Karakteristik Mahasiswi yang Menikah di Usia di Kota Medan

Universitas Sumatera Utara sebanyak 2 porsi. Setelah 15 menit menunggu, akhirnya pesanan saya selesai dan saya bergegas untuk pergi lagi menuju ke rumah informan kelima yang ada di daerah Pancing tersebut. Karena dulu saya pernah SMA di daerah pancing, jadi saya lumayan hafal jalan dan daerah situ. Akhirnya saya sampai juga di rumah informan kelima ini. Perjalanan tidak terlalu lama karena sudah larut malam, sehingga jalanan sudah cukup sepi. Saya pun langsung masuk ke teras rumah informan tersebut dan mengetuk pintu rumahnya tersebut. Tidak lama kemudian informan kelima ini membukakan pintunya dan mempersilahkan saya untuk masuk. Seperti biasa, sebelum melakukan wawancara saya memberi penjelasan maksud kedatangan untuk melakukan wawancara untuk keperluan skripsi dan meminta kesediaannya untuk dijadikan informan kelima. Dia pun setuju dengan pernyataan saya tadi. Tetapi sebelum wawancara, informan kelima beserta suaminya terlebih dahulu ingin makan ifu mie babi yang telah saya bawa tadi. Saya juga ditawarkan untuk ikut makan bersama mereka dan saya memberitahu bahwasannya saya Muslim dan tidak boleh memakan makanan tersebut. Mereka pun meminta maaf kepada saya karena mereka tidak mengetahui hal tersebut. Akhirnya saya menunggu mereka makan ifu mie tersebut. Akhirnya wawancara saya mulai setelah mereka selesai makan pukul 23.45 wib. Sebelumnya saya sudah mempersiapkan semua peralatan dan keperluan untuk wawancara ini. Wawancara berlangsung selama 40 menit dan berlangsung dengan baik. Saya pun berterima kasih pamit kepada informan kelima untuk kembali ke rumah karena sudah hampir jam 12 malam.

4.1.2 Karakteristik Mahasiswi yang Menikah di Usia di Kota Medan

Dalam penelitian ini, informan adalah Mahasiswi yang menikah di usia muda di kota Medan. Peneliti melakukan wawancara dengan lima orang Mahasiswi yang menikah di usia muda di kota Medan sebagai informan utama dalam penelitian ini untuk memperoleh data sesuai dengan tujuan penelitian. Karaketistik informan tentu saja sangat penting untuk mengetahui posisi dan peran mereka sebagai sebuah subjek penelitian. Adapun karakteristik dari masing- Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara masing Mahasiswi yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Informan I Nama : Karina Yusanda Putri TTL : Medan, 12 Februari 1994 Usia : 21 Tahun Tanggal Wawancara : 10 Januari 2016 Tempat : Rumah Informan, Jl. Brigjen Katamso No. 454 51 C Medan Pukul : 10.00 WIB Karina Yusanda Putri merupakan Mahasiswi Universitas Sumatera Utara Fakultas Kedokteran Gigi. Dia Lahir di Medan pada tanggal 12 bulan Februari tahun 1994. Umurnya sekarang sudah 21 tahun dan dia masih aktif berkuliah di Universitas tersebut. Bertempat tinggal di daerah kampung baru tepatnya di jalan Brigjen Katamso No. 454 51 C Medan. Karina Yusanda Putri merupakan mahasiswi yang menikah di usia muda di Kota Medan. Walaupun dia sudah menikah, tetapi dia masih aktif berkuliah. Dia memiliki peran ganda dalam menjalani kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai mahasiswi dan sekaligus menjadi ibu rumah tangga. Terlebihnya, Karina Yusanda Putri telah memiliki satu orang anak. Semua yang dilakukannya di kehidupan sehari-hari harus semakin bersemangat karena memiliki banyak peran. Walaupun sekarang sudah menikah dan memiliki anak, dia tetap bersemangat untuk kuliah dan semakin rajin agar perkuliahannya cepat selesai. Karina Yusanda Putri menikah di usia 20 Tahun dan sudah menjalani