Kesimpulan Analisis Kinerja Pemerintah Daerah Labuhanbatu Selatan Dalam Percepatan Pembangunan Tahun 2011-2015

74 BAB IV KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan

Sebagai daerah otonomi baru, pemerintah daerah Labuhanbatu Selatan diberi wewenang untuk mengelola sendiri keungannya sekaligus menentukan arah kebijakan pembangunan yang akan dilaksanakan demi tercapainya kesejahteraan penduduk di daerahnya dengan mempertimbangkan segenap potensi, sumber daya serta faktor-faktor lainnya, baik faktor pendukung maupun faktor penghambat. Aparat Pemerintah Daerah harus mampu menjalankan tugasnya dalam mengatur dan mengurus rumah tangganya daerahnya. Untuk dapat mengelola sumber daya yang sedemikian besar itu, pemerintah daerah dituntut memiliki sumber daya aparatur yang berkualitas yaitu memiliki kemampuan teknis dan manajerial, pro- fesional dan komitmen yang tinggi agar dapat menjamin tercapainya tujuan pelaksanaan otonomi daerah secara efektif untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, meningkatkan demokratisasi, meningkatkan partisipasi masyarakat, meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan. Sebagai sebuah daerah otonomi baru dan telah disahkan sejak tahun 2008, Kabupaten Labuhanbatu Selatan mulai membenahi berbagai sektor pembangunan demi mengurangi ketergantungan terhadap pemerintah pusat. Dengan adanya kebijakan pembangunan yang tepat maka pemerintah daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan dapat mengurangi beban pemerintah pusat. Selain itu, kinerja terbaik dari segenap pemangku jabatan mulai dari kepala daerah sampai kepada lembaga terkecil juga sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan daerah yang berjalan secara maksimal dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Pemerintah daerah mempnyai kinerja yang baik apabila pemerintah daerah mampu untuk melaksanakan tugas-tugas dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seperti yang dikatakan oleh Anderson bahwa kebijakan bukan hanya sebuah keputusan sederhana untuk memutuskan sesuatu dalam suatu momen tertentu, namun kebijakan harus dilihat sebagai sebuah proses. Itu sebabnya Universitas Sumatera Utara 75 kebijakan yang telah dibuat dan kegiatan yang diambil oleh Pemerintah Daerah Labuhanbatu Selatan telah berjalan dan memberi dampak yang baik. Sepandangan dengan apa yang diungkapkan oleh Anwar Prabu Mangkunegara bahwa kinerja merupakan sebuah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dari hasil kerja secara data dan temuan di lapangan kinerja pemerintah daerah Labuhanbatu Selatan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Keberhasilan pembangunan pasca pemekaran yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Selatan juga dapat dinilai dari adanya keinginan dari pemerintah daerah setempat untuk memperoleh hasil atau prestasi virus n Ach. David C McClelland berpendapat bahwa ada hubungan yang positif antara motif berprestasi dengan pencapaian kinerja. Berdasarkan teori tersebut, maka dapat ditarik bahwa pemerintah daerah akan mampu mencapai kinerja maksimal jika ia memiliki n Ach yang tinggi. Pembangunan yang terlksana di Kabupaten Labuhanbatu Selatanjuga tidak lepas dari apa yang dikatakan Schoorl dalam teori modernisasinya, yang menyebutkan bahwa proses modernisasi yang terjadi di negara-negara yang sedang berkembang termasuk daerah berkembang seperti Kabupaten Labuhanbatu Selatan, memiliki jenis proses tersendiri yang didasarkan pada usaha-usaha daerah tersebut untuk mengejar ketertinggalan yang jauh dari daerah lain.

4.2. Saran