3.2.4.3 Uji Pemanjangan Elongasi
Disamping bersama kekuatan tarik σ sifat mekanik bahan juga diamati dari sifat kemulurannya ε. Persen elongasi dari edible film diperoleh dari hasil uji kuat
tarik produk tersebut, sehingga diperoleh 2 data, yaitu panjang awal sebelum uji kuat tarik dan panjang akhir setelah uji kuat tarik dari edible film, yang dihitung
dengan rumus : x 100
Keterangan : ε = kemuluran
I = panjang spesimen mula-mula mm
I
t
= panjang spesimen setelah ditarik mm
3.2.5 Analisa SEM Scanning Electron Microscopy
SEM Scanning Electron Microscopy adalah yang dapat membentuk bayangan permukaan spesimen secara makroskopik. Berkas elektron dengan
diameter 5-10 nm diarahkan pada spesimen interaksi berkas elektron dengan spesimen menghasilkan beberapa fenomena yaitu hamburan balik berkas elektron,
sinar x, elektron sekunder, absorbansi elektron. Dalam hal ini, dilihat permukaan dari pencampuran tepung tapioka
dengan ekstrak kulit semangka, kitosan dan gliserin berdasarkan sifat mekanik edible film yang optimal.
2.1.1 Analisa FT-IR Fourier Transform Infra Red
Analisa FT-IR Fourier Transform Infra Red merupakan analisa terhadap interaksi senyawa-senyawa yang terkandung dalam edible film berupa uluran atau
lekukan gugus fungsi yang ditampilkan dalam bentuk spektrum gelombang. Dalam hal ini, dilihat spektrum gelombang.
2.1.2 Aplikasi Edible Film dengan Metode Standar Plate Count
Disiapkan 5 buah tabung reaksi yang masing-masing berisi 9 mL akuades steril. Selanjutnya ditimbang sebanyak 1 g sampel uji untuk dimasukkan kedalam
tabung reaksi pertama. Dari hasil homogenisasi antara 9 ml akuadest steril dengan
Universitas Sumatera Utara
1 g sampel uji diperoleh faktor pengenceran dengan konsetrasi 10
-1
. Dari hasil pengenceran 10
-1
diambil sebanyak 1 ml untuk dimasukkan kedalam tabung ke 2. Hasill homogenisasi pada tabung ke dua akan memperoleh faktor pengenceran
dengan konsentrasi 10
-2
begitu seterusnya hingga diperoleh faktor pengenceran 10
-5
. Diambil masing-masing sebanyak 0,1 ml dari pengenceran 10
-4
dan 10
-5
untuk diinokulasikan kedalam 2 cawan petri yang berbeda. Dituangkan media PCA Plate Count Agar pada kisaran suhu ±36
o
C kedalam cawan petri yang telah berisi 0,1 ml larutan dari hasil faktor pengenceran 10
-4
dan 10
-5
. Diinkubasi hasil TPC dengan metode cawan tuang tersebut pada suhu 34
o
C selama 1 x 24 jam. Dihitung jumlah koloni yang tumbuh setelah masa inkubasi.
3.3 Bagan Penelitian 3.3.1 Preparasi Sampel
Kulit Semangka Dibersihkan
Diiris tipis-tipis Dihaluskan dengan blender
Disaring dengan kain kasa
Residu Ekstrak Kulit Semangka
Universitas Sumatera Utara