24
2.1.5 Wealth Kemakmuran
Kemakmuran dapat dilihat melalui Produk Domestik Regional Bruto PDRB. PDRB merupakan salah satu indikator makro yang digunakan untuk
mengukur keberhasilan proses pembangunan. Produk Domestik Bruto PDB atau Produk Domestik Regional Bruto PDRB adalah nilai tambah bruto seluruh
barang dan jasa yang tercipta atau dihasilkan di wilayah domestik suatu negara yang timbul akibat aktivitas ekonomi dalam suatu periode tertentu tanpa
memperhatikan apakah faktor-faktor produksi dimiliki residen atau non residen BPS Sumut, 2015. Semakin tinggi nilai aktivitas produksi dan jasa yang
dihasilkan semakin tinggi pula pendapatan yang dihasilkan, tingginya pendapatan akan meningkatkan kemampuan membayar berbagai pungutan yang ditetapkan
pemerintah yang akan digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan. Tingginya pendapatan yang diperoleh dari aktivitas
produksi dan jasa di daerah yang kemudian pendapatan tersebut dapat membiayai pengeluaran daerah menunjukkan bahwa daerah tersebut tidak bergantung kepada
transfer dari pemerintah pusat. Sehingga daerah tersebut dapat dikategorikan
mandiri.
2.1.6 Belanja Modal
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan PSAP No. 2 Paragraf 7 “belanja adalah semua pengeluaran dari rekening kas umum
Universitas Sumatera Utara
25 Negaradaerah yang mengurangi saldo anggaran dalam periode tahun anggaran
dan tidak akan diperoleh pembayarannya kembali”. Istilah belanja terdapat dalam Laporan Realisasi Anggaran. Salah satu jenis belanja menurut Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 adalah belanja modal. Belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap berwujud yang memberi
manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Nilai aset tetap dalam belanja modal yaitu sebesar harga belibangun aset ditambah seluruh biaya yang terkait dengan
pengadaanpembangunan aset sampai aset tersebut siap digunakan. Belanja modal meliputi belanja modal tanah, belanja modal peralatan dan mesin, belanja
modal gedung dan bangunan, belanja modal jalan, irigasi dan jaringan, belanja modal aset tetap lainnya.
Menurut Halim 2002:72 belanja modal merupakan pengeluaran pemerintah yang manfaatnya melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah aset atau
kekayaan daerah dan selanjutnya akan menambah belanja yang bersifat rutin seperti biaya operasi dan pemeliharaan. Belanja modal memiliki peranan yang
strategis karena karena sasaran penggunaannya untuk membiayai pembangunan dan di bidang sarana dan prasarana yang dapat menunjang kelancaran usaha
swasta dan pemenuhan pelayanan masyarakat. Tersedianya struktur yang baik diharapkan dapat menciptakan efisiensi dan efektivitas di berbagai sektor,
produktivitas masyarakat diharapkan semakin tinggi dan pada akhirnya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang baik
Universitas Sumatera Utara
26 diharapkan akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah sehingga dapat
mengurangi ketergantungan pemerintah daerah terhadap transfer dari pemerintah pusat. Rendahnya ketergantungan terhadap transfer dari pemerintah pusat
menunjukkan daerah tersebut adalah daerah yang mandiri. Hal ini memungkin daerah untuk membiayai pengeluaran rutin dan pembangunan daerah bersumber
dari Pendapatan Asli daerah.
2.1.7 Leverage