Variabel dependen Y Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

46 Aset Tetap lainnya. Variabel ini diukur melalui skala rasio dengan indikator atau rumus sebagai berikut: Belanja Modal = Belanja Tanah + Belanja Peralatan dan Mesin + Belanja gedung dan bangunan + Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan + Belanja Aset Tetap lainnya

3.4.1.6. Leverage X

6 Leverage menggambarkan besarnya hutang dari pihak eksternal dibandingkan dengan modal sendiri. Variabel ini diukur dengan skala rasio dengan indikator atau rumus sebagai berikut: �������� = ��������� ������� ���� � 100

3.4.2. Variabel dependen Y

Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen Indriantoro, 1999 : 63. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kemandirian Keuangan Daerah. Untuk mengukur seberapa besar tingkat kemandirian keuangan suatu daerah diukur dengan ukuran Derajat Kemandirian Fiskal Daerah atau Derajat Otonomi Fiskal Daerah yaitu rasio antara realisasi Pendapatan Asli Daerah dengan realisasi Total Penerimaan Daerah TPD Zaenuddin, 2012. Oleh karena itu Pendapatan Asli Daerah merupakan salah satu sumber yang harus dipacu pertumbuhannya karena PAD merupakan indikator penting untuk memenuhi Universitas Sumatera Utara 47 tingkat kemandirian pemerintah di bidang keuangan. Kemandirian keuangan daerah dapat dihitung melalui skala rasio dengan indikator sebagai berikut: Kemandirian Keuangan Daerah = ��������� ���������� ���� ����� ℎ ��� ��������� ����� ���������� ���� ℎ ��� x 100 Secara singkat defenisi operasional dan pengukuran variabel dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini. Tabel 3.1 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian Jenis Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala Ukur Variabel Independen X DAU adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar-daerah untuk membiayai kebutuhan daerah dalam rangka pembiayaan desentralisasi ��� = ������������ ����������������������������� ℎ x 100 Rasio Universitas Sumatera Utara 48 X 1 Dana Alokasi Khusus adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah sesuai dengan prioritas nasional X 2 ��� = ��������� ��� ����������������������������� ℎ x 100 Rasio Dana Bagi Hasil adalah dana yang bersumber dari APBN yang dibagihasilka n kepada daerah berdasarkan angka presentasi tertentu X 3 ��� = ��������� ��� �����������������������������ℎ � 100 Rasio Wealth menggunakan PDRB PDRB atas dasar harga konstan Rasio Universitas Sumatera Utara 49 sebagai alat ukur pertumbuhan ekonomi yang menggambark an jumlah nilai produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi dalam suatu wilayah atau region pada suatu jangka waktu tertentu X 4 Belanja modal merupakan akumulasi dari Belanja Tanah, Belanja Peralatan dan Mesin, Belanja gedung dan bangunan, Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan dan Belanja Aset Tetap lainnya.X 5 Belanja Modal = Belanja Tanah + Belanja Peralatan dan Mesin + Belanja gedung dan bangunan + Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan + Belanja Aset Tetap lainnya Rasio Universitas Sumatera Utara 50

3.5. P

o p u l a s i dan Sampel Penelitian 3.5.1. Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, kejadian, benda-benda yang menarik peneliti untuk diteliti dan ditelaah. Populasi yang dipilih peneliti untuk ditelaah akan menjadi pembatas dari hasil penelitian yang diperoleh. Artinya penelitian hanya akan berlaku pada populasi yang dipilih Indrawati, 2015 : 164. Populasi penelitian ini adalah 33 Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara seperti terlihat pada Tabel 3.2. Leverage menggambarka n besarnya hutang dari pihak eksternal dibandingkan dengan modal sendiri X 6 Leverage = ��������� ������� ���� � 100 Rasio Variabel dependen Y Kemandirian keuangan daerah adalah indikator utama dalam mengukur kemampuan daerah membiayai sendiri kegiatan pemerintahan daerah yang dijalankan.Y ��� = ��������� ��� ��������� ����� ���������� �����ℎ � 100 Rasio Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

7 86 98

Pengaruh Dana Perimbangan Dan Fiscal Stress Terhadap Belanja Daerah Di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

8 54 127

Pengaruh Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Peningkatan Belanja Modal pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 54 73

Pengaruh Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Terhadap Belanja Modal Pemerintah Daerah pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumatra Utara

8 65 63

Pengaruh Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

4 59 87

Pengaruh Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Belanja Daerah Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

8 99 92

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Terhadap Pengalokasian Belanja Modal Studi Kasus Pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Periode Tahun 2009 - 2013

7 91 132

Analisis Pengaruh Transfer Dana Perimbangan, Pendapatan Asli Daerah, dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

3 50 114

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Transfer Terhadap Belanja Modal pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

0 52 85

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Dana Transfer Terhadap Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Aceh

0 0 14