Alat Bukti Tinjauan Tentang Pembuktian dan Alat Bukti

commit to user yang harus membuktikan bahwa ia tidak bersalah. Hakim dalam menjatuhkan putusan akan menilai semua alat bukti yang sah untuk menyusun keyakinan hakim dengan mengemukakan unsur-unsur kejahatan yang didakwakan itu terbukti dengan sah atau tidak, serta menetapkan pidana apa yang harus dijatuhkan kepadanya setimpal dengan perbuatannya Martiman Prodjohamijaya, 1983 : 19 .

c. Alat Bukti

Bukti yaitu sesuatu untuk meyakinkan kebenaran suatu dalil atau pendirian atau dakwaan. Alat-alat yang diperkenankan untuk dipakai membuktikan dalil-dalil atau dalam perkara pidana disebut dakwaan di sidang pengadilan misalnya : keterangan terdakwa, keterangan saksi, keterangan ahli, surat dan petunjuk Andi Hamzah, 1996 : 254 . Alat bukti yang sah adalah alat-alat yang ada hubungannya dengan suatu tindak pidana, dimana alat-alat tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan pembuktian guna menimbulkan keyakinan bagi hakim atas kebenaran adanya suatu tindak pidana yang telah dilakukan oleh terdakwa. Adapun alat-alat bukti yang sah menurut Pasal 184 1 KUHAP adalah : 1 Keterangan saksi Keterangan saksi dianggap sebagai alat bukti tercantum dalam Pasal 184 ayat 1 huruf a, sedangkan keterangan lebih rinci mengenai keterangan saksi dijelaskan pada Pasal 185 KUHAP. Poin penting dalam pasal tersebut adalah keterangan seorang saksi saja tidak cukup untuk membuktikan bahwa terdakwa bersalah terhadap perbuatan yang didakwakan kepadanya. Jadi dalam hal ini harus ada lebih dari satu saksi atau dapat pula satu saksi yang didukung oleh alat bukti yang sah lainnya. commit to user 2 Keterangan Ahli Keterangan Ahli adalah keterangan yang diberikan oleh seseorang yang memiliki keahlian khusus tentang suatu hal yang diperlukan untuk memperjelas perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan. Sama halnya dengan seorang ”saksi”, menurut hukum, seorang saksi ahli yang dipanggil di depan pengadilan memiliki kewajiban untuk : a Menghadap atau datang ke persidangan, setelah dipanggil dengan patut menurut hukum b Bersumpah atau mengucapkan janji sebelum mengemukakan keterangan dapat menolak tetapi akan dikenai ketentuan khusus c Memberi keterangan yang benar Bila seorang saksi ahli tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka dia dapat dikenai sanksi berupa membayar segala biaya yang telah dikeluarkan dan kerugian yang telah terjadi. Akan tetapi seorang ahli dapat tidak menghadiri persidangan jika memiliki alasan yang sah. Bila seorang saksi ahli tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka dia dapat dikenai sanksi berupa membayar segala biaya yang telah dikeluarkan dan kerugian yang telah terjadi. Akan tetapi seorang ahli dapat tidak menghadiri persidangan jika memiliki alasan yang sah. Menurut Pasal 180 KUHAP, keterangan seorang ahli dapat saja ditolak untuk menjernihkan duduk persoalan. Baik oleh hakim ketua sidang maupun terdakwa penasehat hukum. Terhadap kondisi ini, hakim dapat memerintahkan melakukan penelitian ulang oleh instansi commit to user semula dengan komposisi personil yang berbeda, serta instansi lain yang memiliki kewenangan. Kekuatan keterangan ahli ini bersifat bebas dan tidak mengikat hakim untuk menggunakannya apabila bertentangan dengan keyakinan hakim. Dalam hal ini, hakim masih membutuhkan alat bukti lain untuk mendapatkan kebenaran yang sesungguhnya. 3 Surat Dalam Pasal 187 KUHAP, yaitu dimaksud surat sebagaimana tersebut pada Pasal 184 ayat 1 huruf c KUHAP, dibuat atas sumpah jabatan atau dikuatkan dengan sumpah, adalah : a berita acara dan surat lain dalam bentuk resmi yang dibuat oleh pejabat umum yang berwenang atau yang dibuat di hadapannya, yang memuat keterangan tentang kejadian atau keadaan yang didengar, dilihat atau yang dialaminya sendiri, disertai dengan alasan yang jelas dan tegas tentang keterangannya itu; b surat yang dibuat menurut ketentuan peraturan perundang-undangan atau surat yang dibuat oleh pejabat mengenai hal yang termasuk dalam tata laksana yang menjadi tanggung jawabnya dan yang diperuntukkan bagi pembuktian sesuatu hal atau sesuatu keadaan; c surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahliannya mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta secara resmi dari padanya; commit to user d surat lain yang hanya dapat berlaku jika ada hubungannya dengan isi dari alat pembuktian yang lain. Pemeriksaan surat di persidangan langsung dikaitkan dengan pemeriksaan saksi-saksi dan pemeriksaan terdakwa. Pada saat pemeriksaan saksi, dinyatakan mengenai surat-surat yang ada keterkaitan dengan saksi yang bersangkutan kepada terdakwa pada saat memeriksa terdakwa Leden Marpaung, 1992: 395. 4 Petunjuk Pengaturan tentang alat bukti petunjuk terdapat dalam Pasal 188 KUHAP, yang berbunyi : a Petunjuk adalah perbuatan, kejadian atau keadaan, yang karena persesuaiannnya, baik antara yang satu dengan yang lain, maupun dengan tindak pidana itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi suatu tindak pidana dan siapa pelakunya. b Petunjuk sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 hanya dapat diperoleh dari : 1 keterangan saksi; 2 surat; 3 keterangan terdakwa. c Penilaian atas kekuatan pembuktian dari suatu petunjuk dalam setiap keadaan tertentu dilakukan oleh hakim dengan arif lagi bijaksana, setelah ia mengadakan pemeriksaan dengan penuh kecermatan dan keseksamaaan berdasarkan hati nuraninya. commit to user 5 Keterangan terdakwa Keterangan terdakwa sebagai alat bukti diatur dalam Pasal 189 KUHAP, yang berbunyi sebagai berikut : a Keterangan terdakwa ialah apa yang terdakwa nyatakan di sidang tentang perbuatan yang ia lakukan atau yang ia ketahui sendiri atau alami sendiri. b Keterangan terdakwa yang diberikan di luar sidang dapat digunakan untuk membantu menemukan bukti di sidang, asalkan keterangan itu didukung oleh suatu alat bukti yang sah sepanjang mengenai hal yang didakwakan kepadanya. c Keterangan terdakwa hanya dapat digunakan terhadap dirinya sendiri. d Keterangan terdakwa saja tidak cukup untuk membuktikan bahwa ia bersalah melakukan perbuatan yang didakwakan kepadanya, melainkan harus disertai dengan alat bukti yang lain.

3. Tinjauan Tentang Saksi dan Kesaksian

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Tentang Pencabutan Keterangan Terdakwa Dalam Persidangan Dan Implikasinya Terhadap Kekuatan Alat Bukti (Studi Putusan Nomor : 43 / Pid. B / 2009/ PN-TTD)

0 63 101

KEKUATAN PEMBUKTIAN KETERANGAN SAKSI DALAM PEMERIKSAAN PERSIDANGAN TINDAK PIDANA PENCURIAN (PUTUSAN NOMOR 429/PID.B/2013/PN.JR)

0 7 14

TINJAUAN YURIDIS PENERAPAN ACARA PEMERIKSAAN CEPAT DALAM PERSIDANGAN PERKARA TINDAK PIDANA RINGAN DI PENGADILAN NEGERI BOYOLALI

0 5 71

TINJAUAN YURIDIS PENCABUTAN KETERANGAN BERITA ACARA PEMERIKSAAN (BAP) OLEH TERDAKWA DI PERSIDANGAN DENGAN ALASAN DALAM PEMERIKSAAN DI DEPAN PENYIDIK TIDAK DIDAMPINGI PENASIHAT HUKUM DAN KEKUATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMERIKSAAN

0 16 93

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI PENYANGGAHAN BERITA ACARA PEMERIKSAAN OLEH TERSANGKA DALAM PERSIDANGAN.

0 3 11

PENUTUP PENYANGGAHAN BERITA ACARA PEMERIKSAAN OLEH TERSANGKA DALAM PERSIDANGAN.

0 2 5

TINJAUAN YURIDIS NILAI PEMBUKTIAN KETERANGAN AHLI YANG DIBACAKAN DALAM PEMERIKSAAN PERKARA PORNOGRAFI ( STUDI KASUS DALAM PUTUSAN PENGADILAN NEGERI BOYOLALI NOMOR 279/Pid.Sus/2012/PN.Bi ).

0 0 11

Tinjauan Tentang Pembuktian Dakwaan Penuntut Umum Yang Didasarkan Kepada Keterangan-Keterangan Saksi Yang Dibacakan Dan Kesaksian Verbalisan Dalam Persidangan Perkara Memaksa Anak Di Bawah Umur Bersetubuh (Studi Putusan Perkara Pidana Pengadilan Negeri Ba

0 0 17

TINJAUAN TENTANG PENJATUHAN PUTUSAN OLEH HAKIM YANG DIDASARKAN KEPADA ALAT BUKTI KETERANGAN SAKSI-SAKSI YANG DIBACAKAN PENUNTUT UMUM DI PERSIDANGAN PERKARA PENCURIAN (Studi Putusan Pengadilan Negeri Bengkulu Nomor 255/Pid.B/2010/PN.BKL).

0 0 1

NILAI PEMBUKTIAN KETERANGAN ANAK DALAM PEMERIKSAAN PERKARA PIDANA

0 0 55