13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Teoritis
2.1.1 Teori Agensi
Fakta yang mendasar pada teori agensi adalah para manajer memiliki tujuan-tujuan pribadi yang bersaing atau berlawanan dengan tujuan
memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Para manajer diberi kekuasaan oleh para pemilik perusahaan untuk membuat keputusan, di mana hal ini menciptakan
potensi konflik kepentingan yang dikenal sebagai teori keagenan agency theory. Hubungan keagenan agency relationship terjadi ketika satu atau lebih individu
yang disebut sebagai principal menyewa individu atau organisasi lain, yang disebut sebagai agen, untuk melakukan sejumlah jasa dan mendelegasikan
kewenangan untuk membuat keputusan kepada agen tersebut. Potensi konflik kepentingan terjadi antara agen dengan pemegang saham luar atau antara agen
dengan kreditor atau pemilik utang Brigham, 2006: 36. Agency problem akan timbul karena tindakan pajak agresif yang dilakukan
perusahaan akan memperoleh keuntungan yang baik untuk pemilik atau pemegang saham perusahaan. Keuntungan yang diperoleh adalah penghematan pajak
sehinggan kas yang dinikmati pemilik atau pemegang saham akan menjadi lebih besar. Tim manajer akan mendapatkan kompensasi pula dari para pemilik maupun
pemegang saham perusahaan. Terlebih lagi, tim manajer bisa mempunyai kesempatan untuk melakukan rent extraction Chen et al., 2008: 23. Agency
Universitas Sumatera Utara
14
theory dapat diatasi dengan dua cara Gitman, 2007 dalam Hidayanti, 2013: 29, sebagai berikut:
1. Market Forces
Cara ini dilakukan dengan cara pemegang saham yang memiliki saham mayoritas, seperti investor institusional yang biasanya berupa perusahaan
asuransi jiwa, mutual fund, perusahaan dana pension. Melalui hak suara mayoritas maka diyakini akand apat mengatasi masalah agensi yang akan
muncul. Hal yang dilakukan yaitu dengan memberikan tekanan pada manajer untuk bekerja lebih baik ataupun menggantikan manajemen yang
dianggap tidak dapat memenuhi kesejahteraan pemegang saham ataupun pemilik perusahaan. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk
menimbulkan motivasi di tim manajer untuk bertindak sesuai dengan kepentingan para pemilik perusahaan.
2. Agency Cost
Cara ini dilakukan karena agency cost merupakan biaya yang akan dikeluarkan untuk mengurangi agency cost sekaligus untuk pemenuhan
kesejahteraan para pemegang saham. Biaya yang dikeluarkan berasal dari biaya insentif yang nantinya akan diberikan kepada manajer untuk
memaksimalkan harga saham perusahaan. Lalu, agency cost juga timbul oleh adanya pengawasan terhadap setiap tindakan manajer, yang dimana
sistem pengawasan tersebut adalah corporate governance.
2.1.2 Tindakan Pajak Agresif