Sub Tema 2 : Di Pasar
Hari I. Pasar Tradisional
A. Jadwal Kegiatan N
o
Kegiatan Belajar Mata Pelajaran
1 2
3 4
5
6
Pembukaan: Menyanyi
Inti: Membaca
Menjawab pertanyaan Melengkapi kalimat
Mengurangkan dua bilangan Penutup
Mendengarkan cerita SBK
B. Indonesia B. Indonesia
B. Indonesia Matematika
B. Indonesia
B. Teknis Pelaksanaan 1. Menyanyi
Guru mengajak siswa untuk membaca syair lagu “Ke Pekan.” Guru membimbing siswa untuk menyanyikan lagu “Ke Pekan.”
Guru mengajak siswa untuk bertanya jawab sesuai isi lagu.
2. Membaca Guru mengajak siswa untuk membaca teks pendek berjudul “Ikut
Ibu ke Pasar.” Guru mengajak siswa untuk bertanya jawab sesuai isi lagu.
3. Menjawab pertanyaan Guru menugasi siswa untuk menjawab pertanyaan bacaan sesuai
isi bacaan. 4. Melengkapi kalimat
Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar “Suasana di pasar tradisional.”
Guru mengajak siswa untuk bertanya jawab sesuai gambar. Guru menugasi siswa untuk melengkapi kalimat sesuai gambar.
5. Mengurangkan dua bilangan Guru menjelaskan teknik mengurangkan bilangan dua angka dan
satu angka. Guru menugasi siswa untuk mengurangkan bilangan dua angka dan
satu angka dengan cara mendatar. 6. Mendengarkan cerita
Guru mengajak siswa untuk mendengarkan cerita “Perjalanan Kepiting Kecil”
C. Catatan
”Tidak ada catatan”
D. Tugas Rumah.
Bertanyalah kepada orang tuamu tentang nama pasar tradisional di sekitar rumahmu
Tulislah nama pasar tradisional itu Nama pasar tradisional di dekat rumahku:
1.
________________________________________________________________________
2. ________________________________________________________________________
3. ________________________________________________________________________
4. ________________________________________________________________________
5. ________________________________________________________________________
E. Cerita Penutup
Perjalanan Kepiting Kecil Caca adalah nama seekor kepiting kecil, yang hidup di laut.
Walaupun masih kecil, Caca ini suka jalan-jalan. Setiap hari Caca jalan jauh sekali, di sela-sela karang laut dan batu-batu. Sampai-sampai ibu
Caca harus bersusah payah mencarinya. Sore hari, baru ibu Caca berhasil menemukannya.
”Caca, kamu nakal sekali. Kamu membuat Ibu tidak tenang. Apa sih yang kamu cari?” tanya ibu Caca.
”Caca ingin mencari pengalaman,” sahut Caca. ”Kamu masih kecil untuk bepergian jauh, Caca. Lagipula, apa di
sekitar kamu tidak punya teman?” ”Teman yang lamban dan membosankan,” gumam caca pelan.
Lalu, Caca melihat bintang laut dan bulu babi yang melata di pasir, juga kerang kecil yang melekat di karang. Huh Betapa lamban dan malasnya
mereka Karena itulah Caca sering berjalan ke laut yang lebih dalam. Di sana ia bisa melihat raksasa laut, paus, dan ikan hiu yang perkasa.
Alangkah mengesankannya binatang-binatang itu.
Caca ingin kembali main-main sendiri. Tapi, ternyata ibu Caca selalu mengawasi anaknya. Bahkan, ia malah menyuruh Caca menyiapkan
makanan. Caca menggerutu terus menerus. Tapi, ia tetap membantu ibunya. Hal itu terus berlangsung selama beberapa hari.
”Akhirnya, Caca jadi anak yang rajin,” pikir ibu Caca. Tapi, perkiraan ibu Caca salah. Caca masih punya keinginan bertualang.
Suatu hari, Caca melihat seorang gadis kecil menyelam. Gadis itu memakai masker dan tabung oksigen supaya bisa bernapas di dalam air.
Caca melihat si gadis berenang dengan lincah di antara batu-batu karang dan gerombolan ikan kecil keperakan.
