Tahun 2013 Tentang Pengesahan Konvensi Rotterdam Tentang Prosedur Persetujuan Atas Dasar Informasi Awal Untuk Bahan Kimia dan Pestisida
Berbahaya Tertentu Dalam Perdagangan Internasional. Di tingkat internasional, maka terjadinya impor ilegal ini akan diinformasikan oleh Bea Cukai Indonesia
kepada Bea Cukai di negara asal. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku di NKRI, maka pihak importir dapat dikenakan sanksi pidana dan kewajiban mere-ekspor
ke negara asal.
74
C. Analisis Terhadap Implementasi Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2013 di Indonesia
Indonesia pada prinsipnya selalu konsisten menolak masuknya limbah B3 yang berasal dari negara asing hal ini dapat dilihat dengan tidak adanya
diskriminasi dalam membatasi perdagangan limbah B3 mengingat limbah B3 memang terbukti secara nyata tidak hanya berbahaya bagi kesehatan makhluk
hidup namun juga bagi kelestarian lingkungan. Kasus penemuan kontainer impor besi tua yang berasal dari Irlandia,
Bahrain, Inggris, Afrika Selatan, dan Perancis yang diduga akan dibuang di Pelabuhan Belawan, Medan adalah termasuk dari perdagangan limbah B3 yang
berbahaya bagi lingkungan sehingga termasuk pelanggaran terhadap Undang- Undang Nomor 10 Tahun 2013 tentang Tentang Pengesahan Konvensi Rotterdam
Tentang Prosedur Persetujuan Atas Dasar Informasi Awal Untuk Bahan Kimia dan Pestisida Berbahaya Tertentu Dalam Perdagangan Internasional.
74
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Dalam Pasal 2 huruf f UU Nomor 10 Tahun 2013 tentang Tentang Pengesahan Konvensi Rotterdam Tentang Prosedur Persetujuan Atas Dasar
Informasi Awal Untuk Bahan Kimia dan Pestisida Berbahaya Tertentu Dalam Perdagangan Internasional disebutkan defenisi dari ekspor dan impor adalah
dalam pengertian mereka masing-masing, perpindahan suatu bahan kimia dari satu pihak ke pihak yang lain, tetapi tidak termasuk kegiatan transit.
75
Didalam penyelesaian kasus ini, berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2013 tentang Pengesahan Konvensi Rotterdam Tentang Prosedur
Persetujuan Atas Dasar Informasi Awal Untuk Bahan Kimia dan Pestisida Berbahaya Tertentu Dalam Perdagangan Internasional mengamanatkan agar
diselesaikan melalui perundingan atau cara damai lain yang dipilih Dari
defenisi tersebut dapat dilihat bahwa kegiatan impor yang dilakukan dalam kasus tersebut jelas melanggar Undang-Undang Nomor 10 tahun 2013 oleh karena
kegiatan impor dilakukan tidaklah dilakukan dari satu pihak ke pihak yang lain melainkan dilakukan hanya secara sepihak tanpa adanya kesepakatan
perdagangan.
76
. Didalam penerapannya Menteri Negara Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya,
MBA menginstruksikan agar importir berkewajiban mere-ekspor ke negara asal
77
75
Pasal 2 huruf f UU Nomor 10 Tahun 2013 tentang Tentang Pengesahan Konvensi Rotterdam Tentang Prosedur Persetujuan Atas Dasar Informasi Awal Untuk Bahan Kimia dan
Pestisida Berbahaya Tertentu Dalam Perdagangan Internasional
76
Pasal 20 ayat 1 UU Nomor 10 Tahun 2013 tentang Tentang Pengesahan Konvensi Rotterdam Tentang Prosedur Persetujuan Atas Dasar Informasi Awal Untuk Bahan Kimia dan
Pestisida Berbahaya Tertentu Dalam Perdagangan Internasional
.
77
www.menlh.go.idperkembangan-penanganan-kasus-impor-limbah-b3-terkontaminasi- limbah-b3, 12 Mei 2012.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian, apa yang telah dilakukan oleh pemerintah melalui Kementrian Lingkungan Hidup adalah upaya dalam penegakan Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 2013 tentang Pengesahan Konvensi Rotterdam Tentang Prosedur Persetujuan Atas Dasar Informasi Awal Untuk Bahan Kimia dan
Pestisida Berbahaya Tertentu Dalam Perdagangan Internasional. Hal tersebut dilakukan agar Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dijadikan tempat
pembuangan limbah ataupun limbah B3 dan juga untuk memberi efek jera terhadap pelanggaran impor limbah B3.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan