41
3.6 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan metode observasi nonpartisipan. Dalam metode observasi nonpartisipan, pengumpulan data dilakukan melalui
pengamatan secara independen Sugiyono, 2006:139. Jadi metode observasi dilakukan dengan cara mengamati, mencatat serta mempelajari catatan-catatan
yang berkaitan dengan penelitian yang diperoleh dari Indonesian Stock Exchange IDX yaitu laporan dari Indonesian Capital Market Directory
ICMD tahun 2008-2011.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik Analisis data adalah cara mengolah data yang terkumpul kemudian dapat memberikan interpretasi. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah: 1
Teknik Analisis Regresi Linear Berganda. Teknik analisis data yang digunakan dalam memecahkan masalah dan untuk
mencapai tujuan dari penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi linear bergandamajemuk dengan instrumen berupa progam SPSS
statistic package for social science. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh jumlah modal kerja dan efektivitas penggunaan modal
kerja diukur dari tingkat perputaran modal kerja terhadap profitabilitas diukur dari ROE. Menurut Suyana 2004:52, model regresi linear
berganda ditunjukkan dengan persamaan sebagai berikut: Y =
+ b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
i
Keterangan :
Universitas Sumatera Utara
42
Y = Profitabilitas
X
1
= Jumlah Modal Kerja
X
2
= Perputaran Modal Kerja
α = Konstanta b
1
-b
2
= Koesifisien regresi X
1
-X
2
e
i
= Variabel penggangu yang mewakili faktor lain yang berpengaruh pada Y tetapi tidak dimasukkan dalam model
Dari model regresi linear tersebut, agar model dapat diregresi dilakukan pengujian asumsi klasik sebagai berikut:
1 Uji normalitas
Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas menurut Ghozali 2005 : 110 sebagai berikut:
1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas. Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel terikat dengan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang
memiliki distribusi data normal atau yang mendekati normal. Pengujian normalitas dapat dilihat dan garis profitability plots pada hasil
Universitas Sumatera Utara
43
perhitungan dengan menggunakan SPSS. Distribusi normal tercermin dari data yang tersebar disekitar garis diagonal.
2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel bebas Ghozali,
2005. Jika terjadi korelasi maka dinamakan terjadi problem multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independent. Pedoman suatu model regresi yang bebas problem multikolinearitas adalah jika mempunyai nilai VIF
Varians Inflation Faktor kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 10.
3 Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah korelasi atau hubungan yang terjadi diantara anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam
rangkaian waktu. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dan
autokorelasi. Menurut Ghozali 2005 : 95 uji autokorelasi menguji
apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode
t-1 sebelumnya. Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan pengujian Durbin
Watson DW. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dilihat dalam tabel 3.2
Universitas Sumatera Utara
44
Tabel 3.2 Kriteria Pengambilan Keputusan Durbin Watson
Hipotesis nol Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ada korelasi negatif Tidak ada korelasi negatif
Tidak ada korelasi positif atau negatif
Tolak No decision
Tolak No decision
Tidak ditolak 0ddl
dl ≤d≤du
4-dld4 4-du
≤d≤4-dl dud4-du
4 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual dari satu pengamatan ke
pengamatan lainnya Ghozali, 2005. Suatu model regresi yang baik adalah tidak memiliki heteroskedastisitas.
2 Pengujian Hipotesis
1 Uji Simultan F - test
Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen Ghozali, 2005 : 84.
Pengujian ini bertujuan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel bebas yaitu
jumlah modal kerja X
l
, perputaran modal kerja X
2
yang diukur dari tingkat perputaran modal kerja terhadap variabel terikat profitabilitas
Y yang diukur dari ROE pada perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan atau serempak.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F
hitung
dengan ketentuan:
Universitas Sumatera Utara
45 Jika F
hitung
F
tabel
dan nilai sig α 0.05, maka Ha ditolak Jika F
hitung
F
tabel
dan nilai sig α 0.05, maka Ha diterima
a Menentukan F
hitung
Secara matematis F
hitung
dapat diperoleh dengan rumus : R
2
K - 1 F
hitung
=
1 – R
2
n – k Dimana :
R
2
= Koefisien determinasi n = Ukuran sampel
k = Jumlah variabel dalam model regresi
b Menentukan F
tabel
Perhitungan F
tabel
dengan penentuan taraf nyata α = 5 dan df = k-1 n-k. Dengan demikian F
tabel
adalah sebesar Fd k-1 n-k.
c Kesimpulan
Jika F
hitung
lebih besar dari F
tabel
maka H ditolak yang berarti jumlah
modal kerja dan perputaran modal kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan Makanan dan
Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008- 2011. Jika F
hitung
lebih kecil sama dengan F
tabel
maka H diterima
yang berarti jumlah modal kerja dan perputaran modal kerja secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada
perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008-2011.
Universitas Sumatera Utara
46
2 Uji Parsial t - test
Uji ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel bebas jumlah modal kerja X
l
, dan perputaran modal kerja X
2
terhadap variabel terikat profitabilitas Y yang diukur dari ROE pada perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama tahun 2008-2011 secara parsial. Langkah- Iangkah dalam menguji hipotesis yang kedua ini adalah :
a Pengaruh jumlah modal kerja X
1
diukur dari tingkat perputaran modal kerja terhadap profitabilitas Y yang diukur dari ROE pada
perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008-2011.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi t
hitung
dengan ketentuan: Jika t
hitung
t
tabel
dan nilai sig α 0.05, maka Ha ditolak Jika t
hitung
t
tabel
dan nilai sig α 0.05, maka Ha diterima a
Menentukan t
table
Dengan penentuan taraf nyata α = 52 = 0,025 dan penentuan derajat bebas df = n- k. Dengan demikian t
tabel
adalah sebesar t α 2 df .
b Menentukan t
hitung
bi – βi
t = S bi
Universitas Sumatera Utara
47
Dimana : bi = Koefisien regresi parsial yang ke-1 dari regresi sample
βi = Koefisien parsial yang ke-1 dari regresi populasi S bi = Kesalahan standar standar error koefisien sampel.
c Apabila t
hitung
lebih besar dari t
tabel
maka H ditolak. Ini berarti
bahwa jumlah modal kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan Makanan dan Minuman
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008-2011
Universitas Sumatera Utara
48
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia
Secara singkat, perkembangan pasar modal dapat dilihat sebagai berikut:
1 14 desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di
Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda. 2
1914-1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I. 3
1925-1942 : Bursa Efek Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya.
4 Awal tahun 1939 : Bursa Efek di Jakarta ditutup karena isu politik
Perang Dunia II 5
1942-1952 : Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II
6 1952 : Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU Darurat
Pasar Modal 1952, yang dikeluarkan oleh Menteri kehakiman Lukman Wiradinata dan Menteri Keuangan Prof.DR. Sumitro
Djojohadikusumo. Instrumen yang diperdagangkan : Obligasi Pemerintah RI 1950.
7 1956 : Program nasionalisasi perusahaan Belanda, Bursa Efek semakin
tidak aktif.
Universitas Sumatera Utara