Interval Penggantian Komponen dengan Total Minimum Downtime

frekuensi kumulatif teoritis F t x pada masing – masing interval kelas. Hipotesis yang diuji dinyatakan sebagai berikut: Ho : F x = Ftx untuk semua x dari sampai Hi : F x ≠ Ftx untuk paling sedikit sebuah x Dengan Fx adalah fungsi distribusi frekuensi kumulatif populasi pengamatan. Statistik uji Kolmogorov – Smirnov merupakan selisih terbesar antara F s x dan F t x yang kita sebut deviasi maksimum D. Statistik D ditulis sebagai berikut: maks, i = 1,2,…n Nilai D kemudian dibandingkan dengan nilai kritis pada tabel distribusi pengambilan sebagian data, pada ukuran sampel n dan tingkat kemaknaan α. Ho ditolak bila nilai teramati maksimum D lebih besar atau sama dengan nilai kritis D maksimum. Dengan penolakan Ho berarti distribusi teoritis berbeda secara bermakna. Sebaliknya dengan menolak Ho berarti terdapat perbedaan bermakna antara distribusi teramati dan distribusi teoritis.

3.6. Interval Penggantian Komponen dengan Total Minimum Downtime

10 Pada dasarnya downtime didefinisikan sebagai waktu suatu komponen sistem tidak dapat digunakan tidak berada dalam kondisi yang baik, sehingga membuat fungsi sistem tidak berjalan. Berdasarkan kenyataan bahwa pada dasarnya prinsip utama dalam manajemen perawatan adalah untuk menekan periode kerusakan breakdown period sampai batas minimum, maka keputusan 10 Gaspersz, Vincent. Analisis Sistem Terapan Berdasarkan Pendekatan Teknik Industri. Hal 552 Universitas Sumatera Utara penggantian komponen sistem berdasarkan downtime minimum menjadi sangat penting. Pembahasan berikut akan difokuskan pada proses pembuatan keputusan penggantian komponen sistem yang meminimumkan downtime, sehingga tujuan utama dari manajamen sistem perawatan untuk memperpendek periode kerusakan sampai batas minimum dapat dicapai. Penentuan tindakan preventif yang optimum dengan meminimumkan downtime akan dikemukakan berdasarkan interval waktu penggantian replacement interval. Tujuan untuk menentukan penggantian komponen yang optimum berdasarkan interval waktu, t p , diantara penggantian preventif dengan menggunakan kriteria meminimumkan total downtime per unit waktu, dapat dijelaskan melalui Gambar 3.4. berikut: Penggantian Penggantian karena rusak Preventif Tf Tf Tp tp Satu siklus Gambar 3.4. Penggantian Komponen Berdasarkan Interval Waktu Dari Gambar 3.4, dapat dilihat bahwa total downtime per unit waktu untuk tindakan penggantian preventif pada waktu t p , dinotasikan sebagai Dt p adalah: Universitas Sumatera Utara = Banyaknya kerusakan kagagalan dalam interval waktu 0,t p , merupakan T f = nilai harapan expected value Waktu yang diperlukan untuk penggantian komponen karena kerusakan. Waktu yang diperlukan untuk penggantian komponen karena tindakan preventif komponen belum rusak. t p + T p = Panjang satu siklus. Meminimumkan total minimum downtime akan diperoleh tindakan penggatian komponen berdasarkan interval waktu t p yang optimum. Untuk komponen yang memiliki distribusi kegagalan mengikuti distribusi peluang tertentu dengan fungsi peluang ft, maka nilai harapan expected value banyaknya kegagalan yang terjadi dalam interval waktu 0,t p dapat dihitung sebagai berikut: H0 ditetapkan sama dengan nol, sehingga untuk t p = 0, maka Ht p = H0 = 0. Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian