74
BAB IV KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Sebagai daerah otonomi baru, pemerintah daerah Labuhanbatu Selatan diberi wewenang untuk mengelola sendiri keungannya sekaligus menentukan arah
kebijakan pembangunan yang akan dilaksanakan demi tercapainya kesejahteraan penduduk di daerahnya dengan mempertimbangkan segenap potensi, sumber daya
serta faktor-faktor lainnya, baik faktor pendukung maupun faktor penghambat. Aparat Pemerintah Daerah harus mampu menjalankan tugasnya dalam mengatur
dan mengurus rumah tangganya daerahnya. Untuk dapat mengelola sumber daya yang sedemikian besar itu, pemerintah daerah dituntut memiliki sumber daya
aparatur yang berkualitas yaitu memiliki kemampuan teknis dan manajerial, pro- fesional dan komitmen yang tinggi agar dapat menjamin tercapainya tujuan
pelaksanaan otonomi daerah secara efektif untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, meningkatkan demokratisasi, meningkatkan partisipasi
masyarakat, meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan. Sebagai sebuah daerah otonomi baru dan telah disahkan sejak tahun 2008,
Kabupaten Labuhanbatu Selatan mulai membenahi berbagai sektor pembangunan demi mengurangi ketergantungan terhadap pemerintah pusat. Dengan adanya
kebijakan pembangunan yang tepat maka pemerintah daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan dapat mengurangi beban pemerintah pusat. Selain itu, kinerja
terbaik dari segenap pemangku jabatan mulai dari kepala daerah sampai kepada lembaga terkecil juga sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan
daerah yang berjalan secara maksimal dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Pemerintah daerah mempnyai kinerja yang baik apabila pemerintah daerah mampu untuk melaksanakan tugas-tugas dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Seperti yang dikatakan oleh Anderson bahwa kebijakan bukan hanya sebuah keputusan sederhana untuk memutuskan sesuatu dalam suatu momen
tertentu, namun kebijakan harus dilihat sebagai sebuah proses. Itu sebabnya
Universitas Sumatera Utara
75 kebijakan yang telah dibuat dan kegiatan yang diambil oleh Pemerintah Daerah
Labuhanbatu Selatan telah berjalan dan memberi dampak yang baik. Sepandangan dengan apa yang diungkapkan oleh Anwar Prabu Mangkunegara bahwa kinerja
merupakan sebuah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya. Dari hasil kerja secara data dan temuan di lapangan kinerja pemerintah daerah Labuhanbatu Selatan terus mengalami peningkatan
setiap tahunnya. Keberhasilan pembangunan pasca pemekaran yang ada di Kabupaten
Labuhanbatu Selatan juga dapat dinilai dari adanya keinginan dari pemerintah daerah setempat untuk memperoleh hasil atau prestasi virus n Ach. David C
McClelland berpendapat bahwa ada hubungan yang positif antara motif berprestasi dengan pencapaian kinerja. Berdasarkan teori tersebut, maka dapat ditarik bahwa
pemerintah daerah akan mampu mencapai kinerja maksimal jika ia memiliki n Ach yang tinggi. Pembangunan yang terlksana di Kabupaten Labuhanbatu Selatanjuga
tidak lepas dari apa yang dikatakan Schoorl dalam teori modernisasinya, yang menyebutkan bahwa proses modernisasi yang terjadi di negara-negara yang sedang
berkembang termasuk daerah berkembang seperti Kabupaten Labuhanbatu Selatan, memiliki jenis proses tersendiri yang didasarkan pada usaha-usaha daerah tersebut
untuk mengejar ketertinggalan yang jauh dari daerah lain.
4.2. Saran