�
[Zn awal ] − [Zn akhir ]
[Zn awal ]
� × 100
Sehingga diperoleh persentasi penurunan konsentrasi logam Zink Zn untuk air minum setelah diolah pada lokasi I dan lokasi II melalui media filtrasi pada
alat pemurni air adalah :
Lokasi I =
�
[0,7772 ] − [0,1352]
[0,7772 ]
� × 100 = 82,6
Lokasi II =
�
[0,8380] − [0,3095]
[0,8380]
� × 100 = 63
4.2. Pembahasan
Dari hasil penelitian diperoleh kadar logam Besi Fe, Mangan Mn, dan Zink Zn pada air minum dari sumur bor di kecamatan Medan Belawan pada lokasi I
dan lokasi II sebelum dan sesudah diolah melalui alat pemurni air adalah sebagai berikut :
Tabel 4.19 Data Hasil penelitian kadar logam Besi Fe, Mangan Mn, dan Zink Zn pada air minum dari sumur bor di kecamatan Medan
Belawan pada lokasi I dan lokasi II sebelum dan sesudah diolah melalui alat pemurni air
Lokasi Sampel
Logam Besi Fe
mgL Logam Mangan
Mn mgL
Logam Zink Zn
mgL I
Sebelum 1,0710
0,5820 0,7772
Sesudah 0,3261
0,1691 0,1352
II Sebelum
2,9292 0,6715
0,8380 Sesudah
0,5340 0,3382
0,3095
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa kadar logam Besi Fe, Mangan Mn dan Zink Zn pada lokasi II sebelum diolah lebih tinggi dibandingkan kadar
logam Fe, Mangan Mn dan Zink Zn pada lokasi I . Pada lokasi II diperoleh kadar logam Besi Fe sebesar 2,9292 mgL, logam Mangan Mn sebesar 0,6715
mgL, logam Zink Zn sebesar 0,8380 mgL, sedangkan pada lokasi I diperoleh kadar logam Besi Fe sebesar 1,0710, logam Mangan Mn sebesar 0,5820 mgL,
dan logam Zink sebesar 0,7772 mgL.
Pada lokasi II memiliki kadar logam Besi Fe, Mangan Mn dan Zink Zn yang lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi I. Hal ini disebabkan karena
jarak lokasi II lebih dekat dengan dermaga Belawan yang berada di uni kampung dibandingkan dengan lokasi I yang memiliki jarak lebih jauh dari dermaga
Belawan yang berada di kampung salam. Air sumur bor yang terletak dekat dengan pantai ataupun dermaga sudah terkontaminasi dengan limbah pabrik yang
terletak tidak jauh dari dermaga. Hal ini menyebabkan terjadinya perembesan air laut sehingga meningkatkan kadar logam di dalam air sumur bor. Pada umumnya
air tanah pada daerah pantai terpengaruh oleh intrusi air laut.
Kadar maksimum logam yang diperbolehkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492MenkesPerVII2010 tentang kualitas air minum. Dimana
kadar maksimum logam Besi Fe 0,3 mgL, Mangan Mn 0,4 mgL, dan Zink Zn 3 mgL. kadar logam yang tinggi dapat bersifat toksik dan menimbulkan
dampak negatif terhadap kesehatan.
Penelitian ini dilakukan dengan mengukur konsentrasi logam Besi Fe, Mangan Mn, dan Zink Zn dalam air sumur bor di kecamatan medan belawan
yang digunakan untuk air minum.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh penurunan terbesar pada logam Zink Zn pada lokasi I. Penurunan konsentrasi logam Zink Zn pada
lokasi I sebesar 82,6 , logam Besi Fe sebesar 69,55, dan logam Mangan Mn sebesar 70,9. Untuk penurunan konsentrasi logam Zink Zn pada lokasi II
sebesar 63, logam Besi Fe sebesar 81,76, dan logam Mangan Mn sebesar 49,6. Pada air sumur bor sebelum diolah pada lokasi I diperoleh konsentrasi
logam Besi Fe sebesar 1,0710 mgL, sesudah diolah berkurang menjadi 0,3261 mgL. Logam Mangan Mn sebesar 0,5820 mgL, sesudah diolah berkurang
menjadi 0,1691 mgL. Logam Zink Zn sebesar 0,7772 mgL, sesudah diolah berkurang, menjadi 0,1352 mgL. Pada air sumur bor sebelum diolah pada lokasi
II diperoleh konsentrasi logam Besi Fe sebesar 2,9292 mgL, sesudah diolah berkurang menjadi 0,5340 mgL. Logam Mangan Mn sebesar 0,6715 mgL,
sesudah diolah berkurang menjadi 0,3382 mgL. Logam Zink Zn sebesar 0,8380 mgL, sesudah diolah berkurang, menjadi 0,3095 mgL.
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari sampel air sumur bor yang digunakan untuk air minum pada lokasi I dan lokasi II mengandung kadar logam
Besi Fe, logam Mangan Mn, dan logam Zink Zn, dimana logam Besi Fe dan logam Mangan Mn pada Lokasi I dan lokasi II sebelum diolah
konsentrasinya melebihi batas maksimum menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492MenkesPerVII2010. Namun sampel air sumur bor yang digunakan
untuk air minum pada lokasi I dan lokasi II sesudah diolah melalui alat pemurni air yang mengandung kadar logam Besi Fe, logam Mangan Mn, dan logam
Zink Zn masih dibawah ambang batas. Untuk kadar logam Zink Zn pada lokasi I dan lokasi II sebelum diolah masih dibawah ambang batas menurut Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 492MenkesPerVII2010 tentang persyaratan kualitas air minum.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil pembahasan diatas diperoleh kadar logam Besi Fe dan logam Mangan Mn pada lokasi I dan lokasi II sebelum diolah melebihi batas
maksimum untuk air minum sehingga tidak layak untuk dikonsumsi secara langsung karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi tubuh. Sebaiknya
sebelum mengonsumsi air sumur bor yang terdapat pada lokasi I dan lokasi II diolah terlebih dahulu dengan menggunakan alat pemurni air pada air minum
sehingga dapat menurunkan kadar logam Besi Fe dan Mangan Mn yang berlebih.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan