Hidrologi Menurut Dinas Pengairan Kabupaten Probolinggo, terdapat 25 Klimatologi

Pemerintah Kabupaten Probolinggo II - 5 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Probolinggo prakteknya terjadi perubahan fungsi lahan yang tidak sesuai peruntukkannya. Selain itu di Kabupaten Probolinggo juga terdapat kawasan rawan bencana berupa tanah longsor, seperti kawasan pantai, tanah gundul di kawasan hutan lindung dan kawasan berkelerengan lebih dari 40 . Hal ini perlu diantisipasi supaya tidak menimbulkan bencana dikemudian hari. Dengan demikian, sebagian besar daratan digunakan untuk penyediaan pangan dan kegiatan pertanian lainnya, hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian masih merupakan sektor andalan masyarakat Kabupaten Probolinggo.

C. Hidrologi Menurut Dinas Pengairan Kabupaten Probolinggo, terdapat 25

sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Probolinggo. Sungai terpanjang adalah Rondoningo dengan panjang 95,2 km sedangkan sungai terpendek adalah Afour Bujel dengan panjang hanya 2 km. Sungai yang paling lebar adalah sungai Pancarlagas dengan lebar 50 m dan panjang 85,70 Km. Sungai-sungai yang mempunyai debit air terkecil adalah sungai Pekalen dengan debit 3.300 mldt, panjang 35,10 Km dan lebar 35 m serta baku lahan paling luas diairi 6.983 Ha. Sementara itu, terdapat areal irigasi yang cukup luas, yaitu 35.031 Ha, sehingga membuka peluang bagi petani untuk meningkatkan hasil produksinya. Namun untuk mempertahankan kondisi tersebut perlu menjaga debit air yang stabil. Kenyataanya debit air Pemerintah Kabupaten Probolinggo II - 6 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Probolinggo tergantung pada kemampuan tangkapan air di musim hujan dan kondisi hutan di daerah hulu sungai. Untuk keperluan tersebut pemeliharaan sungai perlu lebih diperhatikan, jangan sampai sempadan sungai dimanfaatkan untuk kegiatan yang tidak selayaknya, misalnya adanya bangunan hunian di kawasan yang seharusnya untuk peruntukan tanaman. Selain sungai, di Kabupaten Probolinggo juga terdapat DanauRanu, yaitu DanauRanu Segaran, DanauRanu Agung, dan DanauRanu Gedang, yang sampai saat ini belum didayagunakan sebagaimana mestinya. DanauRanu tersebut dapat meningkatkan aset Kabupaten Probolinggo jika dikelola dengan baik yaitu dapat digunakan sebagai daerah wisata maupun untuk budidaya perikanan air tawar.

D. Klimatologi

Lokasi Kabupaten Probolinggo yang berada di sekitar garis khatulistiwa berarti daerah ini mengalami perubahan iklim dua jenis setiap tahun, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Untuk musim kemarau berkisar pada bulan April hingga bulan Oktober dengan rata-rata curah hujan ± 29,5 mm per hari hujan, sedangkan musim penghujan dari bulan Oktober hingga April dengan rata-rata curah hujan ± 229 mm per hari hujan. Curah hujan yang cukup tinggi terjadi pada bulan Desember sampai dengan Maret dengan rata-rata ± 360 mm per hari hujan. Melihat rentang curah hujan yang sangat besar perlu diwaspadai timbulnya banjir pada bulan- bulan dengan curah hujan tertinggi. Diantara dua musim tersebut Pemerintah Kabupaten Probolinggo II - 7 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Probolinggo terdapat musim pancaroba yang biasanya ditandai dengan tiupan angin kering yang cukup kencang yang biasa disebut Angin Gending.

2.1.1.2 Lingkungan Hidup