Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Oktober tahun 2013.

3.4.Metode Pengumpulan Data 1. Pengumpulan Data Primer Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara baku terbuka, yaitu wawancara yang menggunakan seperangkat pertanyaan baku. Urutan pertanyaan, kata-katanya, dan cara penyajiannya pun sama untuk setiap responden. Wawancara jenis ini bermanfaat pula dilakukan apabila responden cukup banyak jumlahnya Moleong, 2010. Data primer yang akan digali dalam teknik wawancara baku terbuka ini adalah faktor-faktor di dalam pekerjaan yang berperan dalam terjadinya gejala stres kerja dengan menggunakan panduan wawancara tentang gejala stres kerja yang diambil dari buku Tarwaka tahun 2010 terhadap para informan yaitu karyawan Service Adviser SA. Selain itu teknik wawancara ini dilakukan dengan metode pendekatan STAR, yaitu Situation or Task, Action, dan Result. Dimana Situation adalah pada saat situasi atau lingkungan kerja yang bagaimana yang menyebabkan gejala stres kerja yang dialami para karyawan Service Adviser SA. Task adalah pada saat apa yang akan atau ingin dicapai dari situasi yang menyebabkan gejala stres kerja yang dialami para karyawan Service Adviser SA. Action adalah aksi atau reaksi dari apa yang dilakukan para karyawan Service Adviser SA pada saat mengalami gejala stres kerja. Result adalah hasil atau sesuatu dari tindakan yang dilakukan para karyawan Service Adviser SA pada saat mengalami gejala stres kerja. Adapun media atau alat bantu berupa sound recorder. 2. Pengumpulan Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari profil perusahaan PT Perintis Perkasa Medan Authorized Toyota Dealer. 3.5.Definisi Istilah 1. Pekerja merupakan orang yang bekerja sebagai Service Adviser SA PT Perintis Perkasa Medan. 2. Beban Kerja merupakan sesuatu yang dirasakan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaan, termasuk di dalamnya berupa tuntutan tugas dan target kerja. 3. Tanggung Jawab Kerja merupakan semua pekerjaan yang harus diselesaikan atau dipenuhi sesuai dengan tugasnya. 4. Hubungan Interpersonal merupakan hubungan interaksi antarkaryawan Service Adviser SA, karyawan Service Adviser SA dengan pihak manajer, dan juga karyawan Service Adviser SA dengan para customer atau pelanggan. 5. Stres Kerja merupakan respon yang timbul dalam diri seseorang akibat dari pekerjaannya yang dapat diketahui melalui panduan wawancara tentang gejala stres kerja. 3.6.Teknik Analisis Data Analisis data, menurut Patton dalam Moleong, 2010 adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap hasil analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan di antara dimensi-dimensi uraian.

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1.Gambaran Umum Perusahaan PT Perintis Perkasa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang otomotif. PT Perintis Perkasa merupakan salah satu perusahaan Authorized Toyota Dealer yang ada di Medan, Sumatera Utara. PT Perintis Perkasa didirikan pada tanggal 10 Januari 1979 di Medan. PT Perintis Perkasa beralamat di Jalan H.Adam Malik No.11 Glugur by Pass-Medan. PT Perintis Perkasa bergerak di bidang penjualan suku cadang Spare part dan pelayanan jasa Service. PT Perintis Perkasa menerapkan sistem kerja 6 hari dalam seminggu, dengan jam kerja bengkel pada hari Senin sd Jum‟at pukul 08.00-17.00 WIB dan hari Sabtu pukul 08.00-15.00 WIB. Karyawan-karyawan PT Perintis Perkasa terdiri dari Kepala Bengkel. Customer Relation Coordinator CRC, Service Adviser SA, Foreman FO, Pembagi Tugas Mekanik PTM, dan lain sebagainya. Adapun spesifikasi pekerjaan dari masing-masing karyawan tersebut adalah sebagai berikut :  Kepala Bengkel Kepala Bengkel mempunyai peran mengelola seluruh kegiatan bengkel dalam rangka meningkatkan mutu dan kecepatan pelayanan melalui SOP yang berlaku serta menginformasikan kompetensi jajaran personel bengkel dalam usaha pencapaian target untuk meningkatkan produktivitas dan pencapaian performansi bengkel serta kepuasan pelanggan.  Customer Relation Coordinator CRC Customer Relation Coordinator CRC mempunyai peran memfasilitasi penanganan keluhan, mengelola data pelanggan, menyelenggarakan atau meningkatkan skill tentang customer service bagi karyawan.  Service Adviser SA Service Adviser SA mempunyai peranan yang sangat penting di Toyota, karena Service Adviser SA merupakan karyawan yang bertugas menerima customer yang datang ke bengkel, mendiagnosa kerusakan awal mobil yang akan diservis, mengestimasi biaya dan waktu pekerjaan dan selanjutnya membuat PKB Perintah Kerja Bengkel. Service Adviser SA juga dihimbau dan diharuskan menawarkan jasa dan produk bengkel kepada customer. Service Adviser SA mengestimasikan juga tentang biaya jasa perbaikan dan jasa produk yang akan digunakan baik yang SBE Servis Berkala Eksternal, SBI Servis Berkala Internal maupun biaya penggantian suku cadang yang rusak. Service Adviser SA menjanjikan waktu proses penyerahan kendaraan yang diperbaiki dan bisa juga menunda waktu perbaikan kendaraan. Kemudian Service Adviser SA menghubungi customer, lalu Service Adviser SA menanyakan bagaimana tentang kepuasaan customer.  Foreman FO Foreman FO mempunyai peran menjamin hasil perawatan dan perbaikan dengan melakukan persiapan membagi dan memonitor tugas mekanik yang sesuai dengan perintah kerja bengkel PKB, memonitor peralatan handstoll dan warranty claim, membuat technical report TR serta melakukan pengembangan skill teknisi untuk mencapai kepuasan pelanggan bengkel.