f. Rumah yang dimiliki dan ditempati adalah rumah tidak layak huni yang
tidak memenuhi syarat kesehatan, keamanan dan sosial, dengan kondisi sebagai berikut
a. Tidak permanen dan atau rusak;
b. Dinding dan atap dibuat dari bahan yang mudah rusaklapuk,
seperti : papan, ilalang, bamboo yang dianyamgedeg, dsb; c.
Dinding dan atap sudah rusak sehingga membahayakan, mengganggu keselamatan penghuninya;
d. Lantai tanahsemen dalam kondisi rusak;
e. Diutamakan rumah tidak memiliki fasilitas kamar mandi, cuci dan
kakus
2.6.2 Kriteria Sarana dan Prasarana Lingkungan
Sarana prasarana lingkungan yang menjadi sasaran kegiatan adalah : 1.
Terletak pada lokasi RS-RTLH; 2.
Merupakan fasilitas umum yang mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat terutama warga miskin;
3. Menjadi kebutuhan dan diusulkan oleh masyarakat;
4. Legal dan tidak berpotensi menimbulkan konflik sosial;
5. Masyarakat setempat bersedia untuk mengalokasikan sumber daya yang
mereka miliki seperti : lahan, tenaga dan material
2.6.3 Kelompok Penerima Bantuan
Kepala Keluarga penerima bantuan dengan difasilitasi oleh Dinas Sosial KabKota membentuk kelompok dengan anggota berjumlah 5 sampai dengan 10 KK.
Tugas kelompok adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Membentuk pengurus kelompok terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara;
2. Membuka rekening di Bank Pemerintah atas nama kelompok dengan
specimen ditandatangani ketua dan bendahara; 3.
Melakukan penilaian bagian rumah yang akan direhabilitasi; 4.
Menetapkan toko bangunan yang akan menjamin penyediaan barang; 5.
Mengusulkan pelaksana yang ahli dalam bidang bangunan tukang; 6.
Mengajukan usulan kebutuhan perbaikan rumah beserta dana yang diperlukan maksimal sebesar Rp. 10.000.000,- setiap rumah untuk disetujui oleh Dinas
SosialKabKota; 7.
Membantu tukang yang telah ditunjuk untuk mengerjakan perbaikan rumah secara gotong royong dalam satu kelompok;
8. Setelah uang diterima, ketua membuat dan menandatangani tanda terima
uang bantuan dari Kementerian Sosial sejumlah yang tercantum dalam rekening dengan diketahui aparat desakelurahan setempat dan segera dikirim
ke Direktorat Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Dinas Sosial KabKota; 9.
Menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan dan kegiatan RS- RTLH kepada Direktorat Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Dinas Sosial
KabKota tembusan disampaikan kepada Dinas Sosial Provinsi dengan malampirkan bukti-bukti kwitansi pengeluaran dan surat pernyataan telah
diselesaikannya pekerjaan yang diketahui kepala desalurah.
2.6.4 Tim Pembangunan Sarling