Hubungan Karakteristik Anggota Dengan Dinamika Organisasi P3A Tidak Berbadan Hukum

5.4.2 Hubungan Karakteristik Anggota Dengan Dinamika Organisasi P3A Tidak Berbadan Hukum

Hasil analisis hubungan antara karakteristik umur, luas lahan, pendidikan formal, pengalaman bertani dan frekuensi iuran petani anggota dengan dinamika organisasi P3A Tidak Berbadan Hukum dapat dilihat pada Tabel 20 berikut ini: Tabel 22. Hubungan Antara Karakteristik Anggota Dengan Dinamika Organisasi P3A Tidak Berbadan Hukum Umur Luas Pendidikan Pengalaman Iuran Correlation Coefficient -,635 -,066 ,449 -,470 ,707 Sig. 2-tailed ,000 ,729 ,013 ,009 ,000 Sumber lampiran 11 diolah Berikut ini penjelasan dari Tabel 20 di atas 1. Variabel umur signifikan berhubungan dengan dinamika organisasi ditunjukan dari nilai sig,2-tailed sebesar 0,000 0,005 artinya kedua variabel berhubungan. Hubungan yang terjadi adalah hubungan secara negatif, artinya apabila anggota P3A Tidak Berbadan Hukum semakin tua meningkat 1 tahun maka akan menurunkan skor dinamika organisasi P3A Tidak Berbadan Hukum sebesar 0,6 hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai korelasi sebesar 0,677, serta hubungan antara keduanya masuk dalam ketegori sedang. 2. Variabel luas lahan signifikan tidak berhubungan dengan variabel dinamika organisasi P3A Tidak Berbadan Hukum, hal itu ditunjukan dari nilai signifikansi korelasi sebesar 0,898 0,05. 3. Variabel pendidikan signifikan berhubungan dengan variabel dinamika organisasi P3A Tidak Berbadan Hukum hal ini ditunjukan dari nilai signifikan sebesar 0,012 0,05. Nilai correlation yang diperoleh adalah 0,44 artinya Universitas Sumatera Utara hubungan kedua variabel sedang dan bertanda positif menunjukan hubungan keduanya adalah searah artinya apabila pendidikan seseorang semakin tinggi maka akan menaikan skor dinamika organisasi Tidak Berbadan Hukum. 4. Variabel pengalaman bertani signifikan berhubungan dengan variabel dinamika organisasi P3A Tidak Berbadan Hukum, hal ini ditunjukan dari nilai signifikansi sebesar 0,009 0,05. Hubungan yang terjadi antara kedua variabel sedang, ditunjukan dari nilai correlation sebesar -0,47, serta tanda negatif menunjukan hubungan antara kedua variabel adalah berlawanan artinya semakin lama orang berusaha tani maka skor dinamika organisasi P3A Tidak Berbadan Hukum semakin rendah, begitu pula sebaliknya. 5. Variabel frekuensi iuran signifikan berhubungan dengan variabel dinamika organisasi P3A Tidak Berbadan Hukum, hal ini ditunjukan dari nilai signifikansi sebesar 0,000 0,05. Hubungan yang terjadi antara kedua variabel kuat ditunjukan dari nilai correlation sebesar 0,77 serta tanda positif menunjukan hubungan antara kedua variabel adalah searah artinya semakin rajin anggota membayar iuran akan meningkatkan skor dinamika organisasi Tidak Berbadan Hukum, begitu pula sebaliknya. Berdasarkan hasil analisis hubungan umur, luas lahan, pendidikan, pengalaman bertani, dan frekuensi iuran dengan dinamika organisasi P3A Tidak Berbadan Hukum bahwa variabel yang memiliki hubungan dengan variabel dinamika organisasi P3A Tidak Berbadan Hukum adalah variabel umur, pendidikan, pengalaman bertani, dan frekuensi iuran sedangkan variabel luas lahan tidak memiliki hubungan dengan variabel dinamika organisasi P3A Tidak Berbadan Hukum. Universitas Sumatera Utara Tabel 23. Perbedaan Hubungan Karakteristik Anggota Terhadap Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum Dan Tidak Berbadan Hukum Keterangan Organisasi P3A Berbadan Hukum Tidak Berbadan Hukum Nilai korelasi sig2-tailed Nilai korelasi sig2-tailed Umur -0,314 0,091 -0,635 0,000 Luas lahan 0,379 0,069 -0,066 0,729 Pendidikan 0,105 0,579 0,449 0,013 Pengalaman bertani -0,259 0,166 -0,470 0,009 Frekuensi iuran 0,200 0,290 0,707 0,000 Sumber. Lampiran 10 Berdasarkan hasil analisa hubungan karakteristik umur, luas lahan, pendidikan, pengalaman bertani, dan frekuensi iuran anggota dengan dinamika organisasi P3A Berbadan Hukum Dan Tidak Berbadan Hukum dapat disimpulkan bahwa dinamika organisasi P3A Tidak Berbadan Hukum berhubungan dengan umur, pendiidkan, pengalaman bertani dan frekuensi iuran sedangkan dinamika organisasi P3A Berbadan Hukum hanya berhubungan dengan umur anggota. 5.5. Pengaruh Karakteristik Anggota Dengan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum Dan Tidak Berbadan Hukum

Dokumen yang terkait

Partisipasi Organisasi P3a Dalam Pemeliharaan Dan Pengelolaan Irigasi Di Kabupaten Simalungun (Studi Kasus: Desa Bosar Galugur Kecamatan Tanah Jawa, Desa Tiga Dolok Kecamatan Dolok Panribuan, Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar)

6 68 97

Perbandingan Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota P3A Berbadan Hukum dan P3A yang Tidak Berbadan Hukum di Kabupaten Serdang Bedagai. Studi kasus Desa Makmur dan Desa Sentang Kecamatan Teluk Mengkudu

2 41 100

Perbedaan Dinamika Organisasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Berbadan Hukum dan Belum Berbadan Hukum (Studi Kasus : Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 3 121

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 12

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 1

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 7

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 16

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 3

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 25

BADAN USAHA TIDAK BERBADAN HUKUM

0 0 14