8 Antalgin mengandung tidak kurang dari 99,0 dan tidak lebih dari
105,0 C
13
H
16
N
3
NaO
4
S, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Penetapan kadar :
Timbang saksama lebih kurang 200 mg, larutkan dalam 5 ml air. Tambahkan 5 ml asam klorida 0,02 N dan segera titrasi dengan iodum 0,1 N,
menggunakan indikator kanji, dengan sekali-sekali dikocok hingga terjadi warna biru mantap selama 2 menit, 1 ml iodium 0,1 N setara dengan 16,67 mg
C13H16N3NaO4S Dirjen POM, 1995.
2.1.2 Analgetik-antipiretik
Analgetik-antipiretik adalah zat-zat yang mampu mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri sekaligus menurunkan panas tubuh.Nyeri adalah
perasaan sensori yang tidak baik dan berkaitan dengan kerusakan jaringan.Nyeri merupakan suatu perasaan yang pribadi dengan ambang toleransi yang
berbeda.Nyeri dianggap sebagai tanda adanya gangguan di jaringan seperti peradangan dan infeksi.Sedangkan demam pada umumnya adalah suatu gejala dan
bukan merupakan penyakit tersendiri Rahardja dan Tan, 2003. Berdasarkan proses terjadinya, rasa nyeri dapat dihalangi dengan beberapa
cara, yakni: 1. Menghalangi terbentuknya rangsangan pada reseptor nyeri perifer
dengan menggunakan analgetik perifer. 2. Menghalangi penyaluran rangsangan disaraf-saraf sensori, misalnya
dengan menggunakan anastetika lokal. 3. Melindungi pusat nyeri di sistem saraf pusat dengan analgetik sentral
narkotika atau dengan anastetika umum Rahardja dan Tan, 2003.
Universitas Sumatera Utara
9 Menurut Anwar dan Yahya 1973, analgetika dapat dibagi dalam dua
golongan besar, yakni: 1. Analgetika non-narkotika, yaitu obat-obat yang dapat menghilangkan
rasa sakit, nyeri somatis, dan tidak dapat menghilangkan rasa sakit organ dalam kecuali bila digabung dengan obat-obat lain, tidak
menimbulkan adiksi, tidak berkhasiat terhadap rasa sakit yang hebat. 2. Analgetika narkotika, yaitu bahan-bahan yang dapat menimbulkan
analgesia yang amat kuat dan dapat menimbulkan adiksikecanduan. Pada umumya bahan-bahan ini didapat dari opium sehingga sering juga
disebut analgetik-opiat.
2.1.3 Efek farmakologi antalgin
Obat ini hanya efektif terhadap nyeri dengan intensitasrendah sampai sedang, misalnya sakit kepala dan juga efektif terhadap nyeri yangberkaitan
dengan inflamasi.Efek analgetiknya jauh lebih lemah dari efekanalgetik opiat, obat ini tidak menimbulkan ketagihan adiksi dan efek sampingsentral yang
merugikan.Analgetik bekerja secara sentral untuk meningkatkankemampuan menahan nyeri.Analgesia yaitu suatu keadaan dimana setelahpemerian analgetik;
bercirikan perubahan perilaku pada respon terhadap nyeri dankemampuan yang berkurang untuk menerima impuls nyeri tanpa kehilangankesadaran. Sebagai
antipiretik, obat ini akan menurunkan suhu badan hanya padakeadaan demam, walaupun kebanyakan obat ini memperlihatkan efek antipiretikinvitro, tidak
semuanya berguna sebagai antipiretik karena bersifat toksik bila digunakan terlalu lama. Kerja analgetik antalgin lebih besar dibandingkan dengan kerja antipiretik
yang dimilikinya Ganiswara, 1981.
Universitas Sumatera Utara
10
2.1.4 Farmakokinetik antalgin