dinetralisir melalui salah satu cara yaitu menggunakan sistem dukungan sosial. Dukungan sosial merupakan salah satu cara komunikasi yang positif karena berisi tentang perasaan
suka, keyakinan, penghargaan, penerimaan diri dan kepercayaan diri seseorang terhadap
kepentingan orang lain. 3.
Locus of Control
Beberapa individu mempunyai keyakinan bahwa mereka dapat memengaruhi lingkungan kerja sekitar melalui apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka melakukannya.
Bagaimana mereka memperoleh atau menetapkannya karena mempunyai locus of control terhadap lingkungan kerja sekitarnya. Mereka menganggap bahwa peristiwa-peristiwa
yang terjadi di lingkungan sekitarnya merupakan hal yang relatif kecil. Walaupun peristiwa-peristiwa tersebut berkaitan dengan nasib, namun tidak begitu tampak
perubahan dalam kehidupan mereka karena individu mempunyai kepribadian yang bercirikan locus of control internal sehingga individu dapat mengatasi stres kerja. Ketika
individu yang ber-locus of control internal menghadapi stres potensial, mereka sebelumnya akan mempelajari terlebih dahulu peristiwa-peristiwa yang dianggap
mengancam dirinya, kemudian ia bersikap tertentu secara rasional dalam menghadapi stres kerja tersebut. Sebaliknya, individu yang ber-locus of control eksternal
menganggap bahwa segala peristiwa yang ada dalam lingkungan kerja di sekitarnya amat memengaruhi dirinya. Dengan kata lain, sikap hidupnya amat dikendalikan oleh faktor
lingkungan. Individu yang mempunyai perasaan cemas, mudah stress, depresi, neurosis, pekerjaan dan hidupnya selalu ditentukan oleh nasib yang mengendalikan dirinya.
4. Tipe A Tipe B
Setiap individu mempunyai ciri-ciri kepribadian yang berbeda satu dengan yang lainnya. Secara umum, kepribadian individu digolongkan kedalam 2 sifat, yaitu : Introvert dan
Ekstrovert. Individu yang mempunyai sifat introvert akan cenderung mengalami stres bila dihadapkan pada persoalan-persoalan yang membuat dirinya terancam atau tertekan
dalam kaitannya dengan hubungan antar manusia dibandingkan dengan individu yang mempunyai sifat ekstrovert. Sementara itu, Friedman dan Rosenman dalam Wijono,
2010 yang telah mengelompokkan kepribadian kedalam 2 tipe yang berbeda yaitu Tipe A dan Tipe B. Kedua tipe kepribadian tersebut akan berbeda, dalam mengatasi
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan mereka. Tabel Ciri-ciri Kepribadian Tipe A dan Kepribadian Tipe B
Tipe A Tipe B
Kompetitif Rileks
Berorientasi pada prestasi Tidak menyukai kesulitan
Agresif Jarang marah
Cepattangkas Menggunakan banyak waktunya untuk
kegiatan-kegiatan yang disenangi Mudah stres
Tidak mudah stres Tidak sabar
Tidak mudah iri Mudah gelisah
Bekerja terus menerus Selalu siap siaga
Jarang kekurangan waktu Berbicara dengan semangat
Explosive Bergerak dan berbicara pelan
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa tipe A mengalami stres yang lebih tinggi yang berhubungan dengan sakit jamtung koroner dibandingkan dengan individu yang
mempunyai kepribadian tipe B. Meskipun demikian tipe A mempunyai perbedaan dalam mengatasi stres kerja dibandingkan dengan tipe B, terutama jika harga diri tipe A
terancam, cenderung akan menunjukan sikap melawan karena tekanan darahnya naik. 5.
Harga Diri
Harga diri setiap individu berbeda, terutama dalam menghadapi stres di lingkungannya. Ada orang yang merasa mempunyai kemampuan untuk mengatasi stres kerja tetapi ada
juga orang yang tidak mempunyai kemampuan mengatasi stres kerjanya. Hal tersebut sangat tergantung dari konsep dirinya terhadap harga diri yang dimiliki oleh setiap orang
berbeda-beda. Harga diri merupakan cara penerimaan seseorang dan usaha untuk melakukan evaluasi terhadap diri sendiri atau disebut sebagai konsep diri. Jika seseorang
mempunyai konsep diri positif, maka ia mempunyai harga diri yang tinggi sehingga ia dapat mengembangkan diri dalam menghadapi kondisi, situasi atau peristiwa yang
mengganggu, menekan atau mengancam dirinya, akibatnya ia akan mengalami stres kerja yang rendah. Sebaliknya, jika ia mempunyai haraga diri yang rendah dalam menghadapi
kondisi, situasi atau peristiwa yang mengganggu, menekan atau mengancam dalam pekerjaannya, maka ia akan mengalami stres kerja yang tinggi karena rasa percaya
dirinya rendah. 6.
Fleksibilitas atau Kaku
Orang yang mempunyai kecenderungan fleksibel adalah orang yang dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan atau tekanan-tekanan karena lebih baik dalam melakukan kerja sama
dengan orang lain dibandingkan dengan orang yang kaku. Orang yang mudah