4.1.4.2. Penentuan Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
� = ∑Xi − X�Yi − Y�
�∑Xi − X�
2
Yi − Y�
2
= 0,00474
�0,70,00003214 = 0,9993
4.1.4.3. Penentuan Kandungan Mangan dalam Sampel
Kandungan logam Mangan Mn dapat ditentukan dengan menggunakan metode kurva kalibrasi dengan mensubstitusikan nilai absorbansi yang diperoleh dari hasil
pengukuran terhadap persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi.
4.1.4.3.1 Penentuan Kandungan Logam Mangan pada Air Minum dalam mgL
Penentuan absorbansi logam Mangan Mn pada sampel dilakukan dengan metode SSA pada panjang gelombang 279,5 nm. Data pengukuran absorbansi logam
Mangan Mn untuk air minum setelah diolah pada lokasi I dapat dilihat pada tabel 4.10 dan untuk data pengukuran absorbansi logam Mangan Mn untuk air
minum setelah diolah pada lokasi II dapat dilihat pada tabel 4.11
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10. Analisis Data Statistik Penentuan Kadar Logam Mangan Mn untuk Air Minum Setelah Diolah pada Lokasi I
No Absorbansi
Xi �� − ��
2
1 0,0012
0,1641 0,000025
2 0,0012
0,1641 0,000025
3 0,0013
0,1791 0,000100
n = 3 Ā = 0,0012
�� = 0,1691 ∑�� − ��
�
= 0,00015
maka S = � ∑Xi − X�
2
n − 1
= �
0,00015 3
− 1 = 0,0086
didapat S
x
= S
√n =
0,0086 √3
= 0,0049
Dari data hasil distribusi t student untuk n = 3 , dengan derajat kebebasan dk = n-1 = 2 untuk derajat kepercayaan 95 p – 0,05, t = 4,30 maka :
d = t �0,05 x n − 1�S
x
� = 4,30 0,05 � 20,0049 = 0,0021
Sehingga diperoleh hasil pengukuran kandungan logam Mangan Mn untuk air minum setelah diolah pada lokasi I melalui alat pemurni air sebesar :
0,1691 ± 0,0021 mgL
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11. Analisis Data Statistik Penentuan Kadar Logam Mangan Mn untuk Air Minum Setelah Diolah pada Lokasi II
No Absorbansi
Xi �� − ��
2
1 0,0022
0,3134 0,00061504
2 0,0024
0,3432 0,00002500
3 0,0025
0,3582 0,00000400
n = 3 Ā = 0,0023
�� = 0,3382 ∑�� − ��
�
= 0,00064404
maka S = � ∑Xi − X�
2
n − 1
= �
0,00064404 3
− 1 = 0,0179
didapat S
x
= S
√n =
0,0179 √3
= 0,0103
Dari data hasil distribusi t student untuk n = 3 , dengan derajat kebebasan dk = n-1 = 2 untuk derajat kepercayaan 95 p – 0,05, t = 4,30 maka :
d = t �0,05 x n − 1�S
x
� = 4,30 0,05 � 20,0103 = 0,0044
Sehingga diperoleh hasil pengukuran kandungan logam Mangan Mn untuk air minum setelah diolah pada lokasi II melalui alat pemurni air sebesar :
0,3382 ± 0,0044 mgL
Dengan cara yang sama dapat ditentukan konsentrasi logam Mangan Mn untuk air minum sebelum diolah pada lokasi I dan lokasi II melalui media filtrasi
pada alat pemurni air seperti pada tabel 4.12
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Data Absorbansi dan Konsentrasi Rata-rata Logam Mangan Mn untuk Air Minum Sebelum dan Setelah Diolah Pada Lokasi I dan
Lokasi II Melalui Media Filtrasi pada Alat Pemurni Air
No Lokasi Sampel
Absorbansi A Konsentrasi
mgL A1
A2 A3
Ā 1
I Sebelum 0,0040 0,0042 0,0038 0,0040 0,5820 ± 0,0090
Sesudah 0,0012 0,0012 0,0013 0,0012 0,1691 ± 0,0021 2
II Sebelum 0,0044 0,0047 0,0047 0,0046 0,6715 ± 0,0063
Sesudah 0,0022 0,0024 0,0025 0,0023 0,3382 ± 0,0044
4.1.4.4. Persentasi Penurunan Konsentrasi Logam Mangan Mn