.” ”Tapi, kita juga bisa bersenang-senang di rumah kita yang baru. Iya, kan?” kata ayah Ali sambil tersenyum. ”Kita akan punya banyak teman baru” Ali menimpali lagi. ”Bukankah ini pengalaman yang mengasyikkan?” tanya ayah Ali. Akhirnya, ibu Ali datang dan mereka segera bersiap-siap untuk berangkat ke rumah baru. Mereka masuk ke mobil. Ayah Ali duduk di belakang kemudi, ibu Ali duduk di samping ayah Ali, dan Ali duduk di belakang. ”Kita akan merindukan rumah ini,” kata ibu Ali sedih. Ibu Ali menoleh ke belakang dan tersenyum kepada Ali. Ibu Ali senang karena Ali tidak sedih lagi. ”Kita bisa mengunjungi Anton pada waktu libur,” kata ibu Ali. ”Mereka juga bisa mengunjungi kita kan, Bu?” tanya Ali. Ibu Ali mengangguk sambil tersenyum. ”Mereka nanti bisa berkenalan dengan teman baru kita,” kata Ali kemudian. Sumber: Sad Sedih Janine Amos, Kanisius. Yogyakarta 14 – 21 Hari III. Menjadi Juara

A. Jadwal Kegiatan N