Pertanyaan untuk Bentuk Konsep Diri Mahasiswi setelah Menikah di Usia Muda

Universitas Sumatera Utara harus nidurin anak kakak dulu. Itu yang buat kakak agak lama sampai kampus. Ya kakak mulai belajar dengan semua ini. Biasanya kakak lebih cepat bangun untuk masak bubur dan sayur buat anak kakak, jadi pas dia bangun tinggal kasih makannya aja. Harus pandai-pandai kakak manfaatkan waktu di pagi hari .” 11. Adakah penolakan dari lingkungan terhadap anda setelah menikah di usia muda ? “Penolakan nggak ada, mereka semua terima kakak. Ya kakak nikah baik, pasti semua baik. Nggak ada yang kayak gitu. Apalagi teman- teman kakak, mereka malah lebih suka kakak uda nikah.” 12. Apakah anda mendapat pujian setelah menikah di usia muda? “Banyak pujian dan ucapan selamat yang kakak dapat dari teman- teman di kampus. Mereka bilang enak kali udah nikah, udah punya anak. kakak senang dengar ucapan mereka itu. Kakak pikir, iya juga. Harus bersyukur sudah punya anak di usia muda ini. Semoga makin lancar terus keturunan kakak .” 13. Apa yang biasa anda bicarakan dengan suami setelah menikah di usia muda ? “Kakak biasanya ngomong apa aja sama suami. Kalau teleponan sama dia, kakak omongin semua. Soal anak, pekerjaan kakak, sama masalah-masalah kakak. Walau cuma dari telepon, kakak senang dan lega bisa cerita sama dia. Kami LDR tapi komunikasi lancar terus biar hubungan kami baik. Pas di telepon, kakak ceritai kalau kakak rindu sama dia, kadang kakak kasih teleponnya sama anak, biar suami kakak bisa dengar suara anaknya.”

