Analisa Kuat Tarik dan Kemuluran

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Aplikasi Edible Film Dengan Mengamati Pertumbuhan Koloni pada Kue Dadar Gulung Dibungkus dengan Edible Film dan Dibungkus dengan Plastik Biasa No Sampel JumlahKoloni 1 Kue dadar gulung dibungkus dengan edible film 3 x 10 4 2 Kue dadar dibungkus dengan plastik biasa 28 x 10 4

4.2 Pembahasan

4.2.1 Analisa Kuat Tarik dan Kemuluran

Kuat tarik dan kemuluran berhungan dengan sifat kimia. Kuat tarik adalah ukuran untuk kekuatan film secara spesifik, merupakan tarikan maksimum yang dapat dicapai sampai film tetap bertahan sebelum putus atau sobek Krochta dan Mulder Johnston, 1997. Pengukuran ini digunakan untuk mengetahui besarnya gaya yang dibutuhkan untuk mencapai tarikan maksimum pada setiap luas area film. Kuat tarik film yang terlalu kecil menunjukkan film tersebut kurang coco untuk dijadikan kemasan, karena sifat fisiknya kurang kuat dan mudah sobek. Dari perbandingan hasil kuat tarik dapat disimpulkan bahwa edible film pada variasi tepung tapioka dengan penambahan 3 gram tepung tapioka, 2 kitosan, 10 gram ekstrak kulit semangka dan 2 ml gliserin lebih tinggi yaitu kuat tarik 0,135 KgFmm 2 dan kemuluran 29,31 , hal ini disebabkan karena proses pencampuran yang lebih stabil sehingga permukaan film yang dihasilkan merata dan tidak mudah patah jika ditarik serta pada penambahan 1,5 gram tepung tapioka, 2 kitosan, 10 gram ekstrak kulit semangka dan 2 ml gliserin dihasilkan edible film pada titik jenuh sehingga molekul-molekul yang terdisperasi dan berinteraksi dengan struktur rantai polimer dan menyebabkan rantai polimer sukar bergerak serta kekuatan tarik meningkat karena adanya gaya intermolekul diantara rantai pati. Dari perbandingan hasil kuat tarik edible film pada variasi 3 gram tepug tapioka, 2 kitosan, 10 gram ekstrak kulit semangka dan 2,5 ml gliserin lebih Universitas Sumatera Utara tinggi yaitu kuat tarik 0,340 KgFmm 2 dan kemuluran 14,31 , hal ini dikarenakan oleh penggunaan gliserol sebagai plastisizer yang semakin banyak akan meningkatkan keelastisan edible film tersebut sehingga edibe film yang dihasilkan tidak mudah sobek. Gliserin berfungsi sebagai plastisizer untuk mengurangi sifat mudah retak. Menurut Standar Internasional ASTM 5336 lamanya film plastik terdegradasi biodegradasi untuk plastik PLA dari Jepang dan PLC dari Inggris membutuhkan waktu 60 hari untuk dapat terurai secara keseluruhan 100 Arief,2013. Standar sifat mekanik yaitu uji kuat tarik sebesar 10-20 untuk nilai Elongasi Ani,2010. Standar Plastik Internasional ASTM 5336 besarnya persentase pemanjangan elongasi untuk plastik PLA dari Jepang 9 dan Plastik dari Inggris mencapai lebih dari 500 Arief,2013. Didalam penelitian ini Elongasi yang dihasilkan sudah memenuhi kriteria plastik PLA dari Jepang tapi belum memenuhi plastik PCL dari Inggris. Menuru Standar Plastik Internasional ASTM 5336 semakin besar jumlah konsentarsi gliserol yaitu 2 maka semakin kuat uji tarik yang dihasilkan Arief,2013. Maka dalam penelitian ini uji kuat tarik belum memenuhi standar karena gliserol yang digunakan 0,5 . Plastik Biodegradabel dari kitosan diharapkan memenuhi sifat mekanik yang memenuhi sifat mekanik yang memenuhi golongan Moderate Properties untuk nilai kuat tarik yaitu 1-10 MPA Ani, 2010

4.2.2 Analisa SEM

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Edible Film dari Tepung Tapioka, Kitosan dan Gliserin dengan Penambahan Ekstrak Buah Nanas (Ananas comosus (L) Merr) Sebagai Pembungkus Kue Lapis

1 8 72

Karakterisasi Edible Film dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserol dan Ekstrak Kulit Semangka Serta Aplikasinya Sebagai Pembungkus Kue Dadar Gulung

0 0 11

Karakterisasi Edible Film dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserol dan Ekstrak Kulit Semangka Serta Aplikasinya Sebagai Pembungkus Kue Dadar Gulung

0 0 2

Karakterisasi Edible Film dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserol dan Ekstrak Kulit Semangka Serta Aplikasinya Sebagai Pembungkus Kue Dadar Gulung

0 0 5

Karakterisasi Edible Film dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserol dan Ekstrak Kulit Semangka Serta Aplikasinya Sebagai Pembungkus Kue Dadar Gulung

0 1 11

Karakterisasi Edible Film dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserol dan Ekstrak Kulit Semangka Serta Aplikasinya Sebagai Pembungkus Kue Dadar Gulung

0 0 2

Karakterisasi Edible Film dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserol dan Ekstrak Kulit Semangka Serta Aplikasinya Sebagai Pembungkus Kue Dadar Gulung

0 0 12

Karakterisasi Edible Film dari Tepung Tapioka, Kitosan dan Gliserin dengan Penambahan Ekstrak Buah Nanas (Ananas comosus (L) Merr) Sebagai Pembungkus Kue Lapis

0 0 14

Karakterisasi Edible Film dari Tepung Tapioka, Kitosan dan Gliserin dengan Penambahan Ekstrak Buah Nanas (Ananas comosus (L) Merr) Sebagai Pembungkus Kue Lapis

0 0 2

Karakterisasi Edible Film dari Tepung Tapioka, Kitosan dan Gliserin dengan Penambahan Ekstrak Buah Nanas (Ananas comosus (L) Merr) Sebagai Pembungkus Kue Lapis

0 0 5