27
No. 36 tahun 2008 yang berisi beberapa aturan terkait biaya-biaya yang bisa dikurangkan dari penghasilan bruto perusahaan yaitu yang berkaitan dengan isu
konsumen, pengembangan masyarakat, lingkungan, ketenagakerjaan, dan hak asasi manusia. Biaya yang dapat dikurangi dari penghasilan bruto perusahaan
yaitu biaya promosi, beasiswa, magang dan pelatihan, kupon makanan dan minuman bagi pegawai kriteria dan daerah tertentu beban pengolahan limbah,
cadangan biaya penanaman kembali untuk usaha kehutanan, cadangan biaya penutupan dan pemeliharaan tempat pembuangan limbah industry untuk usaha
pengolahan limbah industri dan cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tindakan pajak agresif telah di teliti oleh beberapa peneliti terdahulu yang menghasilkan temuan yang beragam dan dengan memakai berbagai variabel yang
berbeda. Penelitian terdahulu dengan tindakan pajak agresif sebagai variabel dependennya terdapat banyak perbedaan dari variabel-variabel independennya.
Penelitan Yoehana 2013 yang berjudul Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Agresivitas Pajak Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2011, mereplikasi penelitian dari Lanis dan Richardson 2012 dengan meneliti
pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas Pajak mendapatkan hasil bahwa semakin tinggi pengungkapan CSR pada suatu
perusahaan, semakin rendah pula tingkat agresivitas pajaknya. Penelitian Yoehana
Universitas Sumatera Utara
28
ini menggunakan 98 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2011 sebagai populasi penelitiannya. Sampel penelitian ini dipilih dengan
metode purposive sampling dan memperoleh 49 perusahaan per tahun yang memenuhi kriteria sampel. Data penelitian ini dianalisis menggunakan model
analisis regresi ordinary least square. Hasil penelitian Yoehana menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengungkapan CSR suatu perusahaan, semakin
rendah tingkat agresivitas pajaknya. Penelitian lainnya mengambil judul Pengaruh Antara Kepemilikan
Keluarga dan Corporate Governance Terhadap Tindakan Pajak Agresif oleh Hidayanti 2013. Penelitian ini mengambil populasi perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI pada periode tahun 2008 sampai tahun 2011. Data sampel penelitian dikumpulkan dengan metode purposive sampling, dan dianalisis dengan
analisis regresi. Hasil yang di dapat dari penelitian ini adalah bahwa kepemilikan keluarga tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tindakan pajak agresif.
Sedangkan corporate governance memiliki pengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif. Penelitian ini mengukur tindakan pajak agresif dengan pengukuran
yang ada pada penelitian Yoehana 2013 sebelumnya yang mengukur tindakan pajak agresif dengan dua ukuran effective tax rates dan satu ukuran book tax
differences. Penelitian Winarsih, Prasetyono, dan Kusufi 2014 berjudul Pengaruh
Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility Terhadap Tindakan Pajak Agresif Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI
Tahun 2009-2012 mempunyai tujuan untuk menganalisis pengaruh dari GCG dan
Universitas Sumatera Utara
29
CSR terhadap tindakan pajak agresif. Penelitian ini mengajukan hipotesis: 1 Ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif perusahaan
2 Ukuran dewan direksi berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif perusahaan 3 Ukuran komite audit berpengaruh terhadap tindakan pajak agreisf perusahaan
4 Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif perusahaan. Populasi penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2012. Sampel penelitiannya telah dipilih sebanyak 80 perusahaan dengan metode purposive sampling. Metode
analisis penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini adalah ukuran dewan komisaris berpengaruh pada tindakan pajak
agresif perusahaan. Sedangkan ukuran dewan direksi, ukuran komite audit, dan Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh pada tindakan pajak agresif
perusahaan. Ikhtisar hasil penelitian terdahulu tercantum pada table 2.1.
Universitas Sumatera Utara
30
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
No
Nama Peneliti dan Tahun
Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
1. Lanis and
Richardson 2012
Corporate Social Responsibility
and Tax Aggressiveness
Variabel Independen: Corporate Social
Responsibility Variabel Dependen:
Corporate Tax Agressiveness.
The higher the level of CSR disclosure
of a corporation, the lower is the level of
corporate tax aggressiveness.
2. Hidayanti
2012 Pengaruh Antara
Kepemilikan Keluarga dan
Corporate Governance
Terhadap Tindakan Pajak
Agresif Variabel Independen:
Kepemilikan Keluarga. Corporate Governance.
Variabel Dependen: Tindakan Pajak Agresif.
Kepemilikan keluarga tidak
memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap tindakan pajak agresif.
Corporate governance
berpengaruh signifikan terhadap
tindakan pajak agresif.
3. Winarsih,
Prasetyono, dan Kusufi
2014 Pengaruh Good
Corporate Governance dan
Corporate Sosial Responsibility
Terhadap Tindakan Pajak
Agresif Studi pada
Perusahaan Manufaktur yang
Listing di BEI Tahun 2009-
2012 Variabel Independen:
Ukuran Dewan Direksi Ukuran Dewan Komisaris
Ukuran Komite Audit Tanggung Jawab Sosial
Variabel Dependen: Tindakan Pajak Agresif
Ukuran dewan komisaris
berpengaruh terhadap tindakan
pajak agresif perusahaan.
Ukuran dewan direksi, ukuran
komite audit dan corporate social
responsibility tidak berpengaruh
terhadap tindakan pajak agresif
perusahaan.
4. Yoehana
2013 Analisis
Pengaruh Corporate Social
Responsibility Terhadap
Agresivitas Pajak Studi
Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun
2010-2011 Variabel Independen:
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Variabel Dependen: Agresivitas Pajak
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa semakin tinggi tingkat
pengungkapan CSR suatu perusahaan,
semakin rendah tingkat agresivitas
pajaknya.
Universitas Sumatera Utara
31
2.3 Kerangka Konseptual