4.1.2.2. Penentuan Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
r = ∑Xi − X�Yi − Y�
�∑Xi − X�
2
Yi − Y�
2
= 0,05584
�0,700,004459913 = 0,9994
4.1.2.3. Penentuan Kandungan Besi dalam Sampel
Kandungan logam Besi Fe dapat ditentukan dengan menggunakan metode kurva kalibrasi dengan mensubstitusikan nilai absorbansi yang diperoleh dari hasil
pengukuran terhadap persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi.
4.1.2.3.1 Penentuan Kandungan Logam Besi pada Air Minum dalam mgL
Penentuan absorbansi logam Besi Fe pada sampel dilakukan dengan metode SSA pada panjang gelombang 248,3 nm. Data pengukuran absorbansi logam Besi
Fe untuk air minum setelah diolah pada lokasi I dapat dilihat pada tabel 4.4 dan untuk data pengukuran absorbansi logam Besi Fe untuk air minum setelah
diolah pada lokasi II dapat dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.4. Analisis Data Statistik Penentuan Kadar Logam Besi Fe untuk Air Minum Setelah Diolah pada Lokasi I
No Absorbansi
Xi �� − ��
2
1 0,0265
0,3299 0,00001444
2 0,0266
0,3312 0,00002601
3 0,0255
0,3179 0,00007569
n = 3 Ā= 0,0262
��= 0,3261 ∑�� − ��
�
= 0,00011614
Universitas Sumatera Utara
maka S = � ∑Xi − Xi
�
2
n − 1
= �
0,00011614 3
− 1 = 0,0076
didapat S
x
= S
√n =
0,0076 √3
= 0,0043
Dari data hasil distribusi t student untuk n = 3 , dengan derajat kebebasan dk = n-1 = 2 untuk derajat kepercayaan 95 p – 0,05, t = 4,30 maka :
d = t �0,05 x n − 1�S
x
� = 4,30 0,05 � 20,0043 = 0,0018
Sehingga diperoleh hasil pengukuran kandungan logam Besi Fe untuk air minum setelah diolah pada lokasi I melalui alat pemurni air sebesar :
0,3261 ± 0,0018 mgL
Tabel 4.5. Analisis Data Statistik Penentuan Kadar Logam Besi Fe untuk Air Minum Setelah Diolah pada Lokasi II
No Absorbansi
Xi �� − ��
2
1 0,0419
0,5232 0,00011664
2 0,0428
0,5345 0,00000025
3 0,0436
0,5445 0,00011025
n = 3 Ā = 0,0427
�� = 0,5340 ∑�� − ��
�
= 0,00022714
maka S = � ∑Xi − X�
2
n − 1
= �
0,00022714 3
− 1 = 0,01065
Universitas Sumatera Utara
didapat S
x
= S
√n =
0,01065 √3
= 0,0061 Dari data hasil distribusi t student untuk n = 3 , dengan derajat kebebasan
dk = n-1 = 2 untuk derajat kepercayaan 95 p – 0,05, t = 4,30 maka :
d = t �0,05 x n − 1�S
x
� = 4,30 0,05 � 20,0061 = 0,0026
Sehingga diperoleh hasil pengukuran kandungan logam Besi Fe untuk air minum setelah diolah pada lokasi II melalui alat pemurni air sebesar :
0,5340 ± 0,0026 mgL
Dengan cara yang sama dapat ditentukan konsentrasi logam Besi Fe untuk air minum sebelum diolah pada lokasi I dan lokasi II melalui media filtrasi
pada alat pemurni air seperti pada tabel 4.6
Tabel 4.6 Data Absorbansi dan Konsentrasi Rata-rata Logam Besi Fe untuk Air Minum Sebelum dan Setelah Diolah Pada Lokasi I dan
Lokasi II Melalui Media Filtrasi pada Alat Pemurni Air
N o
Lokasi Sampel
Absorbansi A Konsentrasi
mgL A1
A2 A3
Ā 1
I Sebelum 0,0858 0,0854 0,0855 0,0855 1,0710 ± 0,0006
Sesudah 0,0265 0,0266 0,0255 0,0262 0,3261 ± 0,0018 2
II Sebelum 0,2336 0,2351 0,2323 0,2336 2,9292 ± 0,0043
Sesudah 0,0419 0,0428 0,0436 0,0427 0,5340 ± 0,0026
4.1.2.4. Persentasi Penurunan Konsentrasi Logam Besi Fe