Ekonomi dan Sumberdaya Alam .1
Pemerintah Kabupaten Probolinggo II - 18
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Probolinggo
kesadaran masyarakat untuk memiliki dokumen penduduk KTP, KK, akta- akta Catatan Sipil masih rendah.
2.1.3 Ekonomi dan Sumberdaya Alam 2.1.3.1
Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya merupakan gambaran dari aktifitas perekonomian masyarakat di Kabupaten Probolinggo yang juga
digunakan sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan pelaksanaan pembangunan. Berdasarkan indikator Produk Domestik Regional Bruto
PDRB atas Dasar Harga Konstan ADHK tahun 2000, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Probolinggo sampai Tahun 2004 mengalami
pertumbuhan sebesar 4,51 dengan PDRB atas dasar harga konstan mencapai Rp. 4.894.000.000,9. Namun dibandingkan dengan kondisi
sebelum krisis ekonomi pertumbuhan ini masih belum kembali seperti semula
Sementara itu indikator pertumbuhan ekonomi lainnya dapat di ukur melalui pendapatan regional perkapita yang menunjukkan peningkatan
dalam kurun waktu lima tahun terakhir, yaitu dari Rp. 3.846.065,99 pada tahun 2000 menjadi Rp. 5.925.277,24 pada tahun 2004. Berdasarkan
trend yang ada, PDRB untuk lima tahun ke depan diperkirakan masih akan mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 5,23 per tahun. Sedangkan
untuk pendapatan perkapita ADHB diharapkan tumbuh rata-rata sebesar 6,33 per tahun.
Pemerintah Kabupaten Probolinggo II - 19
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Probolinggo
Selanjutnya berdasarkan ADHB, sektor pertanian menyumbang sekitar 33,81 dari total nilai PDRB Kabupaten yang diikuti oleh sektor
perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 24,73 sedangkan sektor paling kecil adalah sektor pertambangan dan penggalian sebesar 2,01 .
Pemerintah Kabupaten Probolinggo selalu berusaha meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD dengan memacu penggalian sumber
keuangan baru secara intensif, wajar dan tertib agar dana pembangunan tidak terlalu tergantung dari Pemerintah Pusat. Secara umum PAD dari
tahun ke tahun mengalami kenaikan jika pada tahun 2003 sebesar Rp. 23.705.403.724,18 menjadi sebesar Rp. 19.561.775.961,05 pada tahun
2004 yang disebabkan adanya perubahan obyek pajak. Apabila dibandingkan dengan besarnya APBD Tahun 2004 yang sebesar Rp.
347.004.328.154 maka kontribusi PAD sebesar 5,52. Sehingga keuangan Kabupaten Probolinggo masih dapat dikatakan masih bergantung pada
Pemerintah Pusat. Apabila ditinjau dari besarnya angka Daya Beli Masyarakat DBM
tercermin masih kurang kuatnya permintaan barang dan jasa yang di dorong oleh peningkatan pengeluaran oleh para pelaku ekonomi, tetapi
secara umum pengeluaran kebanyakan masih cenderung terserap pada konsumsi bukan pada investasi. DBM Kabupaten Probolinggo selama lima
tahun terakhir mengalami peningkatan seiring dengan perkembangan nilai pendapatan dan pengeluaran per kapita penduduk dan inflasi mata uang
rupiah. Besarnya DBM Kabupaten Probolinggo tahun 2004 adalah Rp 1.967.100,- per kapita per tahun, meningkat 11 dari tahun 2003. Apabila
Pemerintah Kabupaten Probolinggo II - 20
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Probolinggo
dibandingkan dengan angka rata-rata DBM di Propinsi Jawa Timur sebesar Rp. 1.756.200,- per kapita per tahun, menunjukkan bahwa DBM Kabupaten
Probolinggo sudah lebih baik. Hal ini diperkuat dengan besarnya Ideks Daya Beli IDB Kabupaten Probolinggo tahun 2004 yang besarnya 58,56
masih lebih tinggi dari IDB Propinsi Jawa Timur. Mencermati Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD
Kabupaten Probolinggo
menunjukkan bahwa
realisasi anggaran
pendapatan melebihi rencana yang telah ditargetkan di tahun 2004, dengan besar rencana Rp. 344.821.879.000,- dan realisasi sebesar Rp.
345.887.858.145,05,-. Disamping itu anggaran belanja mengalami surplus, yang berarti tingkat pendapatan melebihi jumlah yang dibelanjakan.
Walaupun demikian perlu dicatat bahwa surplus ini terjadi karena ada sebagian kegiatan yang tidak terselesaikan sesuai dengan waktu yang
ditetapkan. Apabila kegiatan tersebut bersifat kegiatan investasi Pemerintah berarti surplus tersebut justru kurang membantu pertumbuhan ekonomi
daerah.