Uji Asumsi Klasik Deskripsi Hasil Penelitian

53

4.1.2 Uji Asumsi Klasik

Setiap model persamaan regresi linier harus melalui uji asumsi klasik sebelum dianalisis lebih lanjut. Uji asumsi klasik yang dilakukan terhadap model persamaan regresi linier berganda pada penelitian ini yaitu : Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Autokorelasi, dan Uji Heterokedastisitas. Hasil uji asumsi klasik yang diperoleh dengan bantuan komputer dengan program SPSS disajikan sebagai berikut : 1 Uji Normalitas Hasil uji normalitas dalam penelitian ditunjukkan melalui Gambar 4.1 dan Tabel 4.3 dibawah ini. Gambar 4.1. Hasil Uji Normalitas Universitas Sumatera Utara 54 Gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa plot – plot memiliki pola masih dalam lingkup dari garis diagonal grafik P-P Plot, sehingga dapat dikatakan data terdistribusi dengan normal. Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Standardized Residual N 48 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation .97849211 Most Extreme Differences Absolute .167 Positive .167 Negative -.061 Kolmogorov-Smirnov Z 1.155 Asymp. Sig. 2-tailed .139 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Bila nilai signifikan 0.05 berarti distribusi data tidak normal. Sebaliknya bila nilai signifikan 0.05 berarti distribusi data normal. Dari tabel 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa setelah dilakukan transformasi, data yang diuji menjadi normal dan nilai signifikan untuk semua variabel 0,05. 2 Uji Multikolinearitas Hasil uji multikolinieritas dalam penelitian ditunjukkan melalui tabel 4.4 di bawah ini. Universitas Sumatera Utara 55 Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model t Sig. Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant 1.821 .075 Jumlah Modal Kerja 1.057 .296 .998 1.002 Perputaran Modal Kerja 13.924 .000 .998 1.002 a. Dependent Variable: ROE Setelah diolah dengan SPSS, diperoleh koefisien tolerance dari kedua variabel bebas lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Hal ini membuktikan bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas dalam model regresi ini. 3 Hasil Uji Autokorelasi Hasil uji multikolinieritas dalam penelitian ditunjukkan melalui tabel 4.5 di bawah ini. Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .901 a .812 .803 21.95319 1.541 a. Predictors: Constant, Perputaran Modal Kerja, Jumlah Modal Kerja b. Dependent Variable: ROE Universitas Sumatera Utara 56 Hasil olahan data dengan SPSS pada uji Durbin Watson sebesar 1.541. Kemudian nilai ini dibandingkan dengan nilai tabel, dengan menggunakan nilai signifikan 5 persen 0,05. Jumlah data n = 48 dan variabel bebas k = 2 maka dl = 1.45, du = 1.62. Jadi 4-du = 4 – 1.62 = 2.38. Karena nilai DW sebesar 1.541 lebih kecil dari batas du sebesar 1.62 dan kurang dari 4- du yaitu 2.38 ini menunjukkan bahwa tidak ada autokorelasi negatif. Dapat disimpulkan model regresi ini tidak ada autokorelasi. 4 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dari model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedasitas, menurut Ghozali 2005:105 dapat dilihat dari grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heteroskedasitas. Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas, serta titik- titik menyebar maka tidak terjadi heteroskedasitas. Hasil dari uji heteroskedasitas dapat dilihat pada grafik scatterplot berikut ini: Universitas Sumatera Utara 57 Gambar 4.2. Grafik Scatterplot 4.1.3 Analisis Regresi Linier Berganda Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan bantuan software SPSS diformulasikan model analisis regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini. Tujuan digunakannya analisis ini untuk mengetahui apakah jumlah modal kerja dan perputaran modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas ROE baik secara simultan maupun parsial. Adapun rangkuman hasil pengolahan data tersebut dapat dilihat pada Tabel 4. Universitas Sumatera Utara 58 Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. 95.0 Confidence Interval for B Collinearity Statistics B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound Tolerance VIF 1 Constant 6.539 3.591 1.821 .075 -.693 13.771 Jumlah modal kerja 1.437E-6 .000 .068 1.057 .296 .000 .000 .998 1.002 Perputaran modal kerja 2.658 .191 .901 13.924 .000 2.273 3.042 .998 1.002 a. Dependent Variable: ROI Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dirumuskan persamaan regresi linier sebagai berikut : Y = 6.539 + 1.437E-6 X 1 + 2.658 X 2 + e Model analisis di atas menjelaskan bahwa : a. Nilai konstanta return on equity ROE perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia sebesar 6.539 artinya apabila nilai variabel modal kerja dan perputaran modal kerja bernilai nol maka return on equity akan naik sebesar 6.539 satuan. b. Koefisien regresi jumlah modal kerja sebesar 1.437-6 menyatakan bahwa apabila jumlah modal kerja meningkat sebesar 1 kali dan variabel bebas perputaran modal kerja dianggap tetap, maka akan meningkatkan return on equity ROE perusahaan makananan dan minuman di Bursa Efek Indonesia sebesar 0,1437 satuan Universitas Sumatera Utara 59 c. Parameter beta Perputaran Modal Kerja sebesar 2.658 menjelaskan bahwa perputaran modal kerja berpengaruh positif didalam mengestimasi return on equity ROE perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia sebesar 2.658, artinya setiap pertambahan 1 perputaran modal kerja akan meningkatkan return on equity ROE perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia sebesar 2.658 satuan.

4.1.4 Uji Statistik F

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 117 85

Analisis Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 115 71

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Makanan & Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 112 96

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 28

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Profitabilitas terhadap Modal Kerja pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 16