18
3 Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang atau aktiva tidak lancar lainya yang mengakibatkan
berkurangnya aktiva lancar yang berakibat berkurangnya modal kerja. 4 Pembayaran hutang-hutang jangka panjang.
5 Pengambilan uang atau barang dagangan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadi atau prive Munawir, 2004
2.1.6 Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Modal Kerja
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perubahan modal kerja, yaitu:
1 Modal kerja meningkat sebagai berikut:
1 Perusahaan memperoleh laba, 2 Perusahaan menjual aktiva tetap,
3 Penyusutan aktiva tetap, 4 Bertambah besarnya hutang jangka panjang,
5 Perusahaan menambah besarnya modal pesertaan. 2
Modal kerja menurun sebagai berikut: 1 Perusahaan menderita rugi,
2 Perusahaan membeli aktiva tetap, 3 Hutang jangka panjang perusahaan menurun,
4 Perusahaan mengurangi besarnya modal pesertaan, 5 Perusahaan membagikan deviden.
Universitas Sumatera Utara
19
2.1.7 Perputaran Modal Kerja
Periode perputaran modal kerja working capital turnorver period dimulai saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat
dimana kas kembali lagi menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputarannya atau makin tinggi tingkat perputarannya
turnorver rate-nya. Lama periode
perputaran modal kerjanya tergantung kepada berapa lama periode perputaran dari
masing-masing komponen dari modal kerja tersebut Riyanto, 2001. Dalam menentukan perputaran modal
kerja dapat dibedakan 2 metode yaitu: 1
Metode keterikatan dana siklus daur dana Metode ini digunakan jika usaha baru dimulai, dengan demikian
pengalaman dari pengelola atau tentunya dengan dominan dipengaruhi keadaan
internal perusahaan yang mengikuti perkembangan kegiatan sehari-hari dalam
jangka waktu lama. Menurut metode siklus atau daur dana ini perputaran modal
kerja dapat diketahui dengan menghitung periode atau jangka waktu dana
tertanam. Sejak kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja
sampai kembali lagi menjadi kas. 2
Metode perputaran turnorver Metode ini menggunakan analisis laporan keuangan perusahaan
secara umum atau total modal kerja dihitung dengan rumus working
capital turnover yaitu total penjualan dibagi dengan net working capital
atau gross working capital Ahmad, 1997:7-12. Tingkat perputaran
modal kerja dapat diukur dengan menggunakan rasio yaitu diambil dari
data laporan rugi laba dan neraca. Untuk menilai keefektifan modal kerja
Universitas Sumatera Utara
20
dapat digunakan rasio antara total penjualan dengan jumlah modal kerja
rata-rata tersebut working capital turnorver. Rasio ini menunjukkan
hubungan antara modal kerja dengan penjualan dan menunjukkan
banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan jumlah rupiah
untuk tiap rupiah modal kerja Munawir, 2004:80. Rumus yang digunakan untuk menentukan besarnya angka perputaran modal kerja
dalam penelitian ini adalah:
Penjualan Bersih Perputaran Modal Kerja =
Modal Kerja Rata-rata Munawir, 2004:80
Modal kerja rata-rata dapat dicari dengan menjumlahkan modal kerja tahun pertama dan modal kerja tahun kedua kemudian dibagi dua.
Komponen perputaran modal kerja meliputi : 1
Perputaran Kas Kas adalah nilai uang kontan yang ada dalam perusahaan beserta
pos-pos lain yang dalam jangka waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan finansial, yang mempunyai sifat paling tinggi
tingkat liquiditasnya. Komaruddin, 2005 : 61 Perputaran kas merupakan kemampuan dalam menghasilkan pendapatan sehingga dapat
dilihat berapa kali uang kas berputar dalam satu periode tertentu. Semakin tinggi tingkat perputaran kas berarti semakin efisien tingkat
penggunaan kasnya dan sebaliknya semakin rendah tingkat perputaranya semakin tidak efisien, karena semakin banyaknya uang yang berhenti
Universitas Sumatera Utara
21
atau tidak dipergunakan.Untuk menentukan berapa jumlah kas yang sebaiknya harus dipertahankan dalam perusahaan, belum ada standart
rasio yang bersifat umum. Meskipun demikian ada beberapa standar tertentu yang dapat digunakan sebagai
pedoman didalam menentukanjumlah kas yang harus dipertahankan oleh suatu perusahaan.
