Analisis Statistik Deskriptif Uji Hipotesis Penelitian

43 Uji yang dipakai adalah uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan uji hipotesis untuk membantu peneliti dalam mengolah dan menginterprestasikan data guna menghasilkan keputusan penelitian.

3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif akan memberi gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, maksimum, dan minimum. Statistik deskriptif dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai distribusi dan perilaku data sampel tersebut Ghozali, 2011.

3.7.2 Pengujian Asumsi Klasik

Untuk mendeteksi adanya penyimpangan asumsi klasik maka dilakukan uji normalitas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas Ghozali, 2009: 90. Agar terciptanya parameter yang baik maka persamaan regresi harus memenuhi asumsi klasik. Parameter yang baik adalah parameter yang tidak bias, efisien dan konsisten.

3.7.2.1 Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2006: 110. Dasar penarikan kesimpulan dari uji normalitas adalah data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai Asymptotic Significance 0,05. Yaitu dengan Uji normalitas data menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test yang membandingkan Asymptotic Significance dengan α = 5. Universitas Sumatera Utara 44

3.7.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikoloniearitas adalah uji yang menggunakan korelasi antara variabel independen yang akan digunakan untuk persamaan regresi. Uji ini bertujuan untuk menguji apa model regresi ditemukan adanya korelasi antara beberapa variabel independen. Model regresi yang baik harusnya tidak terjadi korelas, jika ada korelasi maka variabel tidak ortogonal atau variabel bebas yang nilai korelasi antar sesame variabel bebas dari nol Ghozali, 2006: 91. Agar tidak ada terjadi korelasi, maka cara untuk mengatasi masalah multikolinearitas ini Ghozali, 2006: 95 adalah: a. Menggabungkan data crossection dan time series pooling data b. Keluarkan satu atau lebih variabel independen yang mempunyai korelasi tinggi dari model regresi dan identifikasikan variabel independen lainnya untuk membantu prediksi. c. Transformasi variabel merupakan salahs atu cara mengurangi hubungan linear di antara variabel independen. Transformasi dapat dilakukan dalam bentuk logaritma natural dan bentuk first difference atau delta. d. Gunakan model dengan variabel independen yang mempunyai korelasi tinggi hanya semata-mata untuk predisi tanpa mencoba menginterpretasikan koefisien regresinya. e. Gunakan metode analisis yang lebih canggih seperti Bayesian regression atau dalam kasus khusus ridge regression. f. Gunakan center data untuk analisis. Center data adalah data mentah dikurangi nilai mean Xi – Xmean. Menurut Ghozali 2006: 91 dalam mendeteksi ada atau tidak multikoloniearitas dalam model regresi adalah dengan: 1. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individu variabel-variabel bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat. 2. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Jika antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi diatas 0,90 maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara 45 3. Multikolinearitas dapat juga dilihat dari lorerance dan Variance Inflation Factor VIF. Batas toleransi value adalah 0,10 dan VIF adalah 10. Apabila nillai tolerance value kurang dari 0,10 atau VIF lebih dari 10 maka terjadi multikolinearitas. Tujuan uji multikolinearitas untuk mengetahui apa tiap variabel independen saling berhubungan secara linear atau tidak.

3.7.2.3 Uji Heterokedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apa dalam model regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Heteroskedastisitas. Menurut Ghozali 2006: 105, model regresi yang baik adalah Homoskesdatisitas atau tidak terjadinya Heteroskedastisitas.

3.7.2.4 Uji Autokorelasi

Ghozali 2006: 95 menyatakan bahwa uji autokorelasi bertujuan apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan penggangu pada periode t-1 sebelumnya. Jika ada korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Uji statistic yang dipergunakan adalah uji Durbin-Watson dan Run-Test. Kriteria Durbin-Watson adalah sebagai berikut: 1. Angka D-W dibawah -2 berarti ada ditemukan autokorelasi positif 2. Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi 3. Angka D-W di atas +2 berarti ada ditemukan autokorelasi negative. Universitas Sumatera Utara 46

3.7.3 Uji Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji kemampuan variabel independen GCG diproksikan dengan dewan komisaris, dewan direksi, dan komite audit dan CSR perusahaan dalam mempengaruhi variabel dependen atau tindakan pajak agresif. Pengujian ini menggunakan alat analisa statistik yaitu uji t, uji F, juga uji koefisien determinasi. 1. Analisis Regresi Linear Berganda Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda untuk melihat pengaruh beberapa variabel independen dinyatakan dengan notasi X, terhadap variabel dependen yang dinyatakan dengan notasi Y berdasarkan perkembangan secara proporsional. Pengambilan keputusan Ha H3 diterima jika nilai signifikansi F hitung 5 dan persamaan model regresi linear berganda berdasarkan uji F sebagai berikut: Y = α + β1X1.1 + β2X1.2 + β3X1.3e+ β4X2 + e Y = Tindakan pajak agresif Keterangan: X1.1 = GCG dewan komisaris X1.2 = GCG dewan direksi X1.3 = GCG komite audit X2 = Corporate Social Responsibility Α = Konstanta β1 β2 β3 β4 = Koefisien Regresi e = Error tingkat kesalahan Universitas Sumatera Utara 47 2. Uji t Uji t dilakukan untuk mengetahui apa secara individu atau parsial beberapa variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen penelitian yaitu tindakan pajak agresif. Pengambilan keputusan H1.1-H1.3 dan H2 diterima jika nilai t hitung t tabel dan nilai signifikan 5. 3. Uji F Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini Uji F akan digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen penelitian atau Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility di dalam perusahaan secara bersamaan simultan mempunyai pengaruh terhadap adanya tindakan pajak agresif. Mendeteksi pengaruh secara simultan dari variabel independen dilakukan dengan uji-F, dengan kriteria jika F hitung F tabel dan signifikansinya 0,05, maka H3 diterima. 4. Uji Koefisien Determinasi R 2 Uji koefisien determinasi atau R 2 akan mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai koefisien determinasi yang kecil berarti menandakan kemampuan variabel-variabel independen dalam menjleaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu, berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel Universitas Sumatera Utara 48 dependen. Kelemahan dari R 2 saat digunakan adalah bias terhadap jumlah independen yang dimasukkan ke dalam model. Karena dalam penelitian ini akan menggunakan banyak variabel independen, maka nilai Adjusted R 2 akan lebih tepat digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen penelitian. Universitas Sumatera Utara 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Statistik Deskriptif Pada statistik deskriptif terdapat gambaran atau deskripsi dari suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum dan sum. Dalam memberikan gambaran analisis statistic deskriptif dari penelitian ini maka akan dijelaskan pada tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance Pajak_Agresif Y 52 -.03 4.57 .5437 .64037 .410 Dewan_Komisaris X1.1 52 1.10 2.48 1.6915 .28651 .082 Dewan_Direksi X1.2 52 1.10 2.08 1.6037 .22811 .052 Komite_Audit X1.3 52 .69 1.95 1.1642 .19071 .036 CSR X2 52 -2.41 .60 -.7567 .78290 .613 Valid N listwise 52 Sumber: Output aplikasi SPSS diolah pada 2016 Dari tabel 4.1 diatas, dapat di berikan gambaran atau deskripsi dari data penelitian, yaitu: Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility Terhadap Tindakan Pajak Agresif Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 -2013

48 518 89

PENGARUH PROFITABILITAS, MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF (Studi pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014)

5 23 134

Pengaruh Karakteristik Good Corporate Governance (GCG) terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 1 26

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility Terhadap Tindakan Pajak Agresif pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility Terhadap Tindakan Pajak Agresif pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility Terhadap Tindakan Pajak Agresif pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility Terhadap Tindakan Pajak Agresif pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 24

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility Terhadap Tindakan Pajak Agresif pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility Terhadap Tindakan Pajak Agresif pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

ABSTRAK Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility terhadap Tindakan Pajak Agresif Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 -2013

0 0 10