pernikahan tersebut selama satu tahun. Faktor dan alasan yang mendorong dia Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara sehingga mau melaksanakan pernikahan di usia muda adalah karena calon suaminya tersebut yang meyakinkan dia. Calon suaminya meyakinkan melalui pekerjaan yang telah miliknya. Sehingga karena telah melihat pekerjaan calon suaminya yang bagus dan baik makanya dia berani mengambil keputusan untuk menikah di usia muda tersebut. Hal tersebut juga didorong dengan keluarga besar calon suami tersebut yang baik dan dekat dengannya. Pria yang Karina Yusanda Putri dikahin berumur 2 tahun diatasnya, dan itu tidak menjadi masalah baginya. Walaupun sebelum dan sesudah menikah hubungan yang mereka lakukan adalah hubungan jarak jauh. Pria tersebut kerja jauh dari tempat tinggalnya. Tetapi hubungan mereka baik-baik saja dengan menjaganya melalui komunikasi yang baik. Ditemui ketika wawancara pada tanggal 10 Januari 2016, Karina Yusanda Putri adalah sosok wanita yang memiliki sifat dan sikap yang baik serta paras wajah yang manis dan cantik. Ketika diwawancarai dia memakai baju terusan berwarna coklat dengan rambut di ikat ke belakang. Dalam proses wawancara, dia ditemani oleh anaknya yang masih berusia 2 tahun dan adik perempuan kandungnya yang berusia sama seperti saya, yaitu 20 tahun. Terlihat sosok Karina Yusanda Putri sebagai ibu rumah tangga yang baik dilihat dari cara melayani tamu dengan menghidangkan minuman dan makanan ringan ketika proses wawancara berlangsung. Dia juga menyambut dengan baik kedatangan saya untuk melakukan wawancara terhadap dirinya. Karina Yusanda Putri juga sebagai sosok ibu yang sangat perhatian dan sayang kepada anaknya terlihat dari cara memberi dan menyuapkan anaknya ketika makan. Dia menyuapkan anaknya penuh kesabaran dan rasa sayang yang begitu besar. Apalagi itu dalam proses wawancara, dia tetap bisa fokus ke anaknya walaupun sedang melakukan wawancara. Walaupun begitu, wawancara yang dilakukan berjalan dengan baik. Dalam proses wawancara, Karina Yusanda Putri menjelaskan tujuan kenapa dia mau menikah di usia muda. “Tujuan kakak menikah di usia muda, karena pengen cepat punya keturunan. Pengen kali nikah di usia muda dan sebenarnya itu cuma omongan gitu aja, akhirnya jadi doa. Ya, Kakak nikah di usia muda karena cepat punya keturunan juga. Padahal kuliah belum selesai sih, Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara tapi keinginannya cuma cepat nikah, cepat punya anak. Setidaknya uda tenang punya pasangan. ” Dari perkataan Karina Yusanda Putri tersebut bisa disimpulkan bahwa dia ingin menikah diusia muda karena ingin cepat mendapat keturunan dan ingin lebih tenang karena sudah ada suami yang menjaga dia, itu keinginan dia sejak masih SMA. Informan II Nama : Nida Ulhaq TTL : Medan, 11 April 1996 Usia : 19 Tahun Tanggal Wawancara : 11 Januari 2016 Tempat : Rumah Informan, Jl. Bilal Ujung Gg. Fitri No. 1 Medan Bilal Pukul : 11.00 WIB Mahasiswi yang satu ini di umur 18 tahun dia sudah menikah. Dia merupakan Mahasiswi di Fakultas Agama Islam Universitas Sumatera Utara. Informan kedua ini bernama Nida Ulhaq. Lahir di Medan tanggal 11 bulan April tahun 1996. Menikah hampir satu tahun dan sekarang dia sudah memiliki satu anak. Nida Ulhaq bertempat tinggal di jalan Bilal Ujung Gg. Fitri No.1 Medan Bilal. Sekarang dia telah berusia 19 tahun dan masih aktif sebagai Mahasiswi di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Walaupun masih terbilang sangat muda usia untuk menikah, dia tetap percaya diri dan