Pencampuran Bahan Pencetakan Sampel Pengeringan Sampel Pembakaran Sampel Pendinginan Sampel Karakterisasi

3.3.2 Pencampuran Bahan

Bahan-bahan yang telah dianalisa kandungan kimianya, kemudian dilakukan pencampuran dengan alat mixer sesuai besar persentase pada tabel 3.1.

3.3.3 Pencetakan Sampel

Setelah semua bahan dicampur sesuai porsi yang telah ditentukan, langkah selanjutnya yaitu bahan-bahan yang berbentuk serbuk ditambahkan dengan air dengan cara disemprotkemudian diaduk hingga merata. Kemudian adonan dimasukkan kedalam cetakan dimana sebelumnya cetakan telah diolesi vaselin agar sampel yang telah kering nantinya mudah dikeluarkan. Cetakan yang telah diisi dibiarkan selama 20 jam sampai sampel dapat dikeluarkan dari cetakan. Adapun dimensi dari sampel yang dicetak yaitu: diameter luar 1,93 cm dan diameter dalam 1,43 cm.

3.3.4 Pengeringan Sampel

Setelah cetakan dibuka, sampel yang dikeluarkan disebut sebagai keramik mentah, selanjutnya dikeringkan selama 6 hari diudara bebas untuk mengurangi kadar air yang terdapat pada sampel selain menghindari kemungkinan sampel melengkung pada saat dibakar. Sampel-sampel yang telah kering diberi nomor, untuk mempermudah pekerjaan selanjutnya. Kemudian sampel tersebut ditimbang dan diukur tebal serta diameternya untuk mengetahui susut massa sebelum dan setelah dibakar.

3.3.5 Pembakaran Sampel

Sampel dibakar didalam furnace tungku lalu dibakar hingga mencapai suhu 1100 o C secara intensif dan dilakukan holding time penahanan selama 4 jam.

3.3.6 Pendinginan Sampel

Setelah tercapai suhu 1100 o C dan dipertahankan selama 4 jam kemudian dilakukan pendinginan hingga mencapai suhu kamar yaitu dengan mematikan furnace tanpa membukanya pendinginan di dalam fuenace. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan retak pada sampel yang diakibatkan oleh Universitas Sumatera Utara perubahan panas secara tiba-tiba. Setelah tercapa kamar, maka furnace dapat dibuka untuk mengambil sampel untuk dianalisis.

3.3.7 Karakterisasi

Karakterisasi bahan keramik berpori pada penelitian ini meliputi: a. Susut massa, densitas, porositas masing-masing dilakukan dengan metode sesuai formula nomor 2.1, 2.2 dan 2.6 b. Kuat tekan dilakukan dengan pengujian menggunakan alat Maekawa Testing Machine :pengujian kekerasan dilakukan dengan menggunakan alat Vickers Hardness Tester . c. Uji absorbsi dilakukan dengan menempatkan sampel kedalam knalpot dan diukur emisinya dengan menggunakan alat Gas Analyzer. d. Uji mikrostruktur dengan alat XRD dan uji gambar mikro dan unsur dengan SEM EDX dan pada sampel dengan komposisi terbaik.

3.4 Diagram Alir