Proses Pelaksanaan Penelitian Teknik Pengumpulan Data

24 Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Proses Pelaksanaan Penelitian

Berdasarkan penelitian mengenai “Konsep Diri Mahasiswi yang Menikah di Usia Muda di Kota Medan”, peneliti melaksanakan penelitian berdasarkan teknik maupun metode penelitian yang telah dijelaskan pada bab III. Untuk mendapatkan informasi mengenai penelitian ini, peneliti memakai informan utama yaitu Mahasiswi yang Menikah di Usia Muda di Kota Medan yang terpilih oleh peneliti untuk melengkapi data penemuan pada penelitian ini. Dalam melakukan penelitian mengenai Mahasiswi yang menikah di usia muda di kota medan, peneliti terlebih dahulu mempersiapkan materi pertanyaan yang akan diajukan saat wawancara dengan informan. Peneliti menggunakan metode wawancara untuk memperoleh data atau informasi terkait dengan tujuan penelitian ini. Peneliti telah memilih terlebih dahulu Mahasiswi yang menikah di usia muda di kota Medan yang akan diwawancara sebagai perwakilan untuk menjawab rasa penasaran peneliti akan konsep diri seorang mahasiwi yang telah menikah di usia muda di kota Medan. Penelitian ini dimulai dari pembuatan surat izin penelitian dari kampus yang ditujukan langsung kepada masing-masing Mahasiswi yang menikah di usia muda di kota Medan. Sebelumnya peneliti sudah menyadari tantangan dan rintangan yang akan dihadapi selama penelitian mengingat informan seorang mahasiswi yang telah menikah, sehingga waktu untuk melakukan wawancara sangat terjadwal dan harus melalui izin suami yang bersangkutan. Kemudian penelitian diawali dengan menentukan informan yang akan diwawancara dan pencarian alamat rumah informan. Setelah mengetahui alamat rumah informan, peneliti menghubungi informan-informan tersebut untuk melakukan kesepakatan jadwal wawancara. Peneliti mulai terjun ke lapangan pada hari minggu 10 Januari 2016. Penelitipun berencana menghampiri informan pertama yang alamat rumahnya di Jalan Brigjen Katamso No. 454 51C, Medan, Sumatera Utara. Sehari sebelum Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara penelitian ke informan pertama, peneliti sudah terlebih dahulu membuat janji dan kesepakatan kapan dan dimana peneliti bisa melangsungkan wawancara. Informan pertama menjawab, dia bisa diwawancarai di rumahnya pukul 10.00 wib. Kemudian Informan pertama memberikan alamat lengkap rumahnya kepada saya yaitu di Jalan Brigjen Katamso No. 454 51 C, rumahnya di belakang Klinik Alifa Diabetic. Tepatnya pada jam 9 pagi, peneliti berangkat dari rumah menuju lokasi penelitian. Jarak antara rumah peneliti dengan lokasi penelitian, yaitu rumah Kak Karina Yusanda Putri terbilang cukup jauh. Rumah saya yang berada di Deli Tua dan rumah Informan yang berada di Jalan Brigjen Katamso atau biasa disebut kampung baru terbilang daerah rawan kemacetan. Tetapi karena saya berangkat hari minggu, sehingga jalanan tidak terlalu macet. Sebelum menuju rumah Informan, peneliti membeli cendramata untuk dibawa dan diberikan kepada tuan rumah dan Informan tersebut. Toko cenderamata yang satu arah dengan rumah informan membuat saya lebih mudah untuk sampai kesana. Saya membeli satu buah bolu di toko roti Bolu Amanda yang terletak di Jalan Brigjen Katamso itu juga. Setelah membeli cendramata tersebut, saya melanjutkan perjalanan menuju lokasi penelitian, yaitu rumah Informan pertama tersebut. Karena saya belum terlalu tau pasti dimana tepatnya rumah informan tersebut, saya mencari seseorang di pinggir jalan untuk saya Tanya mengenai alamat informan pertama ini. Tidak jauh dari toko roti tadi, saya menemukan seseorang untuk ditanyai dan saya langsung memberhentikan mobil saya. Kemudia saya membuka jendela mobil, dan meminta izin untuk bertanya mengenai alamat tersebut. Saya bertanya kepada seseorang yang kebetulan dia berprofesi sebagai tukang parkir di daerah Kampung Baru ini. Berikut percakapan antara saya dan tukang parkir untuk menanyakan lokasi rumah informan pertama ini. “Permisi Bang, maaf sebelumnya bang. Saya mau nanya ni bang. Di jalan Brigjen Katamso ini bang dimana ya rumah nomor 454 atau nomor 51 C. Rumahnya dibelakang Klinik Alifa, Kliik Diabetes gitu bang.” Tukang parkir tersebut seperti diam sejenak untuk berfikir, dan seraya berkata sambil meberi arahan jalan menggunakan gerakan tangannya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara “Oh iya tau bang, tapi kalau nomor rumahnya tadi aku kurang tau bang. Kalau Klinik Diabetes tadi setau aku ga jauh lagi dari sini, dekat lagi kok bang. Ikuti aja jalan ini bang, kira-kira 100 meter gitu nanti keliatan itu sebelah kiri bangunan besar. Itu Klinik Diabetes tadi bang, ada papan namanya kok besar. Di Kliniknya juga ada namanya besar.” Setelah saya mendengarkan perkataan tukang parkir tadi sekaligus menghafal arahan alamat yang saya tanyakan tadi. Sebelum saya menutup kaca jedela mobil, saya mengucapkan terima kasih kepada tukang parkir tersebut karena telah memberikan arahan dan petujuk untuk alamat yang sedang saya cari ini. Kemudian saya melanjutkan perjalanan menuju rumah informan pertama tadi. Benar apa yang dikatakan tukang parkir tadi, Klinik Diabetes tadi tidak jauh. Sayapun sudah berada tepat di klinik tersebut. Tetapi terlihat seperti tidak ada rumah di belakang klinik tersebut. Klinik ini pun terlihat sangat sepi, mungkin karena hari Minggu klinik libur. Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk kaca mobil saya, ternyata satpam klinik tersebut yang datang menghampiri. Sayapun membuka kaca mobil dan satpam tersebut bertanya, “Selamat pagi Pak. Maaf Pak, ada yang bisa saya bantu. Bapak ada keperluan apa?” Sayapun menjawab dan berusaha untuk menjelaskan bahwa saya sedang mencari alamat tersebut serta menjelaskan maksud kedatangan kerumah tersebut untuk kepentingan wawancara skripsi. “Jadi gini Pak, saya lagi nyari alamat rumah informan skripsi saya untuk keperluan wawancara. Alamat rumahnya di Jalan Brigjen Katamso No. 454 51 C Pak. Namanya Karina Yusanda Putri, katanya rumahnya dibe lakang klinik ini Pak.” Kemudian satpam tersebut menjelaskan bahwa Karina Yusanda Putri adalah anak dari pemilik Klinik Alifa Diabetes tersebut dan rumahnya benar dibelakang klinik tersebut. Satpam tersebut pun mengarahkan saya ke lorong tepatnya disebelah klinik tersebut menuju belakang klinik. Satpam tersebut juga membukakan gerbang besar yang ditutup untuk menuju ke belakang klinik tersebut. Sesampainya saya di depan rumah informan pertama, saya pun bergegas Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara turun dari mobil dan membawa semua kelengakapan wawancara yang telah dipersiapkan. Terlihat dari luar, rumah informan pertama ini sangat sepi. Hanya terlihat banyak mobil parkir di depan rumahnya. Saya pun menghampiri rumahnya dan mengetuk pintu sambil mengucapkan salam. Tidak lama menunggu, sekitar 5 menit kemudian pintu rumah dibuka dan saya dipersilahkan masuk. Setibanya di dalam rumah, saya menjelaskan maksud kedatangan untuk mewawancarai Kak Karina Yusanda Putri. Ternyata yang menerima saya pertama kali tadi adalah adiknya. Adiknya berkata kepada saya untuk menunggu Kak Karina karena dia sedang memberi makan anaknya di kamar. Sayapun menunggu di ruang tamu dengan adiknya tersebut. Setelah sekitar 10 menit saya menunggu, akhirnya Kak karina datang menghampiri saya sambil membawa anaknya. Dia melanjutkan member makan anaknya ketika proses wawancara sedang berlangsung. Sayapun berdiri dan bersalaman dengannya dan memberikan cenderamata yang telah dibawa tadi. Sebelum melakukan wawancara, saya menjelaskan kembali maksud dan tujuan kedatangan untuk keperluan wawancara dalam mengumpulkan data dan Kak Karina merupakan Informan pertama yang saya wawancarai. Saya juga juga menjelaskan bahwa judul skripsi saya mengenai “Konsep Diri Mahasiswi yang Menikah di Usia Muda”. Setelah menjelaskan, saya kembali untuk meminta izin untuk kesediaan Kak Karina untuk menjadi informan skripsi dan bersedia di wawancarai dan diteliti. Kak Karina pun menyetujui dan memberikan saya izin untuk melakukan wawancara dan penelitian terhadap dirinya. Wawancara dimulai tepat pada Pukul 10.00 wib. Saya telah mempersiapkan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan kepada informan serta mempersiapkan kelengkapan lainnya seperti laptop, buku catatan, lembar jawaban wawancara, recorder, dan lain- lainnya. Wawancara berlangsung selama 40 Menit dan semuanya pertanyaan saya ajukan. Informan pertama menjawab dengan baik. Selama wawancara, semua perkataan informan saya catat dan salin di lembar jawaban wawancara yang telah saya persiapkan. Ditengah berlangsungnya wawancara, saya di jamu dengan baik oleh tuan rumah informan. Saya diberi minuman dan makanan ringan ketika Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara wawancara sedang berlangsung. Setelah wawancara selesai, lembar jawaban wawancara yang sudah saya isi sesuai dengan perkataan informan tadi, saya meminta untuk informan menandatanganinya untuk lebih memperkuat kebenaran data hasil wawancara tersebut. Setelah semuanya selesai, sayapun pamit dengan Kak Karina dan berterima kasih karena dia telah meluangkan waktu untuk diwawancarai serta kesediaannya untuk menjadi informan skrispi saya. Kemudian, besok harinya saya juga telah membuat janji dihari sebelumnya dengan informan kedua untuk melakukan wawancara. Informan kedua bernama Nida Ulhaq. Informan kedua ini tinggal di Jalan Bilal Ujung, tepatnya di Gang Fitri No. 1.Sebelumnya saya telah menelfon informan kedua ini untuk menentukan tempat dan waktu dimana dia bisa diwawancarai, Informan memberi saya kesempatan wawancara di tanggal 11 Januari 2016 tepatnya hari senin pada pukul 11.00 wib. Berangkat jam 09.30 dari rumah saya yang berada jauh dari lokasi rumah informan kedua ini. Karena letak rumah informan kedua ini yang cukup jauh, saya berangkat melalui jalur jalan tol Amplas menuju jalan tol Bandar Selamat. Dari rumah saya yang berada di Deli Tua menuju Amplas untuk masuk jalur tol termasuk daerah rawan kemacetan karerna itu merupakan jalan lintas sumatera dan banyak angkutan umum yang melalui jalan tersebut. Terminal bus yang begitu banyaknya disepanjang jalan menuju amplas juga membuat perjalanan saya sedikit terhenti karena banyaknya bus yang hendak parkir ke terminal. Berhubung luas jalan yang terbilang sempit, sehingga para supir dan petugas parkir terpaksa memberhentikan kendaraan yang melewati jalan tersebut sampai bus terparkir dengan rapi dan baik. Bukan hanya satu terminal perusahaan bus didaerah tersebut, bahkan sampai puluhan terminal bus disitu. Sehingga harus sabar menunggu di perjalanan yang yang tiba-tiba terhenti oleh kelakuan para supir dan petugas bus tersebut. Sekitaran 20 menit juga akhirnya saya melewati daerah terminal bus tersebut. Setibanya di simpang lampu merah amplas, keadaan bukan semakin baik. Angkutan umum yang banyak berhenti di persimpangan lampu merah dan menunggu penumpang di persimpangan tersebut membuat persimpangan macet. Terlebih lagi ketika banyaknya angkutan umum menurunkan penumpang di persimpangan lampu merah membuat rambu lalu lintas tidak berfungsi. Ketika Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara lampu rambu lalu lintas menyala hijau, para supir angkutan tersebut tidak peduli, mereka tetap menunggu penumpang dan menurunkan penumpang di persimpangan tersebut. Akibat ulah para supir angkutan tersebut, pengemudi dan pengguna jalan yang melewati daerah tersebut terhenti dan terjadilah kemacetan panjang. Rambu hijau yang seharusnya jalan, menjadi terhenti akibat ulah mereka. Saya pun harus lebih ekstra sabar dan berhati-hati melewati persimpangan tersebut. Sekitaran 15 menit juga saya berada di persimpangan tersebut dan akhirnya bisa melanjutkan perjalanan menuju pintu tol Amplas. Setibanya di tol Amplas saya langsung mempercepat laju kendaraan saya menuju gerbang tol Bandar Selamat. Sesampainya saya di gerbang tol Bandar selamat, saya langsung menuju ke daerah Bilal Ujung. Terlepas dari kemacetan daerah Amplas tadi, saya mendapatkan hal yang serupa di persimpangan lampu merah pajak Aksara. Terbilang lebih parah kemacetan disana, karena adanya pajak dan sekaligus terminal kecil di daerah tersebut membuat hal yang sama saya alami disana. Sekitaran 15 menit, akhirnya saya melewati simpang tersebut menuju Bilal Ujung. Tibalah saya di daerah Bilal Ujung. Saya terlebih dahulu mencari toko untuk membeli cenderamata. Akhirnya saya medapatkan toko bolu bernama Sweet Buns dan saya mebeli satu bolu rasa cokelat keju satu buah. Setelah mebayar saya kembali bergegas masuk ke mobil untuk mencari alamat informan kedua ini. Karena saya belum mengetahui pastinya dimana alamat rumah informan kedua ini, saya kembali mencari seseorang yang bisa ditanyakan mengenai alamat informan ini. Setelah menyelusuri jalan bilal ujung, akhirmya saya menemukan seseorang yang menurut saya bisa ditanya mengenai alamat ini. Saya menemui seseorang yang berprofesi sebagai penjual es dawet di pinggir jalan bilal tersebut. Saya pun bertanya kepada penjual es dawet tersebut mengenai alamat tersebut. “Permisi Bang, mau numpang tanya bang, abang tau gang Fitri dimana? Katanya dekat sini bang, daerah jalan bilal ujung ini bang.” Penjual es dawet tersebut pun langsung menjawab dengan spontan. “Tau-tau, uda kau terus aja dikit lagi, nanti di sebelah kiri gang Fitri itu. Di seberang gangnya ada masjid besar itu. Pokoknya pas di depan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara masjid besar itu. Masjidnya sebelah kanan dari sini, gang Fitri itu sebelah kirinya. Uda terus aja kau dekat lagi dari sini kok” Setelah medengarkan penjelasan penjual es dawet ini, saya bergegas menuju ke lokasi informan kedua tadi. Benar perkataan penjual es dawet tadi, Di seberang masjid besar tadi, terlihatlah gang Fitri tersebut. Karena jalan masuk kedalam tersebut terbilang lumayan kecil dan mobil tidak muat untuk masuk ke dalammnya. Saya memarkinkan mobil di depan masjid tersebut dan masuk kedalam gang tersebut dengan berjalanan kaki. Semua kelengkapan wawancara dan cenderamata telah saya bawa. Tetapi karena tidak adanya nomor di dinding rumah yang bernomor satu itu, saya menjadi bingung. Saya menebak pasti di bagian gang paling depan kalau rumah yang nomor satu. Agar lebih memastikan alamatnya, saya menelepon informan kedua tadi, dan menginformasikan saya sudah berada di dalam gang fitri dan meminta untuk informan membuka pintu rumahnya agar saya mengetahui rumahnya yang mana. Tidak lama kemudian informan pun membuka pintunya, ternyata tepat di depan hadapan saya letak rumahnya. Setibanya di dalam rumah informan kedua ini, saya bersalaman dan memberikan cendera mata yang telah dibawa tadi. Sebelum memulai wawancara, saya menjelaskan kembali maksud dan tujuan wawancara ini. Intinya saya menjelaskan ke informan kedua ini bahwa wawancara dilakukan untuk keperluan skripsi. Saya juga kembali meminta kesediaanya untuk dijadikan informan kedua untuk skripsi ini. Informan kedua setuju mengenai permintaan dan permohonan saya untuk menjadikan dia informan skripsi. Setelah mempersiapkan semua peralatan dan kelengkapan untuk melakukan wawancara, tepat pukul 11.00 wib saya memulai wawancara tersebut dengan informan kedua ini. Tetapi baru melangsungkan wawancara selama 5 menit dengan baru mengajukan sedikit pertanyaan, anaknya informan tersebut menangis dan terpaksa wawancara dihentikan sebentar. Informan ini bergegas pergi ke kamar untuk melihat anaknya dan membuatnya tidak menangis lagi. Saya pun menunggu informan tersebut yang sedang bersama dengan anaknya. Saya menunggu di ruang tamu ditemani dengan suami informan tersebut. Setelah 5 menit, informan tersebutpun kembali ke ruang tamu. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Wawancara pun kembali saya langsungkan dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang telah dipersiapkan. Akhirnya wawancara selesai dengan lancar dan baik selama 45 menit. Saya pun pamit untuk pulang dengan informan dan suaminya tersebut. Saya mengucapkan terima kasih banyak karena telah mau di wawancarai dan bersedia untuk menjadi informan skripsi. Pada tanggal 17 Januari 2016, peneliti melanjutkan wawancara ke informan ketiga. Awal mulai perjanjian tempat pertemuan untuk melakukan wawancara di daerah jalan Mongonsidi, tepatnya di KFC Wali Kota pada jam 11 siang. Tetapi tiba-tiba informan menelepon saya dan memberitahukan bahwasannya dia berhalangan hadir untuk diwawancarai di KFC Wali Kota karena kondisi fisik yang kurang baik. Sehingga dia memberi izin wawancara di rumahnya pada hari itu juga jam 1 siang. Saya pun meminta alamat lengkap serta penjelasan mengenai alamat tersebut secara rinci. Keberadaan saya waktu itu masih di daerah setia budi dan belum bergerak menuju ke KFC Wali Kota. Pada pukul 11.30 wib saya bergerak dari setia budi, berpindah tujuan yang sebelumnya ke KFC Wali Kota menjadi ke daerah jalan Bilal. Perjalanan yang lumayan jauh dan menghabiskan waktu yang lama dari jalan setia budi ke jalan bilal. Karena saya berada di kota sehingga tidak bisa menggunakan jasa jalan tol. Saya berangkat dari setia budi melalui jalan sudirman dan melewati lapangan merdeka. Karena hari itu, hari minggu sehingga jalanan lumayan sepi sehingga bisa melaju kendaraan lebih cepat. Setelah melewati lapangan merdeka, saya mendapati persimpangan Rumah Sakit Pringadi dan terus menuju pasak aksara melalui jalan Prof. Ahmad Yamin. Setelah sampai persimpangan pasar aksara, saya berbelok ke kiri menuju jalan pancing dan setelah itu sampailah ke jalan bilal. Karena sebelumnya rumah informan kedua kemarin berada di jalan bilal juga, sehingga saya sudah tau mau membeli cenderamata dimana. Saya pun membeli cenderamata berupa bolu di Toko Roti Sweet Buns kemarin juga. Saya membeli rasa yang berbeda kali ini, yaitu rasa cokelat dengan taburan kacang diatasnya. Setelah selesai membeli kue, saya melanjutkan pencarian lokasi rumah informan ketiga ini yang bernama Adila Tunnisa. Ketika di telepon tadi, informan tersebut menjelaskan bahwa rumahnya tersebut di jalan Madiosanto Gg. Pribadi Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara No.2. Saya pun menyelusuri jalan bilal tersebut hingga ke ujung persimpangan jalan bilal tersebut mencari dimana ada papan nama bertulisan jalan madiosanto tersbut. Sekian lama berkeliling dan mencari alamat tersebut, tetapi hasilnya saya tidak menemukannya. Saya pun berinisiatif bertanya kembali kepada seseorang yang bisa ditanyakan di sepanjang jalan tersebut. Karena saya juga tidak menemukan orang yang bisa ditanyakan tersebut, akhirnya berhenti di masjid untuk beristirahat dan waktu juga sudah menunjukkan sholat zuhur. Selesai sholat zuhur, saya mencari lagi seseorang yang bisa ditanyakan mengenai alamat rumah informan ini. Saya melihat ke arah luar masjid, ada seseorang yang duduk di tangga pintu masuk masjid tersebut. Saya pun menghampiri dan bertanya ke seseorang tersebut. “Permisi Pak, saya mau numpang tanya Pak. Saya lagi nyari alamat rumah , rumahnya di jalan Madiosanto. Bapak tau dimana jalan itu?” Bapak itu pun menjawab sambil berfikir dimana arah jalanya tersebut. Bapak itu pun berkata, “Disitu dek, nanti dari masjid ini, adek kan ke kiri. Terus ga jauh dari sini ada simpang tiga. Adek belok kanan aja itu uda daerah jalan madiosanto, nanti tanya aja lagi sama orang situ dek alamatnya” Saya pun berterima kasih kepada bapak itu dan langsung bergegas menuju alamat rumah informan ketiga tersebut sesuai araha dari Bapak tadi. Setibanya saya di jalan Madiosonto, pencarian alamat pun kembali dilakukan. Saya mencari papan nama yang bertuliskan gang Pribadi. Setelah sekian lama saya mencarinya, akhirnya gang tersebut ketemu dan berada di sebelah kiri jalan. Saya pun masuk ke dalam gang tersebut dan ternyata gang tersebut sempit. Mobil bisa masuk, tetapi tidak bisa parkir di gang tersebut karena banyak kendaraan yang melewati gang tersebut. Sayapun memindahkan mobil dan memarkirkannya di pinggir jalan, tepatnya di depan gang Pribadi tersebut. Setelah mobil terparkir dengan rapi, saya berjalan masuk kedalam gang tersebut dan mencari rumah yang bernomor dua. Tidak jauh dari depan gang, saya sudah menemukan rumah informan ketiga tersebut dan langsung menghampiri ke depan pintu rumahnya. Saya pun mengetuk dan mengucapkan salam. Tidak lama kemudian keluarlah Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara lelaki yang merupakan suami informan tersebut dan saya langsung di persilahkan masuk olehnya. Setibanya saya didalam rumah, informan telah duduk di ruang tamu. Sayapun bersalaman dan memberikan cenderamata yang telah dibawa tadi . Terlihat raut wajah informan yang kurang sehat. Sebelum memulai wawancara, saya kembali menjelaskan maksud kedatangan ini untuk melakukan wawancara untuk keperluan skripsi dan meminta kesediaannya untuk dijadikan informan ketiga skripsi saya ini. Setelah menjelaskan hal tersebut, informan ini pun setuju dan mempersilahkan saya untuk memulai wawancara tersebut. Segala keperluan dan kelengkapan wawancara telah di persiapkan, dan saya memulai wawancara pada pukul 13.10 wib. Wawancara berlangsung dengan baik dan lancar selama 40 menit. Sebelum beranjak pulang saya berterima kasih kepada informan karena telah meluangkan waktunya dan bersedia untuk diwawancarai oleh saya. Saya juga mengucapkan doa agar informan tersebut lekas sembuh dari penyakitnya tersebut. Wawancara dilanjutkan pada tanggal 20 Januari 2016. Hal itu permintaan dan kesepakatan yang saya buat dengan informan ke empat ini. Dia baru bisa di wawancarai pada tanggal tersebut. Setelah sebelumnya menanyakan segala hal mengenai kesiapan informan untuk diwawancarai dan menanyakan alamat rumah informan. Rumah informan terletak di daerah Denai, tepatnya di jalan Tuba 3 gang syafii. Berhubung ada salah seorang teman saya yang tinggal di daerah denai tersebut, saya pun menghubungi dia untuk membantu dalam mencari alamat rumah informan keempat ini. Berangkat dari rumah pukul 14.00 wib menuju denai. Perjalanan saya tempuh melalui jalur kota. Jalanan cukup macet karena hari rabu termasuk hari sibuk dan padat. Perkiraan saya untuk mencapai daerah denai tersebut dalam waktu 1 jam. Tidak ada yang terlalu menghambat dalam perjalanan ini. Semua lancar, karena kemacetan di kota lebih rapi. Saya berhenti di daerah halat ketika melihat toko roti untuk cendramata wawancara nanti. Setelah membeli roti tersebut saya melanjutkan perjalanan dari Halat menuju daerah Denai tersebut. Akhirnya saya sampai di daerah denai tersebut. Sesuai perjanjian dengan teman saya tadi, kami berjumpa di Masjid dekat jembatan denai. Hampir 20 menit saya Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara menunggu teman tersebut tidak juga datang. Saya mencoba menghubungi dia melalui handphone, tetapi nomor dia tidak aktif. Saya sudah ingin pergi mencari alamat sendiri karena waktu sudah hampir jam setengah empat. Akhirnya setelah menunggu 5 menit lagi, teman saya pun datang ke masjid tersebut, dan dia memberitahu bahwa handphonenya habis baterai, jadi tidak aktif. Saya langsung memberi tau alamat rumah informan keempat ini kepada teman saya tersebut. Kemudian teman saya ini langsung membawa jalan menuju alamat informan keempat tersebut. Ternyata jalan Tuba 3 dekat dari tempat kami kumpul tadi. Sesampainya kami di jalan Tuba 3, kami langsung mencari gang syafii. Pencarian pun terhenti sejenak karena sudah beberapa lama kami berputar-putar mengelilingi jalan tersebut, tidak kami temukan gang yang bernama syafii. Akhirnya kami berhenti dipinggir jalan Tuba 3 tersebut dan saya mencoba menelepon informan keempat tersebut dan terus gagal dan koneksi tidak masuk atau handphone informan tersebut sedang tidak aktif. Tiba-tiba datang seorang kakak-kakak menghampiri kami, dan dia bertanya kepada kami sedang mencari alamat rumah siapa. Kami spontan menjawab sedang mencari seseorang bernama Muarifah yang tinggal di gang syafii. Kakak tersebut pun memberi tau gang syafii dimana walaupun dia tidak mengenali informan yang bernama Muarifah tersebut. Dia member arahan kepada kami jalan menuju gang syafii. Kami pun berterima kasih dan bergegas menuju alamat yang telah diberi tau olehnya. Sesampainya kami di gang yang diberi tau kakak tersebut sebagai gang syafii, ternyata setelah kami tanya kembali dengan orang yang berada di daerah tersebut, itu bukan gang syafii. Gang syafii masih kesananya lagi, Enam rumah dari gang ini. Kami pun bergegas pergi ke gang yang tepat enam rumah dari gang ini. Setibanya kami disana, ternyata itu benar gang syafii karena kami bertanya lagi kepada orang yang berada disitu. Setelah itu karena Informan keempat mengatakan bahwa rumahnya tidak memliki nomor, maka saya bertanya kepada warga disitu apakah mengetahui rumah Muarifah. Warga tersebut langsung menunjuk tepat di samping kami berdiri adalah rumah informan keempat tersebut. Kamipun bergegas menghampiri rumah tersebut dan mengetuk pintu tersebut sambil mengucapkan salam. Tidak lama kemudian, informan keempat tersebut membukakan pintunya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Setelah kami duduk bersama di ruang tamu, informan sudah menjamu kami dengan berbagai makana ringan dan aneka minuman. Kamipun membawa cendramata berupa roti bolu yang saya berikan kepada informan keempat ini dan roti bolu tersebut dipotong dan dihidangkan untuk bersama oleh informan keempat ini. Seperti biasa, sebelum melakukan wawancara saya menjelaskan kembali maksud dan tujuan saya melakukan wawancara ini untuk keperluan skripsi serta permintaan kesediaan dirinya sebagai informan skripsi saya. Informan keempat pun menyetujuinya dan mempersilahkan saya untuk mewawancarainya. Wawancara pun saya mulai dengan perlengkapan dan alat-alat yang telah dibawa. Wawancara berlangsung lancar yang di mulai pukul 15.30 wib dan berlangsung selama 45 menit. Setelah wawancara selesai, Kami berpamitan dengan informan keempat ini dan mengucapkan terima kasih atas segala kesempatnnya untuk diwawancarai. Kemudian wawancara kepada informan kelima dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2016. Hal ini disesuaikan dengan jadwal informan ketika saya menghubunginya dan membuat janji mengenai tempat dan waktu pelaksanaan. Sesuai kesepakatan dengan informan ini, wawancara dilakukan dirumahnya yang berada di jalan Perjuangan No. 18 Pancing pada pukul 23.00 wib. Waktu tersebut cukup larut untuk melakukan wawancara, terlebih rumah saya dan rumah informan terbilang jauh dari Deli Tua ke Pancing. Saya berangkat dari rumah pukul 22.00 menuju ke rumah informan keempat ini. Berangkat melalui jalan Brigjen Katamso menuju Lapangan Merdeka. Setelah sampai lapangan merdeka, saya berbelok ke kanan menuju jalan Prof. M. Yamin. Ditengah perjalanan, tiba-tiba saya mendapat telepon dari informan kelima ini. Dia ingin dibawakan makanan berupa ifu mie babi yang ada di simpang barat sebanyak 2 porsi. Saya pun yang sudah hampir sampai ke simpang aksara memutarkan arah kendaraan menuju simpang barat atau menuju jalan Gatot Subroto. Akhirnya tiba di simpang barat pukul 23.00 dan saya langsung menuju ke rumah makan ifu mie babi tersebut. Karena saya seorang Muslim dan belum pernah memesan hal yang seperti itu, saya sedikit kebingungan mau membeli di rumah makan yang mana. Karena saya tidak tau yang mana rumah makan yang enak. Akhirnya saya memberanikan ke suatu rumah makan yang berada di ujung simpang barat dan saya langsung memesan ifu mie Babi tersebut Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara sebanyak 2 porsi. Setelah 15 menit menunggu, akhirnya pesanan saya selesai dan saya bergegas untuk pergi lagi menuju ke rumah informan kelima yang ada di daerah Pancing tersebut. Karena dulu saya pernah SMA di daerah pancing, jadi saya lumayan hafal jalan dan daerah situ. Akhirnya saya sampai juga di rumah informan kelima ini. Perjalanan tidak terlalu lama karena sudah larut malam, sehingga jalanan sudah cukup sepi. Saya pun langsung masuk ke teras rumah informan tersebut dan mengetuk pintu rumahnya tersebut. Tidak lama kemudian informan kelima ini membukakan pintunya dan mempersilahkan saya untuk masuk. Seperti biasa, sebelum melakukan wawancara saya memberi penjelasan maksud kedatangan untuk melakukan wawancara untuk keperluan skripsi dan meminta kesediaannya untuk dijadikan informan kelima. Dia pun setuju dengan pernyataan saya tadi. Tetapi sebelum wawancara, informan kelima beserta suaminya terlebih dahulu ingin makan ifu mie babi yang telah saya bawa tadi. Saya juga ditawarkan untuk ikut makan bersama mereka dan saya memberitahu bahwasannya saya Muslim dan tidak boleh memakan makanan tersebut. Mereka pun meminta maaf kepada saya karena mereka tidak mengetahui hal tersebut. Akhirnya saya menunggu mereka makan ifu mie tersebut. Akhirnya wawancara saya mulai setelah mereka selesai makan pukul 23.45 wib. Sebelumnya saya sudah mempersiapkan semua peralatan dan keperluan untuk wawancara ini. Wawancara berlangsung selama 40 menit dan berlangsung dengan baik. Saya pun berterima kasih pamit kepada informan kelima untuk kembali ke rumah karena sudah hampir jam 12 malam.

4.1.2 Karakteristik Mahasiswi yang Menikah di Usia di Kota Medan