Zat pemanis Zat penstimulasi saliva Zat perasa

15 Gliserol, Propilen glikol, polietilen glikol dengan berat molekul rendah, turunan ftalat seperti dimetil, dietil ftalat dan dibutil, derivatif sitrat seperti tributil, trietil, asetil sitrat, triacetin dan minyak jarak adalah beberapa plasticizer umum digunakan. Biasanya, plasticizer digunakan dalam konsentrasi 0-20 persen b b dari berat polimer kering.Penggunaan yang tidak tepat dari plastisizer dapat menyebabkan film retak, pemecahan dan mengupasnya lapisan.Dilaporkan juga bahwa penggunaan plastisizer tertentu dapat mempengaruhi tingkat penyerapan obat Bhyan, et al., 2011.

2.3.4. Zat pemanis

Pemanis adalah bagian penting dari formulasi yang dimaksudkan untuk hancur atau larut dalam rongga mulut.Umumnya pemanis digunakan dalam konsentrasi 3-6 ww baik tunggal atau dalam kombinasi.Pemanis alami serta pemanis buatan memiliki kemampuan yang baik untuk digunakan dalam ODF.Alkohol polihidrat seperti sorbitol, mannitol, dan isomalt dapat digunakan secara kombinasi karena mereka memberikan tambahan rasa yang baik di mulut dan sensasi dingin. Perlu dicatat bahwa penggunaan gula alami dalam formulasi tersebut perlu dibatasi pada orang yang sedang diet atau dalam kasus pasien diabetes Bhyan, et al., 2011.

2.3.5 Zat penstimulasi saliva

Tujuan menggunakan zat perangsang air liur adalah untuk meningkatkan tingkat produksi air liur yang akan membantu dalam proses disintegrasi yang lebih cepat dari formulasi ODF. Umumnya asam digunakan dalam penyusunan makanan dapat dimanfaatkan sebagai stimulan saliva.Misalnya.Asam sitrat, asam malat, asam laktat, asam askorbat dan asam tartaric. Bahan ini digunakan sendiri Universitas Sumatera Utara 16 atau dalam kombinasi antara 2 sampai 6 ww dari berat film Bhyan, et al., 2011.

2.3.6 Zat perasa

Zat perasa sebaiknya ditambahkan hingga 10 ww dalam formulasi ODF.Penerimaan dari sediaan ODF oleh seorang individu adalah sangat tergantung pada kualitas rasa awal yang dalam beberapa detik pertama setelah sediaan dikonsumsi. Pemilihan rasa tergantung pada jenis obat yang akan dimasukkan dalam formulasi. Usia memainkan peran penting dalam kesukaan rasa. Populasi geriatrik menyukai rasa mint atau orange sementara generasi yang lebih muda menyukai rasa fruit punch, raspberry dan lain-lain Bhyan, et al., 2011. Zat perasa dapat dipilih dari minyak sintetis, oleo resin, ekstrak yang berasal dari berbagai bagian tanaman seperti daun, buah dan bunga.Zat perasa dapat digunakan sendiri atau dalam kombinasi. Minyak peppermint, minyak kayu manis, minyak spearmint, minyak pala adalah contoh dari minyak rasa sementara vanili, kakao, kopi, cokelat dan jeruk adalah zat perasa dari buah. Apel, raspberry, ceri, nanas adalah beberapa contoh dari jenis essence buah Bhyan, et al., 2011.

2.4 Metode Pembuatan