Catatan Tugas Rumah. Cerita Penutup

 Guru mengajak siswa untukmengamati dan membandingkan dua gambar  Guru mengajak siswa untuk bertanya jawab tentang perbuatan tertib sesuai gambar. 6. Memasangkan gambar.  Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar rambu-rambu lalu lintas.  Guru menjelaskan arti rambu-rambu lalu lintas.  Guru menugasi siswa untuk memasangkan gambar dengan kalimat yang sesuai. 7. Menyusun kata menjadi kalimat.  Guru membimbing siswa untuk menyusun kata menjadi kalimat.  Guru menugasi siswa untuk menyusun kata menjadi kalimat. 8. Membuat kalimat  Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar.  Guru membimbing siswa untuk membuat kalimat sesuai gambar.  Guru menugasi siswa untuk membuat kalimat sesuai gambar. 9. Mendengarkan cerita  Guru mengajak siswa untuk mendengarkan cerita berjudul “Ke Taman Ria”

C. Catatan

PKn 1. Di rumah dan di sekolah ada peraturan. 2. Di masyarakat dan di jalan pun ada peraturan 3. Peraturan di masyarakat misalnya: - Tamu yang menginap wajib lapor kepada ketua RT. - ikut siskamling sistem keamanan lingkungan sesuai jadwal. - menjaga kebersihan lingkungan 4. Peraturan di jalan misalnya: - Menunggu datangnya bis di halte. - Pengendara motor wajib memakai helm. - Pengendara tidak boleh ngebut. - Menyeberang jalan di zebra cross jembatan penyeberangan. - Berjalan kaki di sebelah kiri di trotoar. - Mematuhi lampu lalu lintas: merah = berhenti kuning = siap-siap berhentihati-hati hijau = berjalan 5. Semua pemakai jalan harus patuh kepada polisi lalu lintas 6. Gambar rambu-rambu lalu lintas: dilarang berhenti harus berhenti dilarang parkir tempat parkir dilarang masuk S S P P dilarang belok ke kanan dilarang belok ke kiri

D. Tugas Rumah.

Carilah 5 gambar rambu-rambu lalu lintas Gunting dan tempelkan pada buku prmu, dan tulislah artinya

E. Cerita Penutup

Ke Taman Ria Pada hari Minggu yang cerah, Tini Tikus pergi ke Taman Ria. Mula- mula dia naik komidi putar. Tetapi baru tiga putaran, kepalanya sudah pusing. Tini Tikus lalu minta turun. Setelah itu, naik jet koster, tetapi, “Oi Cit, cit, cit Aku semakin pusing” Tini Tikus cepat-cepat turun. Untuk menghilangkan pusingnya, dia membeli harum manis. Tetapi, gula harum manis itu membuat bulunya lengket. Tini Tikus lalu pergi ke air mancur dan mandi. Ketika meninggalkan air mancur, Tini Tikus bertemu seorang peramal. Peramal itu mengatakan bahwa sebentar lagi dia akan diamkan oleh seekor tikus besar. “Sial benar nasibku hari ini.” Tetapi tiba-tiba dilihatnya temapt menembak. Di depan tempat permainan itu ada dua ekor serigala dan seekor beruang. Mereka mencoba menembak sasaran, tetapi gagal. “Saya juga mau mencoba,” kata Tini Tikus dengan mantap. Beruang serta kedua serigala itu memandangnya terheran-heran. “Tikus mau menembak?” kata mereka. “Mengangkat senapan saja pun dia tak akan kuat.” Betapa jengkelnya Tini Tikus mendengar ini. Tetapi, dia diam saja. Dengan kedua kaki depannya, dipegangnya senapan kuat-kuat. Lalu dia membidik. “Dooorr” Tembakannya tepat mengenai sasaran. Setelah itu, dia menembak sembilan kali lagi dan semua tembakannya tepat mengenai sasaran. Betapa irinya beruang dan serigala, ketika pemimpin Taman Ria itu memberi selamat kepada Tini Tikus. “Belum pernah ada pengunjung Taman Ria yang bisa menembak sejitu Anda,” katanya. Sebagai hadiah, Tini Tikus mendapat sebuah topi yang indah. Tini Tikus pulang ke rumah dengan hati riang, dengan topi indah di atas kepalanya. Dia singgah di rumah tetangga-tetangga dan bercerita, “Kawan-kawan, aku tadi senang sekali di Taman Ria.” Sumber: Kumpulan dongeng Binatang 1. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta 2003: 8-9 Hari IV. Naik Kereta

A. Jadwal Kegiatan N