26
Kepemimpinan Dalam Keragaman Budaya
pekerjaan. Dengan keadaan yang mereka alami, mereka, secara filosofis, merasa menemukan keagungan nilai-nilai
pribadi dalam kehidupan di dunia ini dan merasa tenang, tanpa kegelisahan atau rasa iri hati terhadap kemajuan yang
dicapai oleh orang lain di sekitarnya.
6. Hubungan dengan kelompok lain
Sebagai makhluk sosial, kita menyadari bahwa kita tidak dapat memisahkan diri dari kehidupan masyarakat, kita
membutuhkan pertolongan orang lain, dengan mengadakan interaksi sosial pergaulan, pengetahuan dan pengalaman
kita akan bertambah. Oleh karena itu, hubungan sosial dengan sesama manusia, baik secara perorangan atau dalam
kelompok secara harmonis dan efektif sangat diperlukan, lebih-lebih sebagai seorang manajer yang bertanggung jawab
akan tercapainya tujuan organisasi harus mampu bergaul dan memiliki kemampuan teknik dalam membina bawahannya.
7. Sikap terhadap organisasi-organisasi resmi
Organisasi disamping sebagai tempat berkumpulnya orang- orang juga merupakan proses interaksi para anggota dalam
melaksanakan aktivitas sesuai dengan peran masing-masing. Organisasi juga sebagai tempat untuk mengaktualisasikan
diri sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Dalam kondisi ini individu berasumsi bahwa melalui
organisasi-organisasi tersebut dapat mengembangkan dan membina karier sesuai dengan kompetensi masing-masing
individu.
Modul Diklatpim Tingkat III
27 Berdasarkan
konsep-konsep tersebut,
Budaya dapat
diartikan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat
yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar Koentjaraningrat, 1986. Selanjutnya ia menyatakan bahwa
kebudayaan memiliki tiga wujud, yaitu: Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleksitas dari ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dsb. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleksitas aktivitas
kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat, Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya
manusia.
Wujud Pertama. Adalah wujud idiil dari kebudayaan yang
sifatnya abstrak, tak dapat diraba atau dilihat. Lokusnya ada dalam alam fikiran manusia atau warga masyarakat sebagai
lingkungan tempat
hidupnya kebudayaan
tersebut. Kebudayaan idiil ini berfungsi sebagai adat istiadat yang
mengatur, mengendalikan dan memberi arah kepada perilaku dan perbuatan manusia dalam masyarakat. Dalam fungsinya
ini kebudayaan idiil terdiri dari beberapa lapisan. Lapisan pertama, yaitu yang paling abstrak, misalnya sistem nilai
budaya. Lapisan kedua, yang lebih konkrit, yaitu norma- norma dan sistem hukum. Lapisan ketiga, yang sangat
konkrit, adalah peraturan-peraturan khusus mengenai berbagai aktivitas sehari-hari dalam kehidupan organisasi,
seperti peraturan sopan santun. Para sarjana yang menggarap dan memfokuskan kebudayaan dalam wujud
28
Kepemimpinan Dalam Keragaman Budaya
pertama antara lain para sarjana ilmu kesusasteraan.
Wujud Kedua. Wujud kedua dari kebudayaan atau yang
disebut sistem sosial terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan, bergaul berdasarkan pola
tatalaku tertentu. Wujud kedua ini lebih konkrit karena terjadi di sekeliling kita sehari-hari, dapat diamati, difoto dan
didokumentasikan. Para sarjana yang mengolah wujud kedua ini adalah para ahli sosiologi, antrophologi, dan psikologi
serta ilmu-ilmu sosial lainnya yang tergolong dalam ilmu perilaku behavioral sciences.
Wujud Ketiga. Wujud yang terakhir ini disebut kebudayaan
fisik, dan merupakan wujud kebudayaan yang paling konkrit, seperti misalnya candi-candi, pabrik-pabrik, bangunan-
bangunan kantor, pelabuhan, irigasi-irigasi, terusan-terusan dan sebagainya. Wujud ketiga ini biasanya digarap oleh para
ahli arkeologi. Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, ketiga wujud
kebudayaan tersebut tidak terpisah satu sama lain, bahkan saling mengisi dan saling berkaitan secara erat. Selanjutnya
Koentjaraningrat merumuskan
kebudayaan sebagai
Keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang harus dibiasakan melalui belajar, beserta keseluruhan hasil budi dan
karyanya itu.
Modul Diklatpim Tingkat III
29
H. Keragaman Budaya Indonesia