Perekonomian Kependudukan Pelaksanaan Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni

2000 sd 2500 mmth. Keadaan topografi bervariasi antara dataran dan bukit serta kondisi tanah yang relatif subur dengan jenis tanah Latosol. Ketinggian tempat 514 m dpl, suhu rata-rata 26 o

4.3 Perekonomian

C dengan tingkat kelembaban 45 - 50. Struktur perekonomian Kota Payakumbuh didominasi kegiatan sektor tersier, antara lain meliputi perdagangan, angkutan, dan komunikasi, serta pelayanan jasa- jasa. Pemerintah Kota Payakumbuh dibawah kepemimpinan H. Josrizal Zain melakukan terobosan baru dengan membangun suatu pusat perbelanjaan modern ditengah-tengah Kota Payakumbuh yang dinamakan Plaza Payakumbuh. Hal ini akan membawa perubahan terhadap persaingan perdagangan yang akan memicu pertumbuhan perekonomian masyarakat. Pelayanan jasa-jasa, terutama jasa pemerintahan, memberikan kontribusi terbesar. Selain menjadi ibu kota bagi Kota Payakumbuh, Payakumbuh masih menjadi ibu kota kabupaten yang mengelilinginya, Kabupaten 50 Kota. Meski Kabupaten 50 Kota telah memiliki pemerintahan sendiri, pusat peedagangan masih berada di wilayah Kota Payakumbuh. Ini menyebabkan sektor pelayanan jasa pemerintahan di Kota Payakumbuh memiliki porsi besar dalam total kegiatan perekonomian daerah. Ia akan menjadi pusat perdagangan kedua daerah. Kegiatan perdagangan di Payakumbuh, apalagi ingin menjadi sentra yang dicita-citakan, masih bergantung pada hasil-hasil pertanian daerah sekitarnya, terutama Kabupaten 50 Kota. Komoditas yang masuk ke Payakumbuh kemudian diperdagangkan ke Padang, Pekanbaru, Batam, bahkan ke luar negeri antara lain tembakau, gambir, hasil ternak, beras, gula aren, dan hasil bumi lainnya. Sementara industri-industri yang ada di kota ini baru berskala kecil, namun telah mampu Universitas Sumatera Utara berproduksi untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri, diantaranya sulaman bordir dan songkokpeci.

4.4 Kependudukan

Kota ini didominasi oleh etnis Minangkabau, namun terdapat juga etnis Tionghoa, Jawa danBatak, dengan jumlah angkatan kerja 50.492 orang dan sekitar 3.483 orang diantaranya merupakan pengangguran. Pada tahun 1943 Dari segi jumlah penduduk, pada tahun 1970 Payakumbuh berada pada peringkat ketiga sesudah Padang dan Bukittinggi. Akan tetapi perbedaan jumlah penduduk Payakumbuh dengan Bukittinggi relatif kecil yaitu hanya 784 orang. Pada tahun 2009 atau 40 tahun kemudian, jumlah penduduk Payakumbuh meningkat pesat menjadi 106 726 jiwa. Akan tetapi masih tetap berada pada peringkat ketiga sesudah Bukittinggi dengan perbedaan jumlah 894 orang. etnis Tionghoa di kota ini pernah mencapai 2.000 jiwa dari 10.000 jiwa total populasi masa itu. Walaupun demikian, peningkatan jumlah penduduk ini meningkatkan status Kota Payakumbuh dari kota kecil jumlah penduduk 100.000 orang, menjadi kota menengah jumlah penduduk 100.000 orang.

4.5 Pendidikan