bersemangat menjalani kehidupan barunya ini. Usia 18 Tahun masih terbilang cukup muda untuk berani mengambil keputusan dalam pernikahan. Tetapi dia berusaha meyakinkan dirinya agar lebih kuat dalam menjalaninya. Alasan pertama dia menikah di usia muda adalah berawal dari dorongan dan nasihat orang tuanya. Orang tuanya member arahan dan bimbingan untuk Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara segera menikah. Orang tuanya juga ingin agar dia lebih baik dan terhindar dari pergaulan anak muda sekarang yang lebih kebanyakan hal buruknya. Jadi orang tuanya ingin menjaga anaknya tersebut dengan pernikahan tersebut. Melalui arahan dan bimbingan tadi, dia pun sadar dan yakin akan pentingnya pernikahan di usia muda. Akhirnya infroman berani mengambil keputusan untuk menikah di usia muda. Pria yang dia nikahin merupakan pilihan dari orang tuanya, yaitu anak dari teman dekat orang tuanya tersebut. Perbedaan umur tidak menjadi penghalang mereka. Pria yang dinikahinnya berumur 5 tahun diatasnya. Pada tanggal 11 Januari 2016, saya melakukan wawancara ke rumah informan ke dua ini. Saya melihat diri informan yang masih sangat muda dan suami yang lebih tua darinya. Mereka seperti tidak terpisahkan. Informan kedua ini sangat dekat dengan suaminya karena masih harus belajar dan dibimbing oleh suaminya yang lebih dewasa. Terlihat ketika di tengah wawancara, anaknya tersebut menangis dan dia meminta bantuan suaminya untuk ikut juga ke kamar untuk membuat anak tersebut tidak nangis lagi. Tetapi walaupun masih terbilang muda informan tersebut menikah, saya melihat kedekatan dan komunikasi di antara mereka terjalin dengan baik. Ditemui ketika wawancara, informan tersebut memakai jubah panjang dengan jilbab panjang berwarna biru yang rapi dan sopan. Saya berpandangan terhadap penampilan informan ini, bahwa orang tuanya sangat menjaga diri anaknya dengan cara apapun. Mulai dari cara berpakaian hingga memotivasi diri informan tersebut untuk menikah di usia muda agar terhindar dari hal-hal yang negatif. Seperti apa yang dikatakan informan ini ketika di wawancarai mengenai tujuan dia menikah di usia muda. “Tujuan nikah saya bang, pertama agar terhindar dari dosa besar. Seperti dosa ketika seseorang berpacaran bang. Yang kedua, agar cepat punya keturunan dan yang ketiga agar hidup lebih bahagia bang.” Dari perkataan informan ini, saya bisa mengambil kesimpulan bahwa dia mau menikah diusia muda berawal dari nasihat orang tuanya mengenai pernikahan. Pernikahan di usia muda bisa menghindari sesuatu hal negatif yang mengarah ke perbuatan dosa. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Informan III Nama : Adila Tunnisa TTL : Medan, 5 November 1994 Usia : 21 Tahun Tanggal Wawancara : 17 Januari 2016 Tempat : Rumah Informan, Jl. Madiosantoso Gg. Pribadi No. 2 Medan Bilal Pukul : 13.10 WIB Informan ketiga adalah seorang informan yang hampir memiliki anak dua. Sekarang di sedang hamil besar anak keduanya. Berkuliah di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara dan bertempat tinggal di jalan Madiosanto Gg pribadi No. Pribadi Medan Bilal. Lahir di Medan tanggal 5 bulan November tahun 1994. Informan ketiga ini bernama Adila Tunnisa, dia menikah ketika dia berusia 18 tahun. Terbilang cukup muda usianya ketika menikah tersebut dan dia sekarang sudah berusia 21 tahun. Dia dan suaminya telah menikah selama 3 tahun ketika informan tersebut memasuki tahap awal perkuliahan. Tetapi hal tersebut tidak menjadi kendala olehnya, justru pernikahan ini yang membantu segala hal mengenai perkuliahannya. Alasan informan ketiga ini menikah adalah dia ingin lebih sukses dengan melakukan pernikahan. Karena pernikahan mendorongnya untuk sukses dalam segala hal, baik kehidupan dan perkuliahannya. Terbukti dengan adanya suami yang selalu membantu dia menjalani kesehariannya dan membantu dia dalam hal tugas perkuliahan. Terlebih lagi suaminya sudah lebih berpengalaman dalam urusan perkuliahan karena usianya lebih tua dan sudah ditahap akhir perkuliahan. Alasan berikutnya informan ini mau menikah di usia muda adalah karena motivasi orang tuanya agar lebih cepat menikah suapaya lebih terjaga dari pergualan yang tidak baik. Adila Tunnisa ini sendiri memiliki pandangan bahwa perempuan sekarang sangat rawan dalam segala hal, sehingga pernikahan berfungsi membantu dan menjaganya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Ditemui pada tanggal 17 Januari 2016, saat itu saya datang kerumahnya untuk melakukan wawancara terlihat informan tersebut memiliki jiwa keibuan yang sudah sangat kental karena mungkin telah menjalan pernikahan selama 3 tahun. Hal itu terlihat ketika anaknya yang pertama mengajak dia bermain dan bercanda sebelum kami melakukan wawancara. Dia memiliki perhatian yang baik kepada anak pertamanya ini walaupun sedang mengandung anak keduanya. Sudah tertanam jiwa keibuan didalam dirinya sehingga perhatian ke anaknya tetap bisa dia jaga. Ketika diwawancarai, informan memakai pakaian yang sangat rapi dan sopan yaitu memakai jubah panjang berwarna abu-abu dan jilbab berwarna hitam. Dilihat juga dari penampilannya, informan ini benar-benar sosok yang ingin menjaga dirinya dari hal-hal yang negatif dari pergaulan remaja saat ini. Sama seperti perkataan informan ketiga ini saat diwawancarai mengenai tujuan dia menikah di usia muda. “Tujuan yang paling penting, aku menikah untuk menjaga diri, terus menurut aku menikah di usia muda itu lebih mudah aja dalam segala hal dan menikah di usia muda itu ga akan menghalangi aktifitas- aktifitas yang lainnya. Menurutku pernikahan di usia muda itu lebih bagus” Dari perkataan dia tersebut benar bahwasannya dia mau menikah di usia muda untuk menjaga dirinya dari hal-hal yang buruk dan negatif. Pernikahan tidak menggangu dan menghalangi aktifitas-aktifitas lainyya justru lebih membantu dia karena sudah ada suami yang selalu berada disampingnya. Informan IV Nama : Muarifah TTL : Medan, 15 September 1993 Usia : 22 Tahun Tanggal Wawancara : 20 Januari 2016 Tempat : Rumah Informan, Jl. Tuba 3 Gg. Syafii Medan Denai Pukul : 15.30 WIB Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Informan keempat ini bernama Muarifah, lahir di Medan tanggal 15 bulan September 1993. Menikah ketika umur 20 tahun dan sudah menjalani pernikahan selama 2 tahun. Dia bertempat tinggal di jalan Tuba 3 Gg. Syafii Medan Denai. Berkuliah di Fakultas Matemataika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Ketika wawancara Muarifah menjelaskan bahwa dirinya dan suami belum dikaruniai anak walau sudah 2 tahun menikah. Tetapi hal itu tidak membuatnya putus asa dan tidak membuat hubungan mereka bermasalah. Selama ini hubungan pernikahannya baik dan harmonis walaupun belum dikarunii seorang anak. Faktor dan alasan Muarifah mau menikah di usia muda karena calon suami yang ingin menikahinya telah memiliki pekerjaan dan penghasilan. Menurut Muarifah pria yang telah memiliki pekerjaan dan penghasilan setidaknya bisa menghidupi keluarga yang ingin dinikahi. Dari hal tersebut Muarifah yakin untuk menikah di usia muda, terlebih lagi dia dan calon suaminya ini telah sebelumnya menjalani hubungan pacaran. Ketika wawancara dirumah Muarifah pada tanggal 20 Januari 2016, terlihat rumahnya sepi karena suaminya masih bekerja dan belum pulang. Walaupun begitu raut wajah informan ini terlihat bahagia dan murah senyum kepada saya sebagai tamu yang datang ke rumahnya. Ketika Muarifah berpakaian rumahan tetapi menggunakan jilbab sehingga terlihat lebih sopan. Muarifah memiliki tujuan tersendiri kenapa mau menikah di usia muda. Ketika diwawancarai kemarin mengenai tujuan kenapa mau menikah di usia muda, dia menjawab seperti ini. “Kakak nikah di usia muda ini dengan tujuan yang paling pertama karena kakak ga mau pacaran lama-lama dan supaya kakak bisa lebih mandiri hidup tanpa keluarga, hanya sama suami. Mau mencoba kehidupan yang baru la kakak.” Berdasarkan perkataan Muarifah tadi, tujuan menikah di usia muda Muarifah, dia ingin menjalani hubungan yang serius dengan kekasihnya dan ingin hidup mandiri karena setelah menikah dia meiliki kehidupan yang baru. Muarifah ingin merasakan menjadi seorang yang baru dalam kehidupan dengan cara menikah di usia muda. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Informan V Nama : Dewi Lestari TTL : Medan, 22 Juni 1992 Usia : 23 Tahun Tanggal Wawancara : 28 Januari 2016 Tempat : Rumah Informan, Jl. Perjuangan No. 18 Medan Pancing Pukul : 23.45 WIB Dewi Lestari adalah informan terakhir saya. Dia merupakan informan kelima yang saya wawancarai. Dewi Lestari berkuliah di LP3M dan dia masih aktif menjalani perkuliahan setelah menikah di usia muda. Dewi lestari lahir di Medan tanggal 22 bulan Juni tahun 1992 dan bertempat tinggal di jalan Perjuangan No. 18 Medan Pancing. Menikah di usia 19 tahun dan dia telah men jalani pernikahan selama 4 tahun. Dewi Lestari sudah di karanui satu orang anak. Usia Dewi Lestari saat ini adalah 23 Tahun dan dia termasuk yang paling lama usia perenikahannya diantara informan-informan lainnya. Faktor dan alasan Dewi Lestari ingin menikah di usia muda karena ingin menjalani hidup yang sebenarnya yaitu hidup berkeluarga, memiliki anak dan memiliki suami. Tetapi pada kenyataan sebelumnya, Dewi Lestari menikah karena dirinya sudah hamil diluar nikah. Oleh karena itu dia dinikahin oleh pacarnya tersebut yang telah menghamili dia. Dewi Lestari lebih banyak belajar dari kesalahan dan pengalaman sebelumnya yang membuat dia lebih sabar dan tegar menghadapi berbagai persepsi dari siapapun. Dewi Lestari ingin merasakan hidup berkeluarga dan membangun keluarga seperti kebanyakan orang yang telah menikah. Pada tanggal 28 Januari 2016, peneliti menghampiri rumah informan tersebut dan terlihat dewi lestari menggunakan baju terusan pendek berwarna Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara merah darah dengan rambut terurai kebawah.Setelah belajar dari pengalaman dan kesalahan, akhirnya Dewi Lestari memiliki tujuan kenapa dia menikah di usia muda. Dewi Lestari berkata seperti ini ketika saya menanyakan hal tersebut. “Tujuanku nikah di usia muda agar bisa merasakan dunia yang sebenarnya aja. Bisa merasakan indahnya hidup selain jadi seorang gadis. Sekarang uda punya anak pun, jadi lebih bahagia lagi .” Terdengar baik tujuan Dewi Lestari setelah belajar dari segala pengalaman dan kesalahannya, dia ingin merasakan indahnya hidup karena telah memiliki anak. Dewi lestari bahagia telah memiliki dan mempunyai anak tersebut karena merubah dia menjadi sosok ibu, bukan seorang gadis lagi.

4.1 Tabel Karakteristik Mahasiswi yang Menikah di Usia Muda di Kota Medan