Iklim Organisasi Stressor Psikologis

Mengikuti Tosi dalam Wijono, 2010 yang mengatakan bahwa ada 5 faktor yang dapat menjadi sumber stres dalam organisasi, yaitu : 1. Faktor-faktor yang Berkaitan dengan Pekerjaan Seseorang Individu Ada beberapa tugas yang cenderung menunjukkan lebih banyak berhubungan dengan stres daripada tugas-tugas lain. Hal ini terbukti dari beberapa contoh hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli, yaitu : Karyawan-karyawan yang berkolaret biru lebih memungkinkan menghadapi resiko pekerjaan yang mengancam kesehatan, tugas-tugas yang dilakukan berhubungan dengan bahan-bahan yang beracun. Peneliti-peneliti yang lain menunjukkan bahwa orang yang bekerja pada pekerjaan rutin mengalami tingkat keengganan, kebosanan dan bekerja dengan kecepatan gerakan mempunyai hubungan signifikan dengan ketegangan, kecemasan, kemarahan, dan tugas yang ada dalam pekerjaan tersebut. 2. Stres Peran Dalam suatu kesempatan, Kahn dalam Wijono, 2010 telah melakukan penelitian tentang konflik peran dan ketidakjelasan peran dalam suatu organisasi. Tujuan mereka melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat ketegangan peran dan penyesuaian diri. Penelitian ini didasarkan pada premis bahwa individu-individu lebih efektif dalam memainkan peranya ketika ia memahami tentang peran yang dimainkannya, sehingga mereka tidak stress atau tekanan-tekanan peran yang menimbulkan konflik peran yang tinggi. 3. Peluang Partisipasi Ada beberapa manajer dilaporkan bahwa apabila tingkat partisipasi mereka dalam mengambil keputusan dirasakan lebih banyak akan mengalami stres yang lebih rendah. Sebaliknya, tingkat kecemasan terhadap tugas dan ancaman terhadap tugas dirasakan rendah oleh manajer yang partisipasinya terhadap tugasnya rendah. Partisipasi adalah penting untuk 2 alasan, yaitu : 1. Partisipasi dihubungkan dengan konflik peran yang rendah dan ketidakjelasan peran yang rendah

2. Partipasi yang tinggi keputusan-keputusannya lebih berpengaruh dapat membuat

seseorang merasa dapat mengendalikan lingkungan sekitarnya. Beberapa hasil penelitian yang dilaporkan menunjukkan bahwa pengendalian individu terhadap tekanan-tekanan lingkungannya tidak akan lebih berpengaruh terhadap dirinya untuk memperoleh peluang partisipasi ketika tidak ada pengendalian yang secara nyata atau dapat dilihat hasilnya Wijono, 2010. 4. Tanggung Jawab Tanggung jawab yang lain mungkin dapat mempengaruhi stres yang sedang bekerja. Sebagai seorang manajer keefektifannya tergantung pada siapa yang bekerja untuknya, seandainya manajer mempunyai alasan bahwa dirinya tidak mempunyai kepercayan terhadap mereka, atau kemampuannya kurang dapat mengendalikan mereka, maka manajer akan mengalami stres karena dirinya tidak dapat mengendalikan situasi tersebut Wijono, 2010. 5. Faktor-faktor Organisasi Organisasi itu sendiri dapat menyebabkan stres. Contohnya, banyak yang percaya bahwa birokrasi mekanis merupakan bentuk organisasi yang mengarah dan tidak memaksimalkan potensi individu, sedangkan struktur organisasi lebih memungkinkan untuk mewujudkan potensi produktivitas individu Wijono, 2010. Di bawah ini ada 4 ciri-ciri organisasi yang dapat menyebabkan stres, yaitu : 1. Tingkat organisasi 2. Keadaan yang sulit dalam organisasi 3. Taraf perubahan organisasi 4. Batas Peran 2.5.Faktor-faktor Di Luar Pekerjaan Menurut Tosi dalam Wijono, 2010 ada beberapa faktor di luar pekerjaan yang dapat menjadi sumber stres, terutama yang berhubungan dengan faktor-faktor lingkungan di luar pekerjaan, seperti: 1. Perubahan Struktur Kehidupan Ada 3 dimensi struktur kehidupan yang dapat menyebabkan stres, yaitu :

a. Dimensi budaya sosial yang dilakukan bersama keluarga, religius, keturunan, struktur

pekerjaan, dan faktor-faktor sosial yang luas lainnya. b. Hubungan dengan orang-orang lain dalam dunia budaya sosial, seperti seorang pribadi berperan sebagai suamiistri, rekan kerja, orang tua, rakyat sebuah Negara, dan sebagainya. c. Aspek dari individu sendiri. Individu mempunyai kecenderungan ciri-ciri yang tidak tahan terhadap tekanan, ancaman, mudah dan cemas.

2. Dukungan Sosial

Kehilangan suatu pekerjaaan akan menyebabkan individu mengalami stres sehingga menunjukkan kecenderungan munculnya gejala-gejala seperti radang sendi, kenaikan kadar kolesterol, dan kepala terasa nyeri. Walaupun demikian, situasi seperti ini perlu