Pemerintah Kabupaten Probolinggo II - 14
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Probolinggo
2.1.2 Demografi
Penduduk Kabupaten Probolinggo sebagian besar berasal dari suku Madura karena wilayah Kabupaten Probolinggo adalah daerah pantai yang
sebagian besar hidup sebagai nelayan. Berdasarkan sebaran penduduk menunjukkan 72,6 tinggal di pedesaan sedangkan sisanya sebesar 27,4
tinggal di perkotaan. Berdasarkan hasil susenas tahun 2000, Kabupaten Probolinggo
memiliki penduduk sebesar 1.004.967 jiwa jiwa dengan pertumbuhan penduduk sebesar 0,95 dan hasil survey Sosial dan Ekonomi Nasionan
Susenas Tahun 2004, jumlah penduduk menjadi sebesar Rp. 1.043.971 Jiwa yang berarti laju penduduk sebesar 0,96.
Kondisi ini diikuti pula dengan peningkatan tingkat kepadatan penduduk sebesar 3,8 pada tahun 2004. Peningkatan laju pertumbuhan
penduduk dan kepadatan penduduk disamping karena penambahan angka kelahiran juga disebabkan oleh migrasi dari daerah sekitarnya, karena
Probolinggo merupakan pusat Wilayah Pembangunan WP Probolinggo –
Lumajang. Dengan pertumbuhan penduduk sebesar 0,96 per tahun, maka diperkirakan dalam jarak waktu 20 tahun ke depan akan bertambah
sebesar 25 . Dengan bertambahnya jumlah penduduk sebesar 270.000 angka kelahiran tetap berarti kebutuhan perumahan bertambah sebanyak
± 70.000 unit, penyediaan air bersih juga ikut bertambah dan demikian pula perlu adanya penciptaan lapangan pekerjaan baru, karena bertambahnya
proporsi penduduk usia produktif pada periode tersebut. Meningkatnya jumlah penduduk ini bila tidak diimbangi dengan lapangan kerja yang
Pemerintah Kabupaten Probolinggo II - 15
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Probolinggo
proporsional akan menimbulkan semakin tingginya tingkat pengangguran dan kemiskinan.
Salah satu cara untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan adalah melalui Indeks Pembangunan Manusia IPM. IPM didefinisikan
sebagai indeks komposit yang disusun dari tiga indikator, yaitu lama hidup yang diukur dengan angka harapan hidup ketika lahir, pendidikan yang
diukur berdasarkan rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf penduduk usia 15 tahun ke atas dan standar hidup yang di ukur dengan
pengeluaran per kapita PPP Rupiah. IPM sebagai nilai komposit dapat menunjukkan seberapa besar tingkatan pembangunan manusia dapat
dicapai. Selain itu IPM juga dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan bagi perencanaan pengembangan peningkatan sumberdaya manusia
SDM. IPM Kabupaten Probolinggo selama 5 tahun terakhir terus
mengalami kenaikan yang cukup berarti. Besar IPM tahun 2004 sebesar 58,53. Peningkatan ini menunjukkan bahwa stabilitas ekonomi dan
pembangunan manusia sudah mulai menunjukkan tanda-tanda membaik, yang hal ini tidak terlepas dari kontribusi komponen penentunya, yaitu
Indeks Harapan Hidup sebesar 59,12, Indeks Pendidikan sebesar 60,53, dan Indeks Daya Beli Masyarakat sebesar 55,93. Namun, IPM Kabupaten
Probolinggo masih lebih kecil dari IPM Jawa Timur yang besarnya 64,49. Kondisi ini menunjukkan bahwa masih diperlukan upaya pemberdayaan
berkelanjutan untuk SDM Kabupaten Probolinggo.
Pemerintah Kabupaten Probolinggo II - 16
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Probolinggo
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kabupaten Probolinggo dalam angka, jumlah murid yang menempuh pendidikan SD, SMA, dan
SMA semakin meningkat yang diikuti dengan peningkatan rasio guru dan murid. Sementara itu apabila ditinjau dari kesehatan, ditunjukkan bahwa
terdapatnya penurunan balita dan ibu melahirkan. Permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan kependudukan
adalah persebaran penduduk yang tidak merata bahwa sebagian besar penduduk dengan kepadatan tinggi tinggal di sekitar perkotaan, sedangkan
penduduk dengan kepadatan rendah tinggal di daerah pedesaan. Hal ini menimbulkan permasalahan bagi pembangunan wilayah yaitu terjadi
ketidakseimbangan pertumbuhan pembangunan antara daerah pusat kota dengan daerah pedesaan. Tantangan kependudukan untuk tahun 2005
adalah pengendalian laju pertumbuhan penduduk, pemerataan persebaran penduduk, kualitas penduduk, serta penyediaan sarana dan prasarana
untuk menunjang kehidupan penduduk. Struktur penduduk berdasarkan jumlah pencari kerja pada tahun
2004 tercatat 1.061 orang yang terdiri dari laki-laki 569 orang dan perempuan 492 orang. Jumlah pencari kerja ini sebatas yang terekam
lewat kantor tenaga kerja. Diyakini jumlah pencari kerja sebenarnya lebih besar dari angka tersebut karena banyak yang tidak mendaftar ke kantor
tenaga kerja. Dibandingkan dengan tahun 2003 jumlah pencari kerja ini mengalami kenaikan yang cukup tajam, yaitu 60 . Jumlah lowongan
yang tersedia untuk Tahun 2004 hanya 145 orang atau turun sebesar 326 dari Tahun lalu. Sedangkan besaran penempatan kerja di Tahun 2004
Pemerintah Kabupaten Probolinggo II - 17
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Probolinggo
hanya mencapai 2,19 dari seluruh pencari kerja dengan kata lain mengalami penurunan sekitar 5 dibanding Tahun lalu.
Berdasarkan struktur umur dengan pertumbuhan rata-rata usia produktif 0,21 pertahun, penduduk usia produktif pada tahun 2025
diproyeksikan akan mencapai 994.232 penduduk atau sekitar 82 dari jumlah penduduk pada tahun 2025. Jumlah ini lebih tinggi dari perkiraan
penduduk usia produktif Indonesia sebesar 40 . Jumlah ini mengindikasikan terjadinya pertumbuhan penduduk usia produktif, sehingga
penanganan untuk penyediaan kesempatan kerja harus mendapat perhatian lebih besar karena adanya kecenderungan peningkatan usia
produktif yang masuk pasar kerja. Berdasarkan hasil sensus ekonomi tahun 2004 di Kabupaten
Probolinggo terdapat 138.382 Rumah Tangga Miskin RTM dengan jumlah anggota rumah tangga sebanyak 421.795 jiwa. Adapun kecamatan yang
memiliki jumlah rumah tangga miskin terbesar yaitu kecamatan besuk terdapat 11.087 RTM dengan jumlah anggota sebanyak 32.306 jiwa. Hal ini
menunjukkan bahwa Kabupaten Probolinggo masih diperlukannya penanganan lebih intensif yang dilakukan secara berkala untuk mengatasi
masalah kemiskinan baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat, karena hal ini berkaitan dengan masalah mutu sumberdaya
manusia SDM, hak asasi manusia HAM dan pemerataan kesejahteraan. Permasalahan
yang dihadapi
dalam pembangunan
bidang kependudukan antara lain 1 tingginya laju pertumbuhan penduduk; 2
cenderung meningkatnya jumlah rumah tangga miskin; dan 3 tingkat
Pemerintah Kabupaten Probolinggo II - 18
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Probolinggo
kesadaran masyarakat untuk memiliki dokumen penduduk KTP, KK, akta- akta Catatan Sipil masih rendah.
2.1.3 Ekonomi dan Sumberdaya Alam 2.1.3.1