20
Kepemimpinan Dalam Keragaman Budaya
Untuk dapat memahami uraian tentang kebudayaan dalam tulisan ini, penulis ingin menegaskan bahwa pengertian
kebudayaan yang digunakan dalam buku ini adalah konsep yang dikemukakan oleh Suparlan 1986 dan Spradley 1972.
Seperti dikemukakan di atas, dalam pembahasan buku ini kebudayaan dilihat sebagai suatu sistem pengetahuan, yaitu
pengetahuan kebudayaan yang dimiliki oleh setiap individu sebagai makhluk sosial.
Dengan berpedoman kepada pengetahuan kebudayaan yang dimilikinya manusia melakukan interpretasi terhadap sesuatu
objek, dan dengan mengacu kepada pengetahuan itu pula, manusia bertindak terhadap objek tersebut sesuai dengan
kebutuhannya.
E. Terbentuknya Perilaku
Banyak teori yang menggambarkan proses terbentuknya perilaku individu warga masyarakat. Dari sisi antropologis,
sebagaimana dikemukakan oleh Suparlan 1986, perilaku individu digambarkan sebagai resultan atau totalitas dari
kebutuhan individu, usaha untuk memenuhi kebutuhan itu dan pengetahuan kebudayaan pengetahuan masa lalu yang
dimilikinya, yang kemudian dijadikannya acuan untuk menetapkan cara bertindak untuk mencapai tujuan. Ketiga
komponen ini saling mempengaruhi satu sama lain, dan ketiga komponen ini, secara keseluruhannya saling dipengaruhi dan
mempengaruhi ekosistem dimana individu itu berada dalam
Modul Diklatpim Tingkat III
21 waktu yang cukup lama. Model antropologis ini secara skematis
digambarkan sebagai berikut:
Kebutuhan individu, baik berupa kebutuhan fisikbiologis makan, minum, seksual, ekskresi dsb, kebutuhan akan rasa
aman, sosial berupa pertemanan, penghargaan, kebutuhan atas pengakuan, aktualisasi diri dan sebagainya, yang kesemuanya
muncul akibat adanya pengetahuan kebudayaan yang mereka miliki, mendorong individu berupaya untuk memenuhinya,
dengan mengacu kepada pengetahuan sebelumnya yang mereka miliki pengetahuan kebudayaan menyebabkan individu
berperilaku tertentu.
22
Kepemimpinan Dalam Keragaman Budaya
F. Perbedaan Antar Budaya
Meskipun di dunia terdapat ribuan bentuk-bentuk kebudayaan, namun di dalamnya terdapat hal-hal yang bersifat universal. Hal-
hal yang bersifat universal tersebut adalah bahwa setiap kebudayaan mengandung unsur-unsur, antara lain: 1 sistem
kepercayaan, 2 sistem bahasa; 3 sistem sosial; 4 sistem ilmu pengetahuan dan teknologi; 5 sistem perekonomian mata
pencaharian; 6 sistem kekerabatan; 7 sistem kesenian; 8 sistem kesehatan dan sebagainya.
Dari setiap unsur-unsur kebudayaan tersebut, secara substansial mungkin ada kesamaan, mungkin juga berbeda satu dengan
lainnya.
G. Tujuh Perbedaan Utama Antar Kebudayaan