Perkembangan Organisasi P3A Di Kabupaten Simalungun Perkembangan P3A Berbadan Hukum

Gambar 4. Perkembangan produksi tanaman padi sawah di Simalungun Produksi tanaman padi sawah tahun 2010-2011 mengalami peningkatan, sedangkan tahun 2011-2013 mengalami penurunan jumlah produksi yang disebabkan berkurangnya luas tanam padi sawah. Pergerakan grafik pada produksi tanaman padi sawah gambr 4 mengalami penurunan seperti luas panen, yaitu pada tahun 2012 dan 2013.

5.1.2 Perkembangan Organisasi P3A Di Kabupaten Simalungun

Organisai P3A yang berada di Kabupaten Simalungun tidak mengalami penambahan jumlah organisasi, tetapi perubahan terjadi pada P3A yang Berbadan Hukum yaitu mengalami peningkatan pada tahun 2011 sampai 2014. Hal itu terjadi karena legalitas badan hukum sangat berpengaruh terhadap campur tangan pemerintah. Legalitas organisasi P3A yang Berbadan Hukum akan memperoleh kemudahan dalam pengurusan berkas dan keberadaan organisasi P3A juga jelas bagi anggota organisasi. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 11 di bawah ini. 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 2010 2011 2012 2013 2014 Ha Tahun Produksi Universitas Sumatera Utara Tabel 11.Perkembangan Organisasi P3A Di Kabupaten Simalungun Dalam 5 Tahun Terakhir Tahun Jumlah Daerah Irigasi P3A Berbadan Hukum P3A Tidak Berbadan Hukum Total unit Jumlah unit Jumlah unit 2010 117 192 60,30 126 39,7 318 2011 117 192 60,30 126 39,7 318 2012 117 194 61,00 126 39,7 318 2013 117 198 62,26 120 37,7 318 2014 117 198 62,26 120 37,7 318 Sumber. Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun, 2015 Dari Tabel 11 di atas dapat diketahui bahwa tidak ada peningkatan jumlah P3A di Kabupaten Simalungun, tetapi jumlah P3A Berbadan Hukum mengalami penambahan atau peningkatan, kerena organisasi P3A Tidak Berbadan Hukum telah merubah statuslegalitas organisasi menjadi Badan Hukum. Hal ini terjadi pada tahun 2012 hingga 2014.

5.1.3 Perkembangan P3A Berbadan Hukum

P3A Berbadan Hukum mempunyai posisi yang kuat karena sudah sama dengan perusahaan, karena akta pendirian yang berupa anggaran rumah tangga mereka sudah disahkan menjadi badan hukum sehingga apabila ada masalah, organisasi tersebut dapat melakukan sidang yaitu pemberian sanksi kepada pihak yang bersalah. Perkembangan lain yang terjadi adalah organisasi P3A Berbadan Hukum mendapatkan bantuan untuk perbaikan saluran irigasi sekunder. Bantuan ini diperoleh karena organisasi mengajukan proposal perbaikan saluran irigasi yang ditujukan kepada pemerintah daerah agar perairan dalam usahatani mereka berjalan lancar dan keberadaan organisasi ini juga jelas. Universitas Sumatera Utara Gambar 5. Kondisi saluran irigasi Gambar 6. Perbaikan saluran irigasi P3A Berbadan Hukum P3A Berbadan Hukum Manfaat yang diterima dari badan hukum yang dimiliki oleh organisasi P3A selain dapat melakukan sidang adalah kemudahan dalam pengurusan administrasi seperti mengajukan proposal bantuan perbaikan saluran irigasi. Gambar di atas adalah perbaikan irigasi saluran air P3A Berbadan Hukum yang memakai dana dari pemerintah daerah. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi P3A Berbadan Hukum adalah melaksanakan rapat tahunan yang membahas kondisi air untuk memenuhi proses produksi tanaman padi sawah dalam usahatani anggota. Gambar 7. Pelaksanaan rapat oleh Gambar 8. Rapat dihadiri anggota organisasi P3A Berbadan Hukum dan pengurus organisasi P3A Namun organisasi ini tidak memiliki iuran rutin. Hal ini disebabkan karena pengurus sebelumnya pernah melakukan hal yang merugikan organisasi yaitu Universitas Sumatera Utara uang kas yang terkumpul tidak diolah namun digunakan untuk kepentingan pribadi. Hal ini yang menyebabkan organisasi P3A ini tidak memiliki iuran, serta daerah Kabupaten Simalungun khususnya bagian Kabupaten Simalungun Bawah kondisi air melimpah sehingga tidak banyak pembiayaan untuk penyediaan air untuk usahatani yang dilakukan organisasi.

5.1.4 Perkembangan P3A Tidak Berbadan Hukum

Dokumen yang terkait

Partisipasi Organisasi P3a Dalam Pemeliharaan Dan Pengelolaan Irigasi Di Kabupaten Simalungun (Studi Kasus: Desa Bosar Galugur Kecamatan Tanah Jawa, Desa Tiga Dolok Kecamatan Dolok Panribuan, Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar)

6 68 97

Perbandingan Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota P3A Berbadan Hukum dan P3A yang Tidak Berbadan Hukum di Kabupaten Serdang Bedagai. Studi kasus Desa Makmur dan Desa Sentang Kecamatan Teluk Mengkudu

2 41 100

Perbedaan Dinamika Organisasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Berbadan Hukum dan Belum Berbadan Hukum (Studi Kasus : Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 3 121

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 12

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 1

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 7

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 16

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 3

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 25

BADAN USAHA TIDAK BERBADAN HUKUM

0 0 14