d. Pertanyaan untuk Bentuk Konsep Diri Mahasiswi setelah Menikah di Usia Muda

1. Apa persepsi anda mengenai pernikahan di usia muda ? “Kalau pandangan kakak soal nikah di usia muda lebih banyak baiknya sih, dari pada harus menjalani pacaran terus-menerus. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Langsung nikah kakak rasa itu lebih baik. Kakak rasa sih, pernikahan di usia muda salah satu cara buat menyatukan cinta, nyatukan dua keluarga, dan nyatukan dua ketidakcocokan. Anak-anak muda sekarang biar lebih terkontrol. Kakak anggap nikah di usia muda ini lebih jadi panduan buat jadi lebih teratur. Jadi kalau emang uda cinta kali sama pasangan, udah langsung aja nikah.” 2. Adakah pengaruh berbagai persepsi di lingkungan mengenai pernikahan di usia muda terhadap sikap dan sifat anda ? “Nggak sih, nggak ada pengaruhnya sama kakak yang kayak gitu sih. Kakak tetap percaya diri sama apa yang uda kakak ambil dan selalu tetap pendirian dengan jalan yang kakak tempuh sekarang. Nggak ada ngaruhnya sama sifat kakak sekarang. Mau sampai kapan nggak bakal ngaruh sih. Sikap kakak juga kek biasa aja sih ngadepinnya, nggak ngaruh. Kakak percaya aja sama pernikahan yang uda kakak jalani. Keyakinan dan alasan pertama kakak yang buat kakak jadi bisa kuat kayak gini. Ingat- ingat aja kenapa kakak mau nikah dulu.” 3. Bagaimana pandangan anda terhadap diri anda sendiri setelah menikah di usia muda ? “Kakak punya pandangan bahwa kakak itu hebat juga. Bisa menikah dan tetap lanjut kuliah terus pas kakak udah punya anak, koas kakak di kampus tetap berjalan dengan lancar kayak biasanya. Soalnya sih kakak cinta kali sama yang kakak lakuin ini, jadi apa-apa enak. Nikah ini sih yang jadi buat semangat, anak nggak jadi masalah. Malah dia yang suka buat kakak senyum dan semangat lagi kalau uda lemas. Kadang kakak capek, tapi ilang capeknya kalau uda sama anak. Koas jadi lanjut terus sih. Jadi lebih ekstra tapi nggak menggangu. ” 4. Apa yang membuat diri anda percaya diri setelah menikah di usia muda ? “Ya. Kakak yakin sama percaya aja sama hal baik ini. Kakak lakuin buat diri kakak sendiri. Diri kakak sendiri yang buat yakin soal ini. Ikuti yang tebaik aja menurut hati, bayangin dan simpan di hati kalau hal yang kakak buat ini, hal yang baik. Suami juga ngasih dukungan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara ekstra. Kami sih nggak sering ketemu, orang kami LDRan tapi semua selalu kami bicarakan. Sering juga dia nelepon kakak buat nyenengin aja, kadang sekedar melepas rindu. Itu aja uda buat kakak jadi lega dan semmngat jadi nambah. Kakak rasa terus-terusan pacaran nggak ada ikatan, kalau kita yakin pasangan udah cocok dan nggak kita terima. Nanti jodohnya lama datang. Karena sudah satu tahunan lebih kami pacaran sebelum nikah ini.” 5. Bagaimana cara anda mempertahankan keyakinan awal anda menikah di usia muda setelah menikah ? “Emang sih hubungan jarak jauh, tapi kakak selalu berusaha mempertahankannya dengan cara saling percaya dan kalau ada sesuatu yang nggak ngerti dan kurang dipahami, saling cerita kami, kakak dan suami. Intinya saling percaya aja sih. Keyakinan kakak pasti tetap kuat dan tetap gini-gini aja. Kayak dulu, kalau emang mau lebih yakin, kakak ingat lagi kenapa sih kakak mua nikah dulunya terus manfaaf uda banyak kali kakak dapat dari nikah ini. Jadi kakak rasa tetap yakin seyakin- yakinnya kalau soal nikah ini.” 6. Apa perbedaan diri anda dengan wanita di luar sana yang belum menikah di usia muda ? “Kalau kakak rasa, cewek-cewek diluar sana masih mau bebas dan nggak mau ada ikatan resmi sih. Mungkin mereka kira hubungan nggak harus cepat-cepat kali ke seriusnya. Masih mau biasa-biasa aja mereka mungkin. Terus banyak kalau zaman sekarang lebih suka pacaran. Nggak tau knpa lebih suka pacaran, kakak sih kalau uda bisa nikah serius, langsung aja nikah. Ngapain pula lama-lama. Ntah apa yang di tunggu. Itula tadi, mereka belum mau serius. Masih mau pacaran-pacaran aja. Beda sama kakak, uda kakak rasa emang baik, seriusin langsung, nikah. Terrus kalau uda nikah sudah serius, segalanya uda teroganisir dan teratur. Nggak bisa sem barang lagi, bebas- bebas kayak mereka yang belum nikah.” 7. Apakah anda terima ketika ada seseorang yang memiliki persepsi berbeda mengenai pernikahan di usia muda ? Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara “Terima aja sih, soalnya mereka mungkin belum tau kakak gimana. Jadi mereka kakak rasa berannggapan umum soal nikah muda. Nggak masalah sama kakak. Hak mereka juga mau bilang apa soal nikah di uia muda ini. Nggak terlalu masalah beda tanggapan soal nikah ini sih. Jadi kalau ada yang beda gitu, anggap baik aja juga mereka. Nanggepinnya baik-baik. Kakak juga suka jelasin sama mereka- mereka, mau dimana aja soal nikah di usia muda. Kakak suka bilang sama mereka, nikah di usia muda itu baik, jangan mikir yang enggak- enggak. Jadi kakak kasih tau kalau nikah di usia muda itu baik dan banyak manfaatnya.” 8. Apakah anda marah ketika ada seseorang yang mencela diri anda dan pernikahan anda ? “Sebenarnya uda kelewatan kalau seperti itu. Dia uda sampe ngejek. Tapi jangan kita ikuti sifat dia. Kalau emang mau dianggap baik dan pengen masalah itu selesai, bilang aja baik-baik sama dia. Nggak perlu sampe marah juga. Mungkin dia punya alasan sendiri atau gimana. Kadang hal yang nggak kita sangka-sangka, tapi harus hadapi pakai ketenangan. Jangan terpancing emosi, sampai marah- marah nggak jelas. Kita sendiri juga yang rugi. Marah nggak ada untungnya, malah buat beban.” 9. Apakah anda mampu mengatasi masalah-masalah yang terjadi setelah menikah di usia muda? “Mampu, dan kakak rasa harus berusaha supaya masalah nggak ada. Clear semua masalah biar enak. Cari jalan keluar sih, gimana supaya bisa selesai masalah-masalah itu. Terus harus dijelasin kenapa masalahnya, kenapa bisa gitu. Ngertiin masalahnya sama-sama. Sama- sama ngerti biar ada jalan keluarnya. Kakak juga seuka berdoa supaya bisa cepat selesai. Doa itu paling ampuh kakak rasa. Kakak tetap jalani rutinitas dan pekerjaan sehari-hari biar masalah jadi nggak terasa, terhibur oleh keseharian yang kakak kerjain, seperti mengurus anak. Kakak selalu berdoa untuk suami dan keluarga agae baik-baik aja. Itu yang biasanya kakak lakukan supaya bisa sabar. Minimal masalah Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara sedikitnya terobati dan hilang. Ya seperti tadi sih, dengan menjelaskan semua apa adanya, saling m engerti, dan saling mendoakan.” 10. Apakah anda mampu berinteraksi dengan seseorang yang berbeda persepsi mengenai pernikahan di usia muda? “Ya mampu, temui aja mereka yang beda persepsi itu sih. Kakak terima aja persepsi mereka, karena tiap orang punya persepsi masing- masing. Kakak coba jelasin ke mereka soal nikah di usia muda. Pendapat kakak baik soal nikah ini, jadi kakak jelasin ke mereka kalau nikah di usia muda itu baik. Semua kakak jelasin, yang baik-baik kakak bilang sama mereka. Mana tau bisa ngerti mereka. Kalau hal baik pasti akan dibantu dengan sendirinya. Nggak perlu repot-repot, niat baik jadi jalannya pasti baik. Mungkin aja, uda siap kakak jelasin mereka jadi berubah pikirannya. Mudah-mudahan sih ampuh, selagi bisa jelasin, ya dijelasin aj a ke mereka.” 11. Bagaimana kesan-kesan terhadap interaksi yang anda lakukan dengan lingkungan? “Kesan-kesan yang kakak dapat selama ini sih baik. Mereka semua baik, mau di rumah sini sama di kampus. Nggak ada yang jelek kakak dapat. Uda bersahabat baik di kampus, jadi kalau apa-apa pasti baik respon mereka ke kakak. Jadi kakak juga nganggap mereka baik. Selama ini baik dan kakak rasa enak sama mereka semua.” 12. Secara umum, apakah anda disukai oleh lingkungan setelah menikah di usia muda ? “Secara umum kakak disukai sih. Ya disukai dan selalu berusaha untuk baik sehingga mereka baik juga.” Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Pedoman Wawancara

a. Pertanyaan Mengenai Data Diri