Adapun spesifikasi kaolin untuk keramik ditunjukkan pada tabel 2.6. Tabel 2.6 Spesifikasi Kaolin Untuk Keramik
Analisis Spesifikasi
Porselen Saniter
Gerabah Halus
Kasar Kimia
Fe
2
O
3
0,4 0,7
0,8 1,0
TiO
2
0,3 0,7
- -
CaO 0,8
0,8 0,8
0,8 SO
3
0,3 0,2
0,4 0,4
Fisika
Besar butir 2 mikron
80,0 80,0
80,0 80,0
Brightness 90,0
90,0 80,0
80,0 Kadar air
5,0 5,0
7,0 7,0
Sumber: Standar Industri Indonesia, Departemen Perindustrian Karena jenis kaolin tidaklah begitu plastis, maka taraf penyusutan dan
kekuatan keringnya pun lebih rendah dan sangat tahan api, maka jenis mineral ini tidak dapat dipakai begitu saja untuk pembuatan barang-barang keramik,
melainkan harus dicampur dahulu dengan bahan-bahan lainnya. Clay ditambahkan untuk menambah keplastisan dan mineral feldspar ditambahkan untuk mengurangi
“ketahanan api: kaolin, karena bakaran kaolin sangat kuat; titik lelehnya mencapai 1800
o
C Astuti, 1997. Kaolin banyak digunakan dalam berbagai industri, baik sebagai bahan
utama maupun sebagai bahan bantu. Hal ini karena adanya sifat-sifat kaolin seperti kehalusan, kekuatan, warna, daya hantar listrik dan panas yang rendah,
serta sifat-sifat lainnya Suhala dan Arifin, 1997. Mutu kaolin ditunjukkan oleh kemurnian kimianya, kecerahan warnanya, serta bentuk dan ukuran kristalnya
Adhi, dkk, 2004.
2.6.1.2 Feldspar
Feldspar adalah nama kelompok mineral yang terdiri atas potassium, sodium dan kalsium alumino silikat. Pada umumnya kelompok mineral ini terbentuk oleh
proses pneumatolistis dan hidrotermal. Feldspar ditemukan pada batuan beku, batuan erupsi dan metamorfosa baik yang bersifat asam maupun basa.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan keterdapatannya endapan feldspar dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
a. Feldspar primer
Yaitu feldspar yang terdapat dalam batuan granitis. b.
Feldspar diagengetik Yaitu feldspar yang terdapat dalam batuan sedimen piroklastik.
c. Feldspar alluvial
Yaitu feldspar yang terdapat dalam batuan yang telah mengalami metamorfosa.
Dari seluruh jenis feldspar diatas yang dikenal memiliki nilai ekonomis adalah feldspar yang berasal dari batuan asam. Feldspar adalah mineral
alumina anhidrat silikat yang bersasosiasi dengan unsur kalium K, natrium Na dan kaslium Ca dalam perbandingan yang beragam.
Berdasarkan kandungan unsur-unsur tersebut secara mineralogi, feldspar dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok mineral, yaitu:
a. Alkali feldspar
Kelompok alkali feldspar yaitu sanidin sebagai kalium-natrium feldspar dan ortoklas sebagai natrium-kalium feldspar. Sedangkan ortoklas dan mikrolin
keduanya termasuk sanidin, namun masing-masing memiliki sistem kristal monoklin, dan mikrolin memiliki sistem kristal triklin.
b. Plagioklas
Kelompok feldspar plagioklas terklasifikasikan mulai dari albit natrium feldspar dengan komposisi Na : Ca sekitar 9 : 1 hingga anortit kalsium
feldspar dengan komposisi Na : Ca sekitar 1 : 9. Sebaliknya kombinasi unsur-unsur K dengan Ca tidak pernah terjadi.
Seluruh jenis feldspar umumnya mempunyai sifat fisik yang hampir sama, yaitu nilai kekerasan sekitar 5 – 6,5 skala Mohs dan berat jenisnya sekitar 2,4
– 2,8 gramml, sedangkan warna bervariasi mulai dari putih keabu-abuan, merah jambu, coklat, kuning dan hijau.
Berdasarkan komposisi kimia, feldspar mempunyai rumus umum MZ
4
O
8
. M adalah kation K
+
, Na
+
atau Ca
2+
, kadang terdapat Ba
2+
dan NH
4+
.
Universitas Sumatera Utara
Komponen Z adalah kation-kation Al
3+
dan Si
4+
, tetapi sebagian digantikan oleh Fe
3+
. Tabel 2.7 Komposisi Kimia dan Sifat Fisik Feldspar
Feldspar Rumus
Komposisi Kimia Teoritis Berat
Jenis Kekerasan
K
2
O Na
2
O CaO Al
2
O
3
SiO
2
Ortoklas K
2
O.Al
2
O
3
.6SiO
2
16,9 -
- 18,4
64,7 2,24-
2,66 6,0
Albit Na
2
O.Al
2
O
8
.6SiO
2
- 11,8
- 19,4
68,8 2,50-
2,70 6,0-6,5
Anortit CaO.Al
2
O
8.
6SiO
2
- -
20,1 36,62 43,2
8 2,60-
2,80 6,0-6,5
Sumber: Suhala dan Arifin 1997
Pada umumnya pengolahan feldspar adalah menghilangkan atau menurunkan kadar material pengotor seperti: biotite, toumaline dan mika. Apabila kadar unsur
Fe
2
O
3
telalu tinggi, maka akan mengakibatkan perubahan warna pada proses pembuatan badan keramik. Sebagai conntoh, untuk pembuatan badan porselen
yang baik, apabila kadar Fe
2
O
3
maksimum sebesar 0,5 . Mutu feldspar ditentukan oleh kandungan oksida kimia K
2
O dan Na
2
O yang relatif tinggi diatas 6 , Fe
2
O
3
dan TiO
2
. Feldspar digunakan diberbagai industri, banyak diperlukan sebagai bahan
pelebur atau pelekat pada suhu tinggi dalam pembuatan keramik halus seperti barang pecah belah, saniter, insulator dan juga digunakan dalam industri
gelaskaca. Pada industri keramik dan porselen sebagian besar feldspar sebagai bahan badan materaial Suhala dan Arifin, 1997.
Feldspar merupakan kelompok mineral yang dapat memberikan sampai 25 flux
pelebur kepada badan keramik. Bila badan keramik dibakar, feldspar meleleh melebur dan membentuk leburan gelas yang menyebabkan partikel
tanah dan bahan lainnya melekat satu sama lainnya. Bila bahan semacam gelas ini membeku, bahan ini memberikan kekuatan dan kekukuhan pada badan keramik.
Hal ini terlihat jelas pada badan porselen yang tampak seperti gelas karena banyak mengandung feldspar Astuti, 1997.
Universitas Sumatera Utara
Persyaratan feldspar untuk industri keramik berdasarkan SNI adalah :
Oksida Feldspar untuk badan keramik
Porselen Saniter
Gerabah halus padat Stone-ware
K
2
+ Na
2
O 6,0 – 15,0
6,0 – 15,0 6,0 – 15,0
Fe
2
O
3
+ maks 0,5
0,7 0,8
TiO
2
+ maks 0,3
0,7 -
CaO + maks 0,5
0,5 1,0
Tabel 2.8 SNI No. 1145-1984
2.6.1.3 Clay Tanah Liat