Jumlah kas pada suatu saat dapat dipertahankan dengan besarnya jumlah aktiva lancar ataupun utang lancar. Sumber penerimaan kas pada
dasarnya berasal dari Munawir, 2004: 1
Hasil penjualan investasi jangka panjang dan aktiva tetap yang diikuti dengan penambahan kas.
2 Pengeluaran surat tanda bukti hutang, baik jangka pendek maupun
jangka panjang serta bertambahnya hutang yang diimbangi dengan adanya penerimaan kas.
3 Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas yang
diimbangi dengan adanya penerimaan kas. 4
Adanya penerimaan kas karena sewa, bunga atau deviden dari investasinya.
Sedangkan pengeluaran kas dapat disebabkan adanya transaksi- transaksi sebagai berikut:
1 Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek
maupun jangka panjang serta adanya pembelian aktiva tetap lainnya. 2
Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya pengambilan kas perusahaan oleh pemilik perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
22
3 Pelunasan atau pembayaran angsuran hutang jangka pendek atau
jangka panjang. 4
Pembelian barang dagangan secara tunai, adanya pembayaran biaya operasi yang meliputi upah dan gaji, pembelian perlengkapan kantor,
pembayaran bunga dan premi asuransi serta adanya persekot biaya maupun persekot pembelian.
5 Pengeluaran kas untuk membayar deviden, pembayaran pajak,
denda-denda lainnya. Untuk menghitung perputaran kas dapat digunakan rumus sebagai
berikut: Penjualan Bersih
Perputaran kas = Rata-rata Kas
2 Perputaran Piutang Receivable Turn Over
Piutang merupakan aktiva yang timbul akibat perusahaan melakukan penjualan secara kredit. Semakin lama syarat pembayaran
suatu piutang berarti semakin lama modal terikat dalam piutang, ini berarti tingkat perputaran piutang selama periode tertentu semakin
rendah. Tingkat perputaran piutang atau receivable turnover dapat diketahui dengan membagi jumlah credit sales selama periode tertentu
dengan jumlah rata- rata piutang average receivable. Penjualan Kredit
Receivable Turn Over = Rata-rata Piutang
Universitas Sumatera Utara
23
Makin tinggi perputaran piutang,
sehingga untuk mempertahankan penjualan kredit tertentu, dengan naiknya perputaran
piutang, dibutuhkan jumlah modal yang lebih kecil yang diinvestasikan dalam piutang Riyanto, 2001
3 Perputaran Persediaan Inventory Turn Over
Masalah investasi dalam inventory merupakan
masalah pembelanjaan aktif, seperti halnya investasi dalam aktiva-aktiva lainnya
Inventory atau persediaan barang sebagai elemen yang utama dari modal kerja merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar, di mana
secara terus menerus mengalami perubahan.. Masalah penentuan besar investasi atau alokasi modal dalam inventory mempunyai efek yang
langsung terhadap keuntungan perusahaan. Kesalahan dalam penetapan besarnya investasi dalam inventory akan menekan keuntungan perusahaan.
Adanya investasi dalam inventory yang terlalu besar dibandingkan dengan kebutuhan akan memperbesar beban bunga, memperbesar biaya
penyimpanan dan pemeliharaan di gudang, memperbesar kemungkinan kerugian karena kerusakan, turunnya kualitas, sehingga semuanya ini akan
memperkecil keuntungan perusahan. Demikian sebaliknya, adanya investasi yang terlalu kecil dalam inventory juga akan mempunyai efek
yang menekan keuntungan perusahaan Riyanto, 2001. Untuk mengetahui efektivitas pengelolaan persediaan dapat dilihat
dari perhitungan tingkat perputaran persediaannya, karena semakin tinggi
tingkat perputaran persediaan akan menunjukkan semakin pendek waktu
Universitas Sumatera Utara
24
terikatnya modal dalam persediaan sehingga untuk memenuhi volume
penjualan tertentu dalam naiknya perputaran persediaan maka dibutuhkan
jumlah modal kerja yang lebih kecil. Adapun perhitungan tingkat
peputaran persediaan adalah sebagai berikut : Harga Pokok Penjualan
Perputaran Persediaan = Rata-rata Persediaan
2.1.8 Rasio Keuangan