24
terikatnya modal dalam persediaan sehingga untuk memenuhi volume
penjualan tertentu dalam naiknya perputaran persediaan maka dibutuhkan
jumlah modal kerja yang lebih kecil. Adapun perhitungan tingkat
peputaran persediaan adalah sebagai berikut : Harga Pokok Penjualan
Perputaran Persediaan = Rata-rata Persediaan
2.1.8 Rasio Keuangan
Rasio menurut Riyanto 2001 : 329 adalah ukuran yang sering digunakan dalam analisis finansial. Penganalisa finansial adalah
mengadakan analisis rasio finansial pada dasarnya dapat melakukannya dengan dua cara perbandingan, yaitu sebagai berikut.
1 Membandingkan rasio sekarang dengan rasio-rasio diwaktu yang lain
rasio historis atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk yang
akan datang di perusahaan yang sama.
2 Membandingkan rasio-rasio disuatu perusahaan dengan rasio-rasio
sejenisnya dari perusahaan lain yang sejenis atau rasio industri untuk waktu
yang sama. Dengan membandingkan rasio perusahaan dengan rasio industry
akan dapat diketahui apakah perusahaan yang bersangkutan dalam aspek
finansial tertentu berada di atas rata-rata industri above average.
Universitas Sumatera Utara
25
Rasio-rasio dikelompokkan ke dalam kelompok dasar, yaitu likuiditas, solvabilitas, dan aktivitas. Penggunaan rasio dibatasi hanya pada
rasio likuiditas, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas.
1 Rasio Likuiditas
Semakin tinggi likuiditas berarti semakin tinggi kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Menurut Sawir 2003 rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya tepat pada waktunya.. Dimana rasio likuiditas mengukur
kecepatan sebuah investasi aset atau ditukar menjadi suatu nilai. Rasio
ini terdiri dari : 1
Current Ratio, yaitu kemampuan perusahaan untuk membayar hutang
yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar. 2
Quick Ratio, yaitu kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang harus segera dipenuhi aktiva lancar yang lebih likuid.
3 Cash Ratio, yaitu kemampuan perusahaan membayar hutang
lancarnya dengan kas atau yang setara dengan kas.
2 Ratio Aktivitas
Rasio aktivitas yang umumnya digunakan adalah perputaran
persediaan, periode penagihan rata-rata, perputaran modal kerja,
perputaran aktiva tetap, dan rasio perputaran total aktiva. Rasio aktivitas
mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan semua sumber
daya yang ada pada perusahaannya. Untuk mengukur efektivitas
Universitas Sumatera Utara
26
penggunaan modal kerja dapat diukur dengan tingkat perputaran modal
kerta serta tingkat perputaran masing-masing komponen dalam modal
kerja tersebut. Untuk selanjutnya rasio aktivitas yang akan digunakan
untuk mengukur tingkat efektivitas penggunaan modal kerja adalah
sebagai berikut : 1
Ratio Perputaran Kas Menurut Riyanto 2001 : 95 makin tinggi tingkat perputaran
kas maka makin baik, karena ini berarti semakin tinggi efisiensi penggunaan kasnya. Tingkat perputaran kas dapat dihitung dengan
membandingkan antara penjualan bersih dengan kas rata-rata. Penjualan Bersih
Perputaran Kas = Rata-rata kas
2 Ratio Perputaran Piutang
Semakin tinggi perputaran piutang maka semakin kecil jumlah modal yang terikat dalam piutang sehingga dapat mengurangi biaya
modal dan akhirnya dapat meningkatkan profitabilitas. Periode perputaran atau terikatnya modal dalam piutang adalah tergantung
pada syarat pembayarannya. Tingkat perputaran piutang dapat diketahui dengan membandingkan penjualan kredit dengan rata-rata
piutang. Penjualan Kredit
Perputaran Piutang = Rata- rata Piutang
3 Ratio Perputaran Persediaan
Universitas Sumatera Utara
27
Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan berarti semakin pendek waktu terikatnya modal dalam persediaan sehingga untuk
memenuhi penjualan tertentu dibutuhkan jumlah modal yang lebih baik Menurut Sawir 2003 menyatakan bahwa rasio perputaran
persediaan mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagang.. Jadi untuk memenuhi penjualan tertentu dibutuhkan jumlah
modal yang lebih kecil. Tingkat perputaran persediaan dapat dihitung dengan membandingkan harga pokok penjualan dengan
persediaan rata-rata.
Harga Pokok Penjualan Perputaran Persediaan =
Rata-rata Persediaan
4 Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas akan memberikan jawaban akhir tentang efektivitas manajemen perusahaan. Menurut Sawir 2003 :17
profitabilitas merupakan hasil akhir bersih berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio profitabilitas yang memberikan
gambaran tentang tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan dapat dianalisa dengan margin laba kotor gross profit margin, rentabilitas
ekonomis basic earning power, margin laba bersih net profit margin, hasil pengembalian atas investasi return on investment,
dan pengembalian atas modal return on equity. Rasio-rasio profitabilitas terdiri dari :
Universitas Sumatera Utara
28
a Gross Profit Margin, yaitu laba bruto yang diperoleh perusahaan
dari penjualan. Penjualan - HPP
Gross Profit Margin = Penjualan
b Basic Earning Power, yaitu laba operasi sebelum bunga dan pajak
yang dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan. Laba Operasi x 100
Basic Earning Power = Total Aktiva
c Net Profit Margin, yaitu keuntungan bersih yang diperoleh
perusahaan dari setiap rupiah penjualan.
Laba setelah Pajak Net Profit Margin =
Penjualan d
Return On Equity, yaitu kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan
saham biasa. Laba setelah Pajak
Return On Equity = Modal Sendiri
e Return On Investment, yaitu kemampuan dari modal yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor.
Universitas Sumatera Utara
29
Laba Setelah Pajak X 100 Return On Investment =
Total Aktiva
Rasio profitabilitas yang akan digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas adalah Return On Equity ROE, yang menunjukkan
kemampuan perusahaan menghasilkan laba dalam periode tertentu.
5 Rasio Perputaran Modal Kerja
Perputaran modal kerja Working Capital Turnover adalah kemampuan modal kerja berputar dalam suatu periode siklus kas dan
perusahaan, yang diukur dengan Penjualan Bersih
Perputaran Modal Kerja = Modal Kerja Rata-rata
2.1.9 Hubungan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas