30 Tabel 2.3.
Komposisi Penduduk Labuhanbatu Selatan Menurut Agama Yang Dianut No
Kecamatan Agama
Islam Protestan Khatolik
Budha Hindu
1 Kotapinang
88,23 10,12
0,83 0,00
0,81 2
Kampung Rakyat 86,73
12,61 0,49
0,01 0,15
3 Torgamba
71,36 27,37
1,07 0,00
0,20 4
Sei Kanan 96,75
3,08 0,14
0,00 0,02
5 Silangkitang
98,58 1,37
0,01 0,01
0,03 Jumlah
84,09 14,96
0,67 0,01
0,27
Sumber:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2014
Penduduk beragama Muslim terbanyak berada di Kecamatan Silangkitang, diikuti oleh Kecamatan Sungai Kanan dan Kampung Rakyat. Penduduk dengan agama
Protestan banyak berada di Kecamatan Torgamba. Penduduk dengan agama Khatolik lebih banyak di Kecamatan Torgamba. Hindu dan Budha banyak berada di Kotapinang
dan Kampung Rakyat. Kabupaten Labuhanbatu Selatan merupakan salah satu sentra perkebunan sawit
dan karet di Sumatera Utara. Total luas perkebunan yang terdapat di Kabupaten Labuhanbatu Selatan ialah 68.810 Ha dengan luas tanaman perkebunan sawit sebesar
42.830 Ha dan luas tanaman karet adalah 25.980 Ha. Etnis yang terdapat di Kabupaten Labuhanbatu Selatan cukup beragam
diantaranya: Jawa 49,93, Batak 45, yang terdapat di Kabupaten Labuhanbatu Selatan cukup beragam diantaranya: Jawa 49,93, Batak 45,43, Minang 0,58, Melayu 0,
47, Aceh 0,15 dan lainnya 3,43.
2.3. Sistem Pemerintahan
Dasar hukum pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah Undang- undang No. 22 Tahun 2008 dengan ibukota daerahnya ialah Kotapinang. Pada tahun
Universitas Sumatera Utara
31 2011-2015 Kabupaten Labuhanbatu Selatan dipimpin oleh Bapak H. Wildan Aswan
Tanjung SH. MM dan Drs. H Maslin Pulungan MM sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pertama di Labuhanbatu Selatan. Kepemimpinan Bupati pertama ini berlanjut pada
periode 2016-2020 dengan terpilihnya kembali pada pemilihan umum 2016 silam. Dari hasil pemilu 2009 ada 30 orang wakil rakyat dari 16 partai yang duduk sebagai anggota
DPRD Kabupaten Labuhanbatu Selatan, dimana yang terbanyak berasal dari Partai Golongan Karya dan Partai Demokrat yaitu masing-masing sebanyak 5 orang. Anggota
DPRD tersebut terdiri dari 23 orang laki-laki dan 7 orang perempuan. Pada pemilu 2014 ada sebanyak 35 anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu
Selatan yang duduk sebagai anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang terdiri dari 10 partai untuk periode 2014-2019. Seperti yang telah dijelaskan diatas
Kabupaten Labuhanbatu Selatan terdiri dari 5 Kecamatan yakni 1 Kecamatan Kotapinang, 2 Kecamatan Kampung Rakyat, 3 Kecamatan Torgamba, 4
Kecamatan Sei Kanan, 5 Kecamatan Silangkitang. Selain 5 kecamatan tersebut, terdapat juga 2 kelurahan dan 52 desa.
Dalam melaksanakan fungsi pemerintanhan untuk melayani masyarakat, Kaupaten Labuhanbatu Selatan didukung oleh 2.815 orang Pegawai Negeri Sipil PNS
yang terdiri dari 18 orang bergolongan I, 552 orang bergolongan II, 1.453 orang bergolongan III, dan 792 orang bergolongan IV. Berdasarkan tingkat pendidikan,
sebgaian besar PNS tersebut merupakan tamatan Diploma yaitu sebanyak 632 orang, kemudian 1.571 orang tamat S1S2S3, dan 561 orang tamat SLTA. Persentase
Pegawai Negeri Sipil berdasarkan golongan dan tingkat pendidikan yang dimiliki dapat dilihat pada tabel 2.4 sebagai berikut.
Tabel 2.4. Persentase Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Golongan dan Tingkat Pendidikan
Golongan Pendidikan
I II
III IV
SLTA D3
S1S2S3 18
552 1.453
792 561
632 1.571
Sumber: BPS dan BAPPEDA Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Universitas Sumatera Utara
32 Kabupaten Labuhanbatu Selatan memiliki lambang daerah sebagai identitas
derahnya. Adapun Lambang daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Lambang Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Sumber: BAPPEDA Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Adapun makna dan arti lambang daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan
23
adalah sebagai berikut: 1.
Perisai Bersegi Lima dikelilingi warna putih, melambangkan bahwa Kabupaten Labuhanbatu Selatan merupakan daerah otonom yang dibentuk berazaskan
Pancasila dan UUD 1945, sebagai cerminan jiwa masyarakat yang memiliki keinginan kuat untuk maju dalam naungan wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia. 2.
Padi 1 satu bulir dengan 21 dua puluh satu butir kapas dengan jumlah 8 delapan buah, serta tali simpul 7 tujuh, menunjukkan bahwa pembentukan
Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada tanggal 21Juli 2008 serta melambangkan rasa nasionalisme masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Selatan untuk bersama-
sama membangun daerah berkecukupan sandang dan pangan menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.
23
Buku Profil Labuhanbatu Selatan. 2014. hal.v
Universitas Sumatera Utara
33 3.
Bintang, menunjukkan masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Selatan merupakan masyarakat yang religius dengan menjunjung tinggi keimanan dan ketakwaan
terhadap Tuhan YME. 4.
Pita Merah bertuliskan Labuhanbatu Selatan, menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah masyarakat yang gigih dan menghargai
jasa pejuang para pendahulu, namun tetap bersatu dalam jaminan silaturahmi dan persaudaraan.
5. Buah Pinang, menggambarkan buah pinang yang di dalamnya terdapat
beberapa simbol sebagai perwujudan terhadap Kotapinang sebagai cikal bakal wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan, sebagaimana diamanatkan UU
Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Selatan di Provinsi Sumatera Utara yang menyebutkan bahwa ibukota Kabupaten
Labuhanbatu Selatan berada di kecamatan Kotapinang. 6.
Karet, Kelapa Sawit, Ikan Baung, dan Udang Galah, bermakna menunjukkan bahwa daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan merupakan daerah penghasil
karet dan sawit sebagai potensi unggulan daerah. Sedangkan ikan baung dan udang galah merupakan hasil khas daerah.
7. Simpang Tiga, menunjukkan bahwa Kota Pinang sebagai Ibukota Kabupaten
Labuhanbatu Selatan berada di 3 jalur lintas sumatera yang menghubungkan 3 provinsi Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Barat dan merupakan lokasi
strategis serta tempat transit berbagai kegiatan yang dapat menunjang kehidupan perekonomian masyarakat.
8. Warna Biru Langit, Menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Labuhanbatu
Selatan senantiasa berada dalam kedamaian dan ketentraman. 9.
Warna Dasar Kuning, menunjukkan bahwa Kabupaten Labuhanbatu Selatan dalam sejarahnya merupakan daerah yang pernah mengalami zaman keemasan
melalui kesultanan yang pernah ada dahulu dan Kotapinang menjadi pusat perdagangan melalui lintasan pelayaran di Sungai Barumun.
Universitas Sumatera Utara
34
2.4. Visi dan Misi