Kesimpulan Saran Bahan Bakar Minyak

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Keramik berpori berbahan dasar kaolin, feldspar, debu vulkanik Gunung Sinabung dan karbon aktif telah berhasil dibuat. 2. Karakteristik material keramik yang telah diuji yaitu: susut massa 17,84- 23,22; susut bakar 0,98-16,46; densitas 1,28-1,73 grcm 3 dan porositas 35,27-40,88 3. Debu vulkanik Gunung Sinabung sebagai agregat dapat meningkatkan kekuatan keramik yaitu nilai kuat tekan 1,92 MPa dan nilai kekerasan 276,08 MPa. 4. Pori-pori bahan keramik yang telah dibuat memiliki ukuran pori-pori 3 - 5μm. 5. Filter gas buang yang telah dibuat berperan sebagai katalis konverter dan dapat mengurangi pencemaran udara dari gas buang kendaraan bermotor sebesar 19,67-69,47 CO dan 14,34-62,79 HC. 6. Filter juga dapat meningkatkan produksi O 2 sebesar 2-26,14 dan CO 2 23,91-58,58 yang mengindikasikan bahwa pembakaran bahan bakar semakin sempurna.

5.2 Saran

1. Perlu dilakukan pengujian lanjutan dengan penambahan bahan-bahan seperti clay dan kuarsa. 2. Perlu dilakukan pengujian lanjutan dengan rancangan bentuk dan penempatan filter di dalam sistem gas buang. 3. Perlu dilakukan pengujian lanjutan dengan menguji emisi NOx dan SOx dengan alat uji yang lebih canggih. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pencemaran Udara

Pada keadaan normal, sebagian besar udara terdiri atas oksigen dan nitrogen 90, tetapi aktivitas manusia dapat mengubah komposisi udara tersebut, sehingga terjadi penambahan jumlah spesies ataupun peningkatan konsentrasi zat-zat kimia yang ada. Kegiatan manusia yang menjadi sumber pencemaran udara antara lain buangan industri, kendaraan bermotor, pembakaran di perumahan dan ladang-ladang Slamet J.S., 1994. Pencemaran udara adalah dimasukkannya komponen lain kedalam udara, baik oleh kegiatan manusia secara langsung atau tidak langsung maupun akibat proses alam sehingga kualitas udara turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang baik atau tidak lagi berfungsi sesuai peruntukannya Chandra, 2006. Pencemaran udara dapat diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat- zat asing didalam udara yang menyebabkan perubahan susunan komposisi udara dari keadaan normalnya. Kehadiran bahan atau zat asing diudara dalam jumlah tertentu serta berada dalam waktu yang cukup lama, akan mengganggu kehidupan manusia, hewan dan binatang Wardhana, 2004. Menurut Ryadi S. 1982, yang dimaksud dengan pencemaran udara adalah keadaan dimana masuknya suatu sumber keudara atmosfer, baik melalui aktivitas manusia maupun ilmiah dibebaskan satu atau beberapa bahan atau zat- zat dalam kuantitas maupun batas waktu tertentu yang secara karakteristik memiliki kecenderungan dapat menimbulkan ketimpangan susunan udara atmosfer secara ekologis sehingga mampu menimbulkan gangguan-gangguan bagi kehidupan satu atau kelompok organisme atau benda-benda. Universitas Sumatera Utara

2.1.1 Sumber Pencemaran Udara

Polusi terhadap udara memang terjadi secara alamiah sejak bumi terbentuk. Sebab, fenomena alam seperti aktivitas vulkanik, pembusukan sampah tanaman, kebakaran hutan, badai debu, bangkai hewan yang membusuk dan lain sebagainya. Tapi semua itu boleh dikatakan masih dalam batas-batas yang dapat ditolerir, artinya masih dalam keseimbangan aman Teguh, Aprilianto, 2011. Selain disebabkan polutan alami tersebut, polusi udara juga dapat disebabkan oleh aktivitas manusia. Secara umum sumber pencemaran udara dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu: 1. Faktor internal secara alamiah, seperti: gunung berapi H 2 S, SO 2 , angin debu, silikat dan partikel-partikel lain. 2. Faktor eksternal aktivitas manusia seperti: industri SO 2 , CO, asap, kendaraan bermotor CO, HC, Pb, asap. Pencemaran udara pada tingkat tertentu merupakan campuran dari satu atau lebih pencemar, baik berupa padatan, cairan atau gas yang masuk dan terdispersi ke udara dan kemungkinan menyebar ke lingkungan sekitarnya. Darmodjo, R. Boedi,. 1978. Menurut Ryadi 1982, berbagai klasifikasi pencemaran yang ada dapat dibedakan berdasarkan asalnya dalam dua kelompok, yaitu: 1. Polutan primer, yaitu semua bahan pencemar yang berbeda diudara yang hampir tidak berubah. Sama seperti saat dibebaskan dari sumbernya semula sebagai hasil dari suatu proses tertentu. 2. Bahan pencemar sekunder, yaitu semua bahan pencemar di udara yang sudah berubah karena hasil reaksi tertentu antara dua atau lebih kontaminanpolutan.

2.1.2 Komponen Pencemaran Udara

Dengan majunya industrialisasi kini banyak kontaminan-kontaminan yang lepas ke udara. Dari beberapa macam komponen pencemar udara, maka yang paling banyak berpengaruh dalam pencemaran udara dan merupakan polutan primer yaitu polutan yang mencakup 90 dari jumlah polutan seluruhnya. Universitas Sumatera Utara Menurut Ferdiaz,Srikandi 1992, komponen pencemaran udara dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu: 1. Karbon monoksida CO 2. Nitrogen oksida NO x 3. Belerang oksida SO x 4. Hidrokarbon HC 5. Prtikel debu Partikulat Sumber polusi yang utama berasal dari transportasi, dimana hampir 60 dari polutan yang dihasilkan terdiri dari karbon monoksida dan sekitar 15 terdiri dari hidrokarbon. Sumber-sumber polusi lainnya misalnya pembakaran, proses industri, pembuangan limbah dan lainnya.

2.1.2.1 Karbon Monoksida

Karbon monoksida CO adalah gas yang tidak berbau, tidak berasa dan juga tidak berwarna. Oleh karena itu lingkungan yang telah tercemar oleh gas CO tidak dapat dilihat oleh mata. Di daerah perkotaan dengan lalu lintas yang padat konsentrasi gas CO berkisar antara 10-15 ppm. Gas CO dalam jumlah banyak konsentrasi tinggi dapat menyebabkan gangguan kesehatan Wardhana, 2004. Tabel 2.1 Pengaruh Konsentrasi COHb Terhadap Kesehatan Konsentrasi COHb Dalam Darah Pengaruh Terhadap Kesehatan 1,0 Tidak berpengaruh 1,0 – 2,0 Pandangan agak tidak normal 2,0 – 5,0 Pengaruhnya terhadap sistem syaraf sentral, reaksi panca indra tidak normal, pandangan agak kabur. 5,0 Perubahan fungsi jantung dan pulmonasi 10,0 – 80,0 Kepala pusing, mual, pingsan, kesukaran bernafas, pandangan berkunang-kunang dan kematian Sumber: Srikandi Fardiaz, 1992. Universitas Sumatera Utara

