Organisasi Dinamika Organisasi Landasan Teori .1 Dinamika

Dinamika juga berarti adanya interaksi antar anggota dengan organisasi secara keseluruhan. Keadaan ini dapat terjadi selama ada di dalam organisasi itu, oleh karena itu organisasi tersebut bersifat dinamis, artinya setiap saat organisasi yang bersangkutan dapat berubah-ubah Ginting, 2013. Menurut Santosa 2009: 5, dinamika merupakan tingkah laku individu yang satu secara langsung mempengaruhi individu yang lain secara timbal balik. Dinamika berarti adanya interaksi dan interdependensi antara anggota organisasi yang satu dengan anggota organisasi secara keseluruhan.Karenanya, dapat disimpulkan bahwa dinamika ialah kedinamisan atau keteraturan yang jelas dalam hubungan secara psikologis.

2.2.2 Organisasi

Organisasi adalah sejumlah individu yang berinteraksi dengan sesamanya secara tatap muka atau serangkaian pertemuan, dimana masing- masing anggota tersebut saling menerima impresi atau persepsi anggota lain dalam suatu kurun waktu tertentu dan menimbulkan pertanyaan kemudian, yang membuat masing- masing anggota bereaksi sebagai individu Huraerah dan Purwanto, 2006. Setiap organisasi memiliki karakteistik. Menurut Muhammad 2009 karakteristik organisasi yaitu meliputi bersifat dinamis, memerlukan informasi, mempunyai tujuan, dan struktur. 1. Dinamis Organisasi sebagai suatu sistem terbuka terus menerus mengalami perubahan, karena selalu menghadapi tantangan baru dari lingkungannya dan perlu menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang selalu berubah. Universitas Sumatera Utara 2. Memerlukan informasi Semua organisasi memerlukan informasi untuk hidup. Tanpa informasi organisasi tidak dapat jalan. Dengan adanya informasi bahan mentah dapat diolah menjadi hasil produksi yang dapat dimanfaatkan. 3. Mempunyai tujuan Organisasi merupakan kelompok yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu setiap organsasi harus mempunyai tujuan sendiri- sendiri. Dan tujuan tersebut harus dihayati oleh seluruh anggota sehingga setiap anggota dapat diharapkan mendukung pencapaian tujuan melalui partisipasi tujuan organisasi. 4. Terstruktur Organisasi dalam usaha pencapaian tujuannya biasanya membuat aturan- aturan, undang-undang, dan hierarki hubungan dalam organisasi. inilah yang dinamakan struktur organisasi.

2.2.3 Dinamika Organisasi

Menurut Jenkins 1961 dalam Ginting 2010 dinamika organisasi adalah kekuatan-kekuatan atau tenaga yang ada dalam organisasi yang menentukan perilaku organisasi serta anggotanya untuk mencapai tujuan organisasi. Dinamika organisasi merupakan berbagai kekuatan dalam organisasi yang menentukan perubahan perilaku anggota dan perubahan perilaku organisasi yang menyebabkan terjadinya gerak perubahan dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan. Dinamika mempelajari sebab-sebab atau faktor-faktor yang menyebabkan organisasi dapat dinamis, hidup, bergerak, aktif, dan efektif, serta efisien dalam Universitas Sumatera Utara mencapai tujuan dan produktif untuk memajukan pengetahuan tentang kehidupan organisasi. Dinamika dapat dimanfaatkan untuk memahami faktor-faktor yang dapat menumbuhkan terjadinya kondisi dinamis suatu organisasi yang akan dibina Ginting, 2013. Dinamika organisasi sebagai suatu organisasi yang teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang lain dan antar anggota organisasi mempunyai hubungan psikologis yang berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama-sama Santosa, 2004: 5. Dinamika organisasi juga bisa disebut sebagai studi tentang interaksi dan interdependensi antara anggota organisasi yang satu dengan yang lain dengan adanya feed back dinamis atau keteraturan yang jelas dalam hubungan secara psikologis antar individu sebagai anggota organisasi dengan memiliki tujuan tertentu. Dinamika organisasi berfungsi untuk membentuk kerjasama antar anggota organisasi dalam mengatasi persoalan hidup, memudahkan pekerjaan, mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih cepat, efektif dan efisien. Salah satunya dengan membagi pekerjaan besar sesuai bagian organisasinya masing- masing atau sesuai keahlian serta menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat dengan memungkinkan setiap individu memberikan masukan, berinteraksi, dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat Huraerah, dan Purwanto, 2006. Universitas Sumatera Utara Santosa 2004 mengemukakan bahwa, terdapat alasan penting mempelajari dinamika organisasi dalam masyarakat, yakni: a. Individu tidak mungkin hidup sendiri di dalam masyarakat, di mana itu berada b. Individu tidak dapat pula bekerja sendiri di dalam kehidupan c. Dalam suatu masyarakat yang besar perlu adanya pembagian kerja, sebagai pekerjaan dapat terlaksana apabila dikerjakan secara kelompok kecil d. Di dalam masyarakat yang demokratis dapat berjalan baik apabila lembaga sosial dapat bekerja secara efektif e. Semakin banyak diakui manfaat dari adanya penyelidikan yang ditujukan kepada kelompok-kelompok atau organisasi. Untuk melakukan analisis terhadap dinamika organisasi, pada hakekatnya dapat dilalukan melalui dua macam pendekatan, yakni: 1. Pendekatan sosiologis, yaitu analisis dinamika organisasi melalui analisis terhadap proses sistem sosial tersebut. 2. Pendekatan psiko-sosial, yaitu analisis dinamika organisasi melalui analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika kelompok itu sendiri. Analisis dinamika organisasi P3A dengan pendekatan psiko-sosial, dimaksudkan untuk melakukan kajian terhadap perilaku anggota-anggota organisasi dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan demi tercapainya tujuan organisaai. Pendekatan inilah yang digunakan dalam penilitian terhadap dinamika organisasi P3A Berbadan Hukum dan Tidak Berbadan Hukum di Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun. Universitas Sumatera Utara Dalam Ginting 2013 faktor-faktor yang dikaji dalam dinamika organisasi yaitu: 1. Tujuan organisasi. Tujuan organisasi adalah suatu keadaan akhir yang ingin dicapai oleh organisasi yang merupakan cita-cita dari individu-individu yang hendak dicapai secara bersama dalam organisasi. Dengan adanya tujuan kelompok yang jelas sehingga kegiatan-kegiatan dari kelompok tersebut akan terarah secara efektif dan efisien. Di samping itu juga dengan adanya tujuan yang sama pada individu anggota kelompok akan menyebabkan terjadinya interaksi didalamnya untuk mencapai tujuan. 2. Struktur organisasi. Struktur organisasi adalah bentuk hubungan antara individu- individu dalam organisasi yang menyangkut struktur kekuasaan atau pengambilan keputusan, struktur tugas atau pembagian pekerjaan dan struktur komunikasi yaitu bagaimana aliran- aliran komunikasi terjadi. Haerurah dan Purwanto 2006 berpendapat bahwa, struktur kelompok sebagai suatu pola interaksi, komunikasi dan hubungan-hubungan antara anggota kelompok. Struktur kelompok ini digunakan untuk memberikan tanggung jawab yang sesuai terhadap anggota kelompok sehingga dapat menjadi suatu sistemyang mampu bekerja secara efektif dalam kelompok. Struktur kelompok ada yang bersifat formal dan ada pula yang bersifat informal. Jika suatu struktur kelompok telah menjadi kuat, biasanya sulit untuk mengadakan perubahan terhadap struktur kelompok tersebut. Universitas Sumatera Utara 3. Fungsi tugas organisasi. Fungsi tugas organisasi adalah apa yang seharusnya dilakukan dalam organisasi sehingga tujuan organisasi dapat dicapai. Menurut Slamet dalam Ginting 2013 indikator yang dipakai yaitu fungsi memberikan informasi, fungsi memuaskan anggota, fungsi menyelenggarakan organisasi, fungsi menghasilkan inisiatif, fungsi mengajak untuk berpatisipasi dan fungsi menjelaskan. 4. Pembinaan dan pengembangan organisasi. Pembinaan dan pengembangan organisasi adalah upaya yang dilakukan agar organisasi tetap hidup atau orientasi kepada kehidupan organisasi. Adapun usaha mempertahankan kehidupan organisasi, yaitu: partisipasi semua anggota, adanya fasilitas, adanya kegiatan, dan adanya kontrol sosial. 5. Kekompakan organisasi. Kekompakan organisasi akan tercipta dengan adanya rasa ketertarikan yang kuat diantara para anggota terhadap organisasi. Menurut Slamet dalam Ginting 2013 indikator yang dipakai untuk melihat kekompakan organisasi adalah kepemimpinan, keanggotaan, homogenitas anggota, keterpaduan kegiatan, jiwa kerjasama, dan jumlah anggota. 6. Suasana organisasi. Suasana organisasi atau bisa disebut sebagai atmosfer organisasi yang merupakan keadaan moral, sikap, dan perasaan- perasaan yang umum terdapat dalam organisasi. Ada tiga indikator yang dipakai yaitu hubungan antara anggota, kebebasan, partisipasi, dan lingkungan fisik. Universitas Sumatera Utara 7. Tekanan organisasi. Tekanan pada organisasi merupakan segala sesuatu yang dapat menimbulkan ketegangan dalam organisasi, yang diperlukan untuk kedinamisan organisasi. Tekanan diperlukan untuk meningkatkan motivasi dalam melakukan aktivitas sehingga aktivitas dan dinamika akan naik. Tekanan kelompok yaitu tekanan-tekanan atau ketegangan dalam kelompok yang menyebabkan kelompok tersebut berusaha keras untuk mencapai tujuan kelompok. Adanya tekanan kelompok baik dari dalam, maupun dari luar memang baik untuk mendinamiskan kelompok, tetapi jika ketegangan tersebut berlarut-larut dapat pula membahayakan kehidupan kelompok yang bersangkutan Mardikanto, 1996. 8. Keefektifan organisasi Menurut Yusuf dalam Ginting 2013 keefektifan merupakan ukuran tercapainya tujuan organisasi yang berfungsi menilai dinamika tidaknya sebuah organisasi. Efektifits organisasi dapat diukur dari tercapainya tujuan organisasi dan besarnya kepuasan anggota setelah tujuan tercapai. Semakin sempurna tujuan organisasi tercapai dan semakin puas anggota dapat dikatakan organisasi semakin efektif dan dinamika organisasi tinggi. 9. Agenda Terselubung Agenda terselubung yaitu tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh kelompok yang diketahui oleh semua anggotanya, tetapi tidak dinyatakan secara tertulis. Universitas Sumatera Utara

2.2.4 Dinamika Organisasi Perkumpulan Petani Pemakai Air P3A

Dokumen yang terkait

Partisipasi Organisasi P3a Dalam Pemeliharaan Dan Pengelolaan Irigasi Di Kabupaten Simalungun (Studi Kasus: Desa Bosar Galugur Kecamatan Tanah Jawa, Desa Tiga Dolok Kecamatan Dolok Panribuan, Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar)

6 68 97

Perbandingan Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota P3A Berbadan Hukum dan P3A yang Tidak Berbadan Hukum di Kabupaten Serdang Bedagai. Studi kasus Desa Makmur dan Desa Sentang Kecamatan Teluk Mengkudu

2 41 100

Perbedaan Dinamika Organisasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Berbadan Hukum dan Belum Berbadan Hukum (Studi Kasus : Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 3 121

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 12

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 1

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 7

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 16

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 3

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 25

BADAN USAHA TIDAK BERBADAN HUKUM

0 0 14