Pemerintah Kabupaten Probolinggo II - 41
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Probolinggo
karena keterlambatan penanganan; 5 masih tingginya penderita TB Paru, Kusta dan Deman Berdarah; 6 belum terpenuhinya seluruh kebutuhan alat
kontrasepsi bagi peserta KB aktif dan peserta KB baru; 7 rendahnya minat masyarakat terhadap IUD sementara stok IUD cukup banyak; dan 8
sulitnya memberantas penyakit sosial masyarakat yang berdampak semakin bertambahnya angka penderita HIVAIDS.
D. Sosial Lainnya
Berkaitan dengan kesejahteraan bidang sosial lainnya, disoroti hal- hal yang menunjang keamanan dan ketertiban masyarakat. Keamanan dan
ketertiban masyarakat merupakan satu kondisi yang sangat penting terhadap kelangsungan penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan
pembangunan serta terciptanya ketentraman dan ketertiban, sehingga hasilnya dapat dinikmati masyarakat secara luas. Dalam kenyataannya,
tingkat kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam usaha bela negara melalui sistem keamanan swakarsa belum mantap. Hal ini ditunjukkan oleh
adanya perkara tindak pidana umum di tahun 2004 mengalami penurunan sebesar 15,29 dibandingkan tahun sebelumnya dan semua perkara
sudah dilimpahkan ke Pengadilan Negeri PN. Sedangkan untuk perkara tindak pidana Narkoba ada 7 perkara di tahun 2004 yang telah dilimpahkan
ke PN. Selanjutnya dengan menurunnya jumlah korban kecelakaan lalu
lintas, yaitu 668 orang tahun 2004 dibandingkan 73 orang pada tahun 2003 merupakan salah satu indikator terjadinya penurunan kedisiplinan
Pemerintah Kabupaten Probolinggo II - 42
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Probolinggo
masyarakat dalam berlalu lintas. Sedangkan untuk perkara korupsi pada tahun 2004 terdapat 2 perkara yang semuanya sudah dilimpahkan ke PN.
Pembangunan bidang sosial lainnya diarahkan pada pemberdayaan masyarakat desa dan perempuan terutama pada isu-isu pengarusutamaan
gender PUG dalam pembangunan, perlindungan kepada perempuan dengan
peningkatan ketrampilan
dan kesejahteraan
perempuan, peningkatan
keswadayaan masyarakat,
pengembangan kapasitas
kelembagaan dan kemasyarakatan desakelurahan serta peningkatan kesejahteraan sosial.
Permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan bidang sosial adalah 1 rendahnya kesadaran bela negara dalam mewujudkan
keamanan swakarsa; 2 pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan masyarakat masih rendah; 3 banyak lembaga desa yang kurang berfungsi
dan kurangnya keterbukaan aparat desa, dan 4 masih rendahnya SDM perempuan dalam upaya mensejahterakan dirinya dan keluarga.
2.1.4.2 Politik
Reformasi politik nasional yang menemukan momentum di tahun 1998, secara monumental diwujudkan dalam pemilu tahun 1999 serta
pemilu legislatif dan pemilu presidenwakil presiden tahun 2004, melalui dua kali perubahan lima undang-undang politik. Dalam penyelenggaraan
pemerintahan juga terus dilakukan pembenahan ditandai dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tetang Pemerintahan Daerah serta
berbagai peraturan pelaksanaan yang dibutuhkan. Tingginya dinamika