BAB 6 PENUTUP
6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis univariat bahwa 46 responden 82,1 tingkat
kecerdasan emosi pada perawat di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara berada pada kategori sedang dan tingkat stres kerja berada pada
kategori sedang yakni 38 responden 67,9. Sedangkan berdasarkan hasil analisis bivariat bahwa penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan
antara kecerdasan emosi dengan stres kerja pada perawat di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara dengan koefisien r = -0.598 dengan p =
0.000 p 0.001. Semakin tinggi tingkat kecerdasan emosi perawat maka semakin tinggi tingkat stres kerja. Berdasarkan hasil analisi menunjukkan bahwa sumbangan relatif
antara kecerdasan emosi dengan stres kerja adalah r
2
= 0.357 atau 36 dan 64 lainnya bisa disebabkan oleh variabel-variabel lain yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Penelitian ini juga bertujuan untuk melihat aspek kecerdasaen emosi manakah yang memberikan kontribusi paling besar terhadap rendahnya stres kerja pada perawat di
Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek motivasi diri merupakan aspek yang memiliki kontribusi
terbesar terhadap penurunan stres kerja. Hal ini berarti bahwa perawat akan memiliki kecerdasan emosi yang tinggi apabila ia mampu untuk memotivasi diri setiap stres yang
timbul sehingga dapat mengubah perilakunya kearah yang positif atau lebih baik.
6.2. Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti akan memberikan saran yang
diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak lain.
6.2.1 Bagi Pelayanan Kesehatan
Universitas Sumatera Utara
Bagi perawat rumah sakit jiwa setelah terbukti ada hubungan antara kecerdasan emosi dengan stres kerja perawat , maka diharapkan bagi perawat yang memiliki
kecerdasan emosi ayang tinggi agar dapat mempertahankan kondisi tersebut, yakni sebagai suatu langkah menghadapi berbagai situasi yang terjadi ditempat kerja kususnya
dalam menghadapi stres ditempat kerja yaitu dengan kesadaran diri, pengaturan diri,
motivasi diri, empati dan membina hubungan dengan orang lain
6.2.2 Bagi Pendidikan Keperawatan
Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara perlu mengalokasikan dana untuk kegiatan merancang program penelitian kecerdasan emosi
yang difokuskan pada bidang Self Awareness, Self Management, Self Motivation dan Anger Management bagi perawat yang memilik kecerdasan emosi rendah yang bertujuan
untuk membantu perawat dalam melatih kemampuan mengontrol emosi sehingga perawat dapat menyelesaikan masalahnya tanpa harus menimbulkan stres yang nantinya akan
menghambat kinerja perawat dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien. Selanjutnya bagi perawat yang memiliki stres kerja yang tinggi perlu dilakukan seuatu
upaya untuk mengurangi stres kerja seperti memberikan pelatihan taknik relaksasi.
6.2.3 Bagi Penelitian Keperawatan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa sumbangan relatif antara kecerdasan emosi dengan stres kerja adalah 36 pada perawat di Rumah Sakit Jiwa Prof.
Dr. Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara dan 64 lainnya disebabkan oleh variabel-variabel lain sehingga bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan
permasalahan stres kerja disarankan untuk meneliti aspek lain yang mempengaruhi,
seperti masa kerja perawat dan lokasi kerja perawat diruang rawat inap atau ruang jalan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA