13
2.3 Bahan Formulasi ODF 2.3.1 Bahan aktif
Komposisi zat aktif mengandung 5 hingga 30 ww, dimana dengan dosis kecil adalah yang terbaik untuk diformulasi dalam bentuk sediaan ODF. Zat
aktif dengan ukuran mikro akan memperbaiki profil disolusi dan tekstur dari film. Bahan obat yang memiliki rasa pahit, maka rasa pahit tersebut harus ditutupi
dengan baik.Metode sederhana untuk menutupi rasa pahit bahan aktif obat adalah mencampur dengan bahan tambahan yang memiliki rasa yang baik. Beberapa zat
aktif dapat diformulasi ke dalam sediaan ODF, seperti obat batuk pereda tenggorokan, obat disfungsi ereksi, antihistamin, antiparkinson dan obat-obat
untuk gangguan gastrointestinal Bhyan, et al., 2011
2.3.2. Polimer film
Sediaan ODF harus terdisentegrasi di saliva pada rongga mulut, sehingga polimer film yang dibutuhkan harus larut air. Karakteristik ideal dari polimer film
adalah : a.
Polimer harus larut dalam air. b.
Harus memiliki berat molekul yang rendah. c.
Polimer harus memiliki kemampuan yang baik dalam membentuk lapisan film.
d. Tidak mengiritasi, toksik, dan tanpa zat pengotor.
e. Harus memiliki kemampuan pembasahan yang baik.
f. Polimer harus mudah didapatkan dan biaya yang terjangkau Bhyan, et al.,
2011
Universitas Sumatera Utara
14 Polimer dapat digunakan secara tunggal atau kombinasi untuk
meningkatkan hidrofilisitas, fleksibilitas, rasa di mulut dan karakteristik kelarutan film.Kekakuan film tergantung pada jenis polimer dan jumlah yang digunakan
dalam formulasi.Polivinil pirolidonmemiliki struktur yang rapuh sehingga kombinasi dengan krospovidone untuk membuat film dapat larut dengan
cepat.Kombinasi dari mikrokristalin selulosa dan maltodextrin telah digunakan untuk formulasiODF.Selulosa mikrokristalin mengurangi waktu hancur dan
meningkatkan disentegrasi obat dari film.Polimer larut air alami yang dapat digunakan adalah guar gum, xantham gum, akasia, tragakan, dan lain-lain Bhyan,
2011.Polimer sintetis yang dapat digunakan adalah natrium karboksimetil selulosa, hidroksipropil metil selulosa, eter selulosa Nagar, et al., 2011.
2.3.3 Plastisizer
Plastisizer adalah unsur yang sangat penting dari sediaanODF.Plastisizer membantu untuk meningkatkan fleksibilitas dan mengurangi kerapuhan dari
film.Secara signifikan meningkatkan pembentukan film dengan mengurangi suhu transisi kaca dari polimer.Struktur kimia dan konsentrasi plasticizer memainkan
peran penting dalam mengurangi suhu transisi kaca polimer. Pemilihan plasticizer tergantung pada kompatibilitas dengan polimer dan juga jenis pelarut yang
digunakan dalam pembuatan film. Sifat aliran polimer akan lebih baik dengan penggunaan plasticizer dan meningkatkan kekuatan polymer tersebut Bhyan, et
al., 2011. Plasticizer yang digunakan harus memberikan fleksibilitas permanen terhadapODF dan hal tersebut tergantung pada sifat volatil plasticizer dan jenis
interaksi dengan polimer Patel, et al., 2010.
Universitas Sumatera Utara
15 Gliserol, Propilen glikol, polietilen glikol dengan berat molekul rendah,
turunan ftalat seperti dimetil, dietil ftalat dan dibutil, derivatif sitrat seperti tributil, trietil, asetil sitrat, triacetin dan minyak jarak adalah beberapa plasticizer umum
digunakan. Biasanya, plasticizer digunakan dalam konsentrasi 0-20 persen b b dari berat polimer kering.Penggunaan yang tidak tepat dari plastisizer dapat
menyebabkan film retak, pemecahan dan mengupasnya lapisan.Dilaporkan juga bahwa penggunaan plastisizer tertentu dapat mempengaruhi tingkat penyerapan
obat Bhyan, et al., 2011.
2.3.4. Zat pemanis