61
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa modal kerja tidak berpengaruh positif terhadap return on equity ROE sedangkan perputaran
modal kerja berpengaruh positif terhadap return on equity ROE perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia BEI.
4.2 Pembahasan
Jumlah modal kerja secara parsial tidak mempunyai pengaruh positif terhadap profitabilitas namun perputaran modal kerja secara parsial
mempunyai pengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan makanan dan minuman. Secara simultanbersama-sama jumlah modal kerja dan
perputaran modal kerja berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Kondisi ini ditunjukkan oleh jumlah modal kerja dan perputaran modal kerja pada
perusahaan Makanan dan Minuman dimana 81,2 persen R square variasi kedua variabel tersebut mempengaruhi profitabilitas. Hal ini berarti semakin
besar jumlah modal kerja dan perputaran modal kerja akan semakin baik. Perusahaan akan mampu membiayai pengeluaran-pengeluaran untuk
kegiatan operasi perusahaan sehari-hari. Dengan adanya modal kerja yang cukup akan menguntungkan bagi perusahaan karena di samping
memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis, perusahaan juga tidak akan mengalami kesulitan keuangan dalam
melakukan kewajiban pembayaran terhadap kegiatan lain yang akan berdampak terhadap profitabilitas Perputaran modal kerja juga
menunjukkan pengaruh yang positif terhadap profitabilitas. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat perputaran modal kerja akan semakin meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
62
efektivitas penggunaan modal kerja tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tinggi rendahnya profitabilitas return on equity
perusahaan bergantung pada besar kecilnya modal kerja dan perputaran modal kerja itu sendiri. Sesuai dengan teori dan beberapa penelitian empiris
yang sebelumnya dilakukan menyatakan bahwa modal kerja yang selalu berputar akan mempengaruhi arus dana dalam perusahaan. Apabila
perputaran modal kerja mengalami peningkatan setiap tahunnya, berarti arus dana yang kembali ke perusahaan akan semakin lancar. Begitu pula
sebaliknya, semakin rendah tingkat perputaran modal kerja, semakin panjang waktu terikatnya dana yang berarti pengelolaan modal kerja kurang
efektif dan efisien dan cenderung menurunkan profitabilitasnya. Penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Astuti 2005 yang menunjukkan bahwa modal kerja dan perputaran modal kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROE perusahaan.
Penelitian juga dilakukan oleh Nurhafni 2009 menunjukkan bahwa modal kerja dan perputaran modal kerja memiliki pengaruh terhadap ROE
perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
63
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka diperoleh simpulan sebagai berikut :
1 Jumlah Modal kerja dan Perputaran modal kerja secara simultan
berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada perusahaan Makanan dan Minuman, dimana 81,2 persen profitabilitas dipengaruhi oleh
variabel jumlah modal kerja dan perputaran modal kerja, sedangkan sisanya 18,8 persen dipengaruhi variabel lain diluar model.
2 Jumlah modal kerja secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap
profitabilitas pada perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI
3 Perputaran modal kerja secara parsial berpengaruh positif terhadap
profitabilitas pada perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
5.2 Saran
Adapun saran-saran yang disampaikan dalam peneltian ini adalah : 1 Manajemen perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia diharapkan tetap memperhatikan jumlah modal kerja dan perputaran modal kerja untuk meningkatkan profitabilitas
perusahaan karena penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah modal
Universitas Sumatera Utara