Keragaman Mental Set Implikasi Kepemimpinan dalam Keragaman

84 Kepemimpinan Dalam Keragaman Budaya Perubahan banyak ditafsir sebagai upaya merubah keadaan yang telah mapan menjadi tidak menentu. Perubahan sering juga diartikan sebagai gerakan yang menggoncangkan kemapanan status quo yang sedang dinikmati oleh sementara pihak. Perubahan mau tidak mau harus diterima sebagai suatu kenyataan yang wajib disambut dengan satu kesadaran penuh, bahwa perubahan adalah satu fenomena kehidupan yang wajar, bahkan perlu diantisipasi antisipasi dengan mempergunakan pola pandang, alur analisis, kerangka pemaknaan dan sikap mental mental set yang optimis optimisme melalui kesiapan dan kematangan kepemimpinan yang multi dimensi. Implikasi dari keragaman tersebut, seorang pemimpin harus memahami makna dari:

1. Keragaman

Fenomena keragaman yang menerpa masyarakat khusus bagi para pemimpin reformasi terjadi secara stimultan dan terus menerus meliputi: keragaman informasi, keragaman produktivitas dan keragaman imajinasi. Keragaman imajinasi adalah satu era perbedaan pendapat yang menuntut persaingan organisasi mendasarkan pada kemampuan untuk menciptakan imajinasi yaitu, persaingan tentang bagaimana visi organisasi, bagaimana organisasi memiliki kemampuan untuk melihat jauh ke depan dan siap mengantisipasi perubahan, tantangan maupun kreativitas, imajinasi, kepekaan terhadap kecenderungan yang mungkin terjadi di masa datang. Modul Diklatpim Tingkat III 85

2. Mental Set

Untuk menghadapi masyarakat yang keragaman yang penuh persaingan, seorang pemimpin harus memiliki mental set yang bersifat: antisipatif inovatif dan prima. Mental set yang bersifat antisipatif memiliki ciri berorientasi jauh ke depan, bersifat proaktif, tidak menunggu persoalan atau problem muncul baru bereaksi. Jadi mempersiapkan segala sesuatu jauh sebelum terjadinya masalah atau kebutuhan dan tun- tutan. Sedang mental set inovatif merupakan kekuatan yang telah terbukti secara mengagumkan. Daya cipta untuk perubahan secara inovatif perlu dan harus dikembangkan dalam diamika organisasi. Mental set untuk berkarya secara prima atau yang terbaik merupakan salah satu mental set yang dituntut untuk mampu bersaing dalam persaingan mutu: quality variety, customization, timeliness, cost dan availability.

3. Strategi Dasar kebersamaan