Bahasa Kesenjangan Komunikasi Menjembatani Kesenjangan Komunikasi

58 Kepemimpinan Dalam Keragaman Budaya

4. Faktor Pendidikan

Kita hidup dalam era pendidikan dan latihan yang lebih baik, namun dalam pelaksanaan sistem pendidikan sangat dipengaruhi oleh tingkat sosial ekonomi, sosial budaya, maupun geografis, sehingga hasil pendidikan dari daerah satu dengan daerah lainnya sangat berbeda tingkat kemampuan dan tingkat pemahamannya. Bahkan ketika semua anggota suatu tim mempunyai pendidikan universitas yang baik, tidak ada jaminan bahwa hal ini akan memudahkan pemahaman baik nasional maupun internasional.

5. Latihan Pembentukan Tim

Terdapat banyak cara latihan dalam pembentukan tim team building exercises, Organisasi yang bersifat multi nasional. Dalam kehidupan organisasi, yang lebih mementingkan kerjasama dalam melaksanakan tugas, misal: menelaah kasus, mengambil keputusan untuk kepentingan organisasi, dll. Banyak latihan-latihan yang dapat dipergunakan dalam pembentukan tim kerja, seperti: berkemah bersama outbound, kegiatan mendaki gunung, menyeberang sungai dengan menggunakan tambang dan melintasi jalan. Suatu prinsip dasar dari latihan pembentukan tim adalah, membantu satu sama lain berdasarkan kemampuan individual dengan sumber daya yang tersedia dengan menggunakan sistem yang Modul Diklatpim Tingkat III 59 lain. Dengan terbentuknya tim kerja, akan dapat meningkatkan kinerja organisasi.

B. Menjembatani Kesenjangan Komunikasi

Dalam organisasi komunikasi mutlak harus dilakukan, dalam membangun organisasi yang sehat terbuka, transparan, dan akuntabel. Oleh karena itu pembinaan anggota organisasi melalui berbagai media baik langsung maupun tidak langsung, dalam menjembatani kesenjangan budaya sangat diperlukan. Kesenjangan komunikasi, biasanya terjadi karena adanya perbedaan yang bias menimbulkan kesalahpahaman. Untuk mengurangi kesalahpahaman dalam berkomunikasi perlu dipahami hal-hal sebagai berikut:

1. Bahasa

Salah satu faktor yang menyebabkan komunikasi tidak berjalan dengan baik, karena ketidaktahuan bahasa apa yang dijadikan alat komunikasi. Bahasa adalah alat komunikasi, untuk menyampaikan pesan. Namun bahasa juga bisa merupakan jati diri dari individu atau bangsa itu sendiri, yang mempunyai kekuatan dan kelemahan serta mencerminkan karakter dan bahkan filsafat nasional.

2. Kesenjangan Komunikasi

Karena kita mempunyai berbagai bahasa daerah dan budaya yang begitu beragam dengan karakteristik yang sangat berbeda, kemungkinan akan terjadi kesalahpahaman dalam komunikasi sangat besar, baik antar pribadi maupun dalam 60 Kepemimpinan Dalam Keragaman Budaya forum nasional. Kesenjangan komunikasi didasarkan atas tiga aspek, yaitu: linguistik, praktis, dan budaya. Masalah praktis biasanya paling mudah untuk dipecahkan, karena pemimpin segera mengetahui bagaimana harus berperilaku di suatu daerah atau kelompok yang anggotanya sangat beragam. Kesulitan yang lebih besar bagi pemimpin adalah perbedaan perilaku yang berdasarkan perbedaan kultural dan linguistik. Untuk berhasil, secara jangka panjang untuk membuat tim kerja yang solid, seorang pemimpinindividu harus mempunyai kepekaan yang tinggi. Kita mencoba mengatasi kendala bahasa dengan mem- pelajari bahasa mitra dengan baik atau mempergunakan penerjemah. Metode yang pertama lebih disukai karena akan semakin terlibat dalam negosiasi dan mampu mengekspresikan diri berdasarkan maksud, suasana dan emosi. Bila kesalahpahaman timbul, bahasa menjadi tidak netral lagi dan terbawa kembali ke dalam cara yang terikat oleh budaya. Komunikasi adalah suatu proses dua arah, yang menyangkut tidak hanya keterampilan, komunikasi penyaji pesan, namun yang sama pentingnya, kebiasaan mendengarkan penerima. Dalam menjebatani perbedaan, perlu ada komunikasi antar budaya menurut Litvin, dalam Richad Lewis, 1996, antara Modul Diklatpim Tingkat III 61 lain: dunia semakin tanpa batas, kapasitas untuk memahami keanekaragaman budaya sangat diperlukan; semua budaya berfungsi dan penting bagi pengalaman anggota-anggota budaya, meskipun nilai-nilai berbeda; Nilai-nilai masyarakat mempunyai makna nilai yang sama dengan masyarakat lain; Setiap individu danatau budaya berhak menggunakan nilai-nilainya; Perbedaan-perbedaan individu itu penting, namun ada asumsi dan pola budaya mendasar yang berlaku; Pemahaman atas nilai-nilai budaya sendiri merupakan prasyarat untuk mengidentifikasi dan memahami nilai- nilai budaya lain; Pemahaman atas orang lain secara lintas budaya dan antar pribadi adalah suatu usaha yang memerlukan keberanian dan kepekaan; Pengalaman antar budaya dapat menyenangkan dan menumbuhkembangkan kepribadian; Keterampilan komunikasi yang diperoleh memudahkan perpindahan seseorang dari pandangan yang monokultur ke pandangan multikultur.

3. Penyesuaian Pola Pikir Mind Setting