2.1.2.2 Nitogen Oksida

Gas Nitrogen Oksida NOx ada dua macam, yaitu gas nitrogen monoksida NO dan gas nitrogen dioksida NO 2 . Udara yang telah tercemar oleh gas nitrogen oksida tidak hanya berbahaya bagi manusia dan hewan saja, tetapi juga berbahaya bagi kehidupan tanaman. Pengaruh gas NOx pada tanaman antara lain timbulnya bintik-bintik pada permukaan daun Wardhana, 2004. Selain dikenal sebagai prekursor terjadinya hujan asam dan prekursor terbentuknyasenyawa ozon bersama hidrokarbon, NO juga dikenal sebagai penyebab masalah gangguan pernafasan. KadarNOx berkisar antara 0,063-0,083 ppm dan jika selama 6 bulan terus menerus akan mengakibatkan terjadinya masalah kesehatan berupa gangguan pernafasan Tanan, 2011. Kendaraan bermotor memproduksi nitrogen oksida dalam bentuk NO sebanyak 98. Di dalam udara NO ini akan berubah menjadi gas NOyang toksis bagi manusia. Efek yang terjadi tergantung pada dosis serta lamanya paparanyang diterima seseorang. Konsentrasi NO 2 yang berkisar antara 50-100 ppm dapat menyebabkan peradangan paru-paru bila orang terpapar selama beberapa menit saja Soemirat,2009.

2.1.2.3 Belerang Oksida

Belerang oksidaSO x terdiri atas gas SO 2 dan SO 3. Pencemaran SO 2 diudara terutama berasal dari pemakaian yang digunakan pada kegiatan industri, transportasi dan lain sebagainya.SO 2 dikenal sebagai gas yang tidak berwarna bersifat iritan kuat bagi kulit dan selaput lenderpada konsentrasi 6-12 ppm. SO 2 mudah diserap oleh selaput lendir saluran pernapasan bagian atas tidak lebih dalam daripada larynx. Selain pengaruh terhadap kesehatan, sulfur dioksida juga berpengaruh terhadap tanaman dan hewan. Pengaruh SO 2 terhadap tumbuhan tampak terutama pada daun yang menjadi putih atau terjadi nekrosis. Daun yang hijau dapat berubah menjadi kuning, ataupun bercak-bercak putih Soemirat, 2009. Menurut Mukono 2008, efek SO 2 terhadap kesehatan dan lingkungan yaitu: Universitas Sumatera Utara 1.Terhadap Alat Pernapasan Iritasi terhadap selaput lendir saluran pernapasan pdan pada kadar 8-12 ppm dapat menyebabkan batuk dan kesukaran bernafas. Pada paparan kronis terhadap saluran pernapasan dapat menyebabkan terjadinya bronchitis, chronic obstructive disese COPD dan edema paru. 2.Terhadap Mata Iritasi pada mata bisa menyebabkan keluarnya air mata dan mata menjadi merah dan terasa pedas. Tabel 2.2 Pengaruh Kadar SO 2 Terhadap Kesehatan Konsentrasi ppm Pengaruh 3-5 Jumlah terkecil yang dapat dideteksi baunya 8-12 Jumlah terkecil yang dapat mengakibatkan iritasi tenggorokan 20 Jumlah terkecil yang dapat menyebabkan iritasi mata 20 Jumlah terkecil yang dapat menyebabkan batuk 20 Maksimum yang diperbolehkan untuk konsentrasi dalam waktu lama 50-100 Maksimum yang diperbolehkan untuk kontak singkat 30 menit 400-500 Berbahaya meskipun kontak secara singkat Sumber: Depkes 2005, Parameter Pencemar Udara dan Dampaknya Terhadap Kesehatan

2.1.2.4 Hidrokarbon

Hidrokarbon atau sering disingkat HC adalah pencemar udara yang berupa gas, cairan maupun padatan. Keberadaan hidrokarbon sebagai bahan pencemar di udara dapat berupa gas apabila dalam kondisi suhu rendah, ataupun berupa cairan apabila pada kondisi suhu sedang, atau berupa padatan apabila hidrokarbon pada kondisi suhu tinggi Wardhana, 2004. Menurut sumber Departemen Kesehatan 2005, sumber HC dapat pula berasal dari saranan transportasi. Kondisi mesin yang kurang baik akan Universitas Sumatera Utara menghasilkan hidrokarbon. Pada umumnya pada pagi hari kadar hidrokarbon diudara tinggi, namun pada siang hari menurun. Sore hari kadar hidrokarbon meningkat lagi dan kemudian menurun lagi pada malam harinya.