Pikir Caca, tentu gadis itu berasal dari tempat yang jauh. ”Aku ada akal,” pikir Caca riang. ”Nanti kalau gadis itu mendekat, aku akan
bergantung di kakinya,” gumam Caca. Benar, gadis itu mendekat Caca yang bersembunyi di balik batu, segera melompat ke kaki gadis itu. Hop
”Berhasil” pikir Caca. Capit Caca melekat erat di sepatu selam gadis itu. Walau begitu, tampaknya gadis itu kelihatan tidak teganggu. Ia
terus menyelam. Tak lama kemudian, gadis itu berenang ke atas permukaan air.
”Petualangan dimulai Hore...” seru Caca girang. Ibu Caca yang mendengar suara anaknya terkejut.
”Caca... Caca...” panggilnya cemas. Tapi sia-sia, Caca telah jauh. Tiba-tiba gadis itu sudah ada di permukaan laut. Dengan sigap, ia
naik ke perahu. Di sana, ada dua orang teman lelakinya.
”Apa itu di sepatu selammu?” tanya seorang anak lelaki. ”Kepiting Wau...” teriak gadis itu sambil menendangkan kakinya.
Tampaknya, gadis itu takut sekali kalau kepiting itu akan menggigitnya. Caca pun terlontar jauh. Sesaat ia melayang di udara. Kemudian,
Pluk Ia jatuh di sebatang kayu yang mengambang di atas air. Kayu itu terus melajuj menuju samudera.
Perasaan Caca campur aduk. Antara senang, bingung, dan takut. ”Hai, kepiting kecil... Jangan berlayar ke sana” sebuah suara
memanggil Caca. Caca menoleh, ternyata seekor penyu besar. ”Me...mengapa?” gagap Caca. Penyu itu pun berenang ke arah
Caca. ”Di tengah laut itu, para nelayan sedang menangkap ikan. Kamu
bisa ikut tertangkap,” kata penyu. ”Kalau tertangkap mengapa?”
”Kalau tertangkap, kamu akan jadi santapan bagi manusia, kepiting bandel” sahut penyu.
”Santapan? Hii...,” Caca tak bisa membayangkannya. Tiba-tiba seekor burung camar menukik ke arah Caca.
”Hati-hati Cepat menyelam” seru penyu. Caca menurut. Dan
camar itu pun kembali terbang. ”A... Apa yang terjadi?” tanya Caca dengan jantung berdebar-debar.
”Burung itu hendak memangsamu. Dia mengira kamu itu ikan kesukaannya.”
”Oh, betapa mengerikan,” gumam Caca, tapi ia lega. ”Dalam hidup memang penuh bahaya. Terutama bagi kamu,
kepiting kecil. Siapa kamu? Di mana rumahmu?” tanya penyu. ”Namaku Caca. Rumahku di rumpun kerang sembilan,” sahut Caca.
Penyu itu terkejut. ”Ya ampun, jauh sekali dari sini...”
”Ya, jauh dan aku takut tak bisa pulang,” kata Caca. Apalagi, ia melihat hari mulai gelap. Caca pun mulai menangis. Cemas. Caca segera
menceritakan kenakalannya pada penyu. Penyu mengangguk-angguk. ”Ya, aku mengerti. Aku tahu, rumpun karang sembilan. Aku akan
mengantarkanmu. Tapi pesanku Caca, berani menghadapi hidup itu bagus. Tapi, tunggu saatnya sampai kamu besar nanti. Karena hidup ini
penuh bahaya. Sementara ini, isilah waktumu dengan belajar. Supaya setelah besar, kau akan menjadi petualang yang punya banyak
pengetahuan,” tutur penyu.
”Terima kasih, Pak Penyu,” sahut Caca. Ia pun berenang di samping penyu. Hatinya bersorak ketika ia melihat ibunya yang menyongsongnya
penuh kerinduan.
Oleh: Renny Yaniar Bobo 14XXIV96
Hari II. Supermarket
A. Jadwal Kegiatan N
o
Kegiatan Belajar Mata Pelajaran
1 2
Pembukaan: Menyanyi
Inti: Membaca
SBK B. Indonesia
3 4
5
6 Melengkapi kalimat
Menceritakan gambar seri Mengurangkan dua bilangan
Penutup Mendengarkan cerita
B. Indonesia B. Indonesia
Matematika
B. Indonesia
B. Teknis Pelaksanaan 1. Menyanyi