Apabila dikemudian hari, ternyata terdapat judul yang sama atau telah ditulis oleh orang lain dalam bentuk skripsi sebelum skripsi ini dibuat, maka hal
tersebut dapat diminta pertanggungjawaban dikemudian hari.
E. Tinjauan Kepustakaan
Dalam sistem hukum Internasional, terminology PerdaganganBahan Kimia dan Pestisida Berbahaya banyak dijumpai di dalam instrumen hukum lingkungan
internasional. Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat dengan B3 adalah bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya,
baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
9
Pasal 2 huruf a Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2013 menyebutkan bahwa bahan kimia
adalah suatu bahan baik dari bahan itu sendiri atau dalam campuran atau preparasi, dan baik hasil manufaktur atau yang diperoleh dari alam, tetapi tidak
meliputi organisme hidup. Bahan tersebut terdiri dari kategori berikut: pestisida yang meliputi beberapa formulasi pestisida sangat berbahaya dan
industri.
10
9
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya Dan Beracun.
10
Pasal 2 huruf a Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2013 Tentang konvensi rotterdam tentang prosedur persetujuan atas dasar informasi awal untuk bahan kimia dan pestisida berbahaya
tertentu dalam perdagangan internasional.
Bahan kimia yang dilarang adalah suatu bahan kimia yang semua penggunaannya dalam satu atau lebih kategori telah dilarang melalui ketetapan
peraturan final, untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan
Universitas Sumatera Utara
hidup.
11
Formulasi pestisida sangat berbahaya adalah suatu bahan kimia yang diformulasikan untuk penggunaan pestisida yang mengakibatkan pengaruh besar
pada kesehatan atau lingkungan hidup yang dapat diamati dalam periode waktu singkat setelah terjadinya paparan tunggal atau berulang, dalam kondisi
penggunaan tertentu. Bahan kimia tersebut meliputi bahan kimia yang ditolak persetujuan
penggunaannya untuk pertama kali atau telah ditarik oleh industri baik dari pasar domestik atau dari pertimbangan lebih lanjut dalam proses persetujuan domestik
dan bila ada bukti nyata bahwa tindakan tersebut telah diambil untuk melindungi kesehatan manusia atau lingkungan hidup.
12
Untuk meningkatkan upaya tanggung jawab bersama dan kerja sama para pihak dalam perdagangan internasional bahan kimia berbahaya
tertentu untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan hidup dari potensi kerugian dan untuk menyumbang pada penggunaannya yang berwawasan
lingkungan hidup, dengan memfasilitasi pertukaran informasi tentang karakteristik bahan kimia berbahaya tertentu, dengan menyediakan informasi bagi
proses pengambilan keputusan nasional mengenai impor dan ekspor, dan menyebarluaskan keputusan tersebut kepada para pihak.
13
11
Pasal 2 huruf b Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2013 Tentang konvensi rotterdam tentang prosedur persetujuan atas dasar informasi awal untuk bahan kimia dan pestisida berbahaya
tertentu dalam perdagangan internasional.
12
Pasal 2 huruf D Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2013 Tentang konvensi rotterdam tentang prosedur persetujuan atas dasar informasi awal untuk bahan kimia dan pestisida berbahaya
tertentu dalam perdagangan internasional.
13
Pasal Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2013 Tentang konvensi rotterdam tentang prosedur persetujuan atas dasar informasi awal untuk bahan kimia dan pestisida berbahaya tertentu
dalam perdagangan internasional.
Universitas Sumatera Utara
F. Metode Penulisan