2.1.2.5 Partikel

Partikel adalah pencemar udara yang dapat berada bersama-sama dengan bahan atau bentuk pencemar lainnya. Partikel dapat diartikan secara murni atau sempit sebagai bahan pencemar udara yang berbentuk padatan. Namun, dalam pengertian lebih luas, partikel dapat meliputi berbagai macam bentuk, mulai dari bentuk yang sederhana sampai bentuk yang rumit dan kompleks Wardhana, 2004. Pengaruh partikel partikulat debu bentuk padat maupun cair yang berada di udara sangat tergantung pada ukurannya. Ukuran partikulat debu yang berbahaya bagi kesehatan umumnya berkisar antara 0,1 mikron sampai dengan 10 mikron. Pada umumnya ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan yang dapat langsung masuk ke dalam paru-paru dan mengendap di alveoli. Keadaan ini bukan berarti bahwa ukuran partikel yang lebih besar dari 5 mikron tidak berbahaya, karena partikel yang lebih besar dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan menyebabkan iritasi Depkes,2005. Berbagai proses alami yang menyebabkan penyebaran partikel di atmosfer, misalnya letusan vulkanik dan hembusan debu serta tanah oleh angin. Aktivitasmanusia juga berperan dalam penyebaran partikel, misalnya dalam bentuk partikel debu dan asbes dari bahan bangunan, abu terbang dari prosespeleburan baja, dan asap dari proses pembakaran tidak sempurna, terutama dari batu arang. Sumber partikel yang utama adalah dari pembakaran bahan bakar dari sumbernya diikuti oleh proses-proses industri Fardiaz, 1992.

2.2 Kendaraan Bermotor

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2012 tentang kendaraan yang dimaksud dengan kendaraan bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain kendaraan yang berjalan diatas rel. Universitas Sumatera Utara

2.2.1 Jenis Kendaraan Bermotor

Jenis kendaraan bermotor menurut Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012, yaitu: sepeda motor, mobil penumpang, mobil bus, mobil barang dan kendaraan khusus seperti kendaraan TNI, Kepolisian dan alat berat bulldozer, traktor, mesin gilas, crane, excavator, forklift, dan loader. Adapun rinciannya seperti terlihat pada tabel 2.3. Tabel 2.3 Jumlah Kendaraan Bermotor Tahun 2004 – 2013 di Kota Medan Tahun Mobil Penumpang Mobil Barang Bus Sepeda Motor Jumlah 2004 207.614 154.420 27.621 1.568.048 1.957.703 2005 226.043 166.221 28.160 1.864.980 2.285.404 2006 240.066 172.999 28.616 2.113.772 2.555.453 2007 257.729 180.384 29.228 2.429.571 2.896.912 2008 279.996 189.857 29.507 2.805.368 3.304.728 2009 297.922 194.946 29.498 3.091.510 3.613.876 2010 327.467 203.452 29.978 3.478.230 4.039.127 2011 356.931 217.254 71.112 3.924.007 4.569.295 2012 386.144 231.750 71.590 4.292.933 4.982.417 2013 416.405 242.445 71.900 4.584.431 5.315.181 Sumber: sumut.bps.go.id Data menunjukkan banyaknya jumlah kendaraan yang terdapat di kota Medan hingga tahun 2013 jumlah kendaraan sepeda motor mencapai angka lima juta lebih. Tabel 2.4 Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Berdasarkan Jenisnya Tahun 2010 - 2013 Jenis Kendaraan 2010 2011 2012 2013 Pertumbuhan per Tahun Mobil Penumpang 8.891.041 9.54.866 10.432.259 11.484.514 9,77 Bis 2.250.109 2.254.406 2.273.821 2.286.309 1,42 Mobil Barang 4.687.789 4.958.738 5.286.061 5.615.494 5,70 Sepeda Motor 61.078.188 4.958.738 76.381.183 84.732.652 12,57 Jumlah 76.907.127 85.601.351 94.373.324 104.118.969 11,51 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2014 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.5 Persentasi Komponen Pencemar Udara dari Sumber Pencemar Transportasi di Indonesia Komponen Pencemar Persen CO 70,50 NO x 8,89 SO x 0,88 HC 18,34 Partikel Debu 1,33 Total 100 Sumber: Dampak Pencemaran Lingkungan Wardhana, 2004

2.3 Bahan Bakar Minyak

Menurut R.P. Koesoemadinata 1980, bahan bakar minyak adalah bahan bakar mineral cair yang diperoleh dari hasil tambang pengeboran sumur-sumur minyak, dan hasil kasar yang diperoleh disebut dengan minyak mentah atau crude oil. Hasil dari pengolahan minyak mentah ini akan menghasilkan bermacam-macam bahan bakar yang memiliki kualitas yang berbeda-beda. Bensin adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang dimaksudkan untuk kendaraan bermotor roda dua, tiga dan empat. Secara sederhana, bensin tersusun dari hidrokarbon rantai lurus, mulai dari C7 heptana sampai dengan C11. Dengan kata lain, bensin terbuat dari hidrogen dan karbon yang terikat atara satu dengan lainnya sehingga membentuk rantai. Bensin dibuat dari ninyak mentah, cairan berwarn hitam yang dipompa dari perut bumi dan biasa disebut dengan petroleum. Cairan ini mengandung hidrokarbon; atom-atom karbon dalam minyak mentah ini berikatan dengan cara membentuk rantai yang panjangnya berbeda-beda. Molekul hidrokarbon dengan panjang yang berbeda akan memiliki sifat yang berbeda pula. CH 4 metana merupakan molekul paling “ringan”; bertambahnya atom C dalam rantai tersebut akan membuatnya semakin “berat”. Empat molekul pertama hidrokarbon adalah metana, etana, propana dan butana. Dalam tekanan dan suhu kamar, keempatnya berwujud gas, dengan titik didih masing-masing -107, -67, -43 dan -18 o C. Berikutnya dari rantai C5 sampai dengan C18 berwujud cair, dan mulai dari C19 ke atas berwujud padat. Dengan bertambahnya panjang rantai hidrokarbon akan menaikkan titik didihnya, sehingga pemisahan hidrokarbon ini dilakukan dengan cara distilasi. Universitas Sumatera Utara Prinsip inilah yang diterapkan di pengilangan minyak untuk memisahkan berbagai fraksi hidrokarbon dari minyak mentah. Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilasi berwarna kekuningan yang jernih, premium merupakan Bahan Bakar Minyak BBM untuk kendaraan bermotor yang paling populer di Indonesia. Premium merupakan BBM dengan oktan atau Research Octane Number RON terendah diantara BBM untuk kendaraan bermotor lainnya yakni 88. Pada umumnya, premium digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor seperti: mobil, sepeda motor, motor tempel dan lain-lain. Bahan bakar ini juga disebut dengan gasoline atau petrol. Karena merupakan campuran beragai bahan, daya bakar bensin berbeda- beda menurut komposisinya. Ukuran dari daya bakar dapat dilihat dari bilangan oktan setiap campuran. Bilangan oktan octane number merupakan ukuran dari kemempuan bahan bakar untuk mengatasi ketukan sewaktu terbakar dalam bensin. Nilai 0 ditetapkan untuk n-heptana yang mudah terbakar dan nilai 100 untuk isooktana yang tidak mudah terbakar. Suatu campuran 12 b-heptana dan 88 isooktana akan mempunyai bilangan oktan, 12100 x 0 + 88100 x 100 = 88 Bilangan oktan bensin dapat ditentukan melalui uji pembakaran. Nama oktan berasal dari oktana C8, karena dari seluruh molekul penyusun bensin, oktana memiliki sifat kompresi paling bagus; oktana dapat dikompres sampai volume kecil tanpa mengalami permbakaran spontan, tidak seperti yang terjadi pada heptana misalnya, yang dapat terbakar spontan meskipun baru ditekan sedikit. Bensin dengan bilangan oktan 88, berarti bensin tersebut terdiri dari campuran setara dengan campuran 88 oktana dan 12 heptana. Bensin ini akan terbakar secara spontan pada tingkat kompresi tertentu yang diberikan, sehingga diperuntukkan untuk mesin kendaraan yang memiliki rasio kompresi yang tidak melebihi angka tersebut. Adapun karakteristik umum daripada bensin, yaitu: 1. Mudah menguap pada temperatur normal kamar 2. Tembus pandang dan berbau 3. Mempunyai berat jenis yang rendah 0,71-0,77 kgl 4. Dapat melarutkan oli dan karet Universitas Sumatera Utara 5. Menghasilkan jumlah panas yang besar 9.500-1-.500 kkalkg 6. Sedikit meninggalkan jelaga setelah dibakar Cara kerja bensin di dalam kendaraan bermotor, yaitu: 1. Bensin dari tangki masuk ke dalam karburator. Kemudian bercampur dengan udara. Pada mesin modern, peran karburator digantikan oleh sistem injeksi. Sebuah sistem pembakaran yang bisa meminimalisir emisi gas buang kendaraan. 2. Campuran bensin dan udara kemudian masuk ke dalam ruang bakar. 3. Selanjutnya campuran bensin dan udara yang sudah berbentuk gas, ditekan oleh piston hingga mencapai volume yang sangat kecil. 4. Gas ini kemudian dibakar oleh percikan api dari busi. 5. Hasil pembakaran inilah yang menghasilkan tenaga untuk menggerakkan kendaraan. Adapun rumus kimia untuk pembakaran pada bensin premium adalah sebagai berikut: 2 C 8 H 18 + 25 O 2 → 16 CO 2 + 18 H 2 O Pembakaran di atas diasumsikan semua bensin terbakar dengan sempurna.Namun, Dalam kenyataannya, pembakaran gas di dalam mesin tidak berjalan dengan sempurna. Salah satu masalah yangsering muncul adalah “ketukan di dalam mesin”, atau disebut denganknocking. Jika dibiarkan, knocking dapat menyebabkan kerusakan pada mesin. Knocking terjadi karena campuran udara dan bahanbakar terbakar secara spontan karena tekanan tinggi didalam mesin, bukan karena percikan api dari busi . Adapun penyebab dari ketukan ini ada beberapa macam, yaitu: 1. Pemakaian bensin yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin 2. Ruang bakar sudah kotor dan berkerak 3. Pengaturan pengapian yang kurang tepat Untuk memperlambat pembakaran bahan bakar, dahulu digunakan senyawa Pb seperti TEL Tetra Ethyl Lead dan MTBE Methyl Tertiaty Butyl Eter. Oleh karena Pb bersifat racun, maka penggunaannya sudah diganti dengan senyawa organik seperti etanol. Universitas Sumatera Utara Idealnya, ketika bensin dibakar di dalam mesin kendaraan, akan menghasilkan CO 2 dan H 2 O saja. Namun kenyataannya pembakaran didalam mesin tidaklah sempurna. Dalam proses pembakaran bensin, dihasilkan juga 1. Karbon monoksida CO yang merupakan gas beracun, dapat dengan mudah terikat dengan hemoglobin darah membentuk COHb yang membahayakan manusia. 2. Hidrokarbon HC yang tidak terbakar www.wikipedia.combensin

2.4 Debu